Banyak kicaumania peserta lomba yang masih belum paham bagaimana sebenarnya mekanisme kerja juri PBI dan cara mereka menilai burung. Mengapa mereka bergerak dari nomer gantang kecil ke besar? Jika dua burung sama-sama bagus irama lagunya, volumenya dan juga gaya/fisiknya, burung seperti apa lagi yang harus dimenangkan? Apakah bendera nominasi mesti harus bertumpuk pada satu burung?
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Berbagai pertanyaan itu dijawab Djoko Triatmoko, salah seorang juri senior PBI yang tinggal di Lumajang sebagaimana dimuat Agrobur berikut ini.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Sebenarnya hal ini adalah sesuatu yang wajar dalam sebuah kompetisi seiring dengan dinamika berkembangnya penggemar burung yang cukup pesat dan merebak hampir ke seluruh negeri. Bisa jadi kontroversi tersebut akibat kurangnya sosialisasi.
Sehubungan hal tersebut, dalam rangka menyongsong digelarnya lomba burung berkicau “Pak De Karwo Cup Il” tanggal 11 November 2012 di Surabaya, yang nota bene adalah salah satu agenda even akbar tahunan PBI di Jawa Timur, kembali saya berinisiatif memaparkan sistem penilaian lomba burung berkicau bersi PBI sebagai penyegaran sekaligus sosialisasi kepada para kicaumania yang ingin berpartisipasi di lomba PB1, dengan maksud agar dapat mengeliminir terjadinya kontroversi atau kesalahpahaman dalam menyikapi dan menerima hasil keputusan juri secara arif dan lapang dada.
SISTEM PENILAIAN (Silakan cek juga artikel “Tata Cara Penilaian Lomba Burung“)
PBI tetap konsisten mengacu pada tiga (3) kreteria dasar penilaian yaitu:
1. Irama/lagu,
2. Volume/suara,
3. Fisisk/gaya.
Dari ketiga kreteria tersebut, faktor yang memiliki nilai tertinggi dan paling dominan adalah irama/lagu. Mangapa? Jawabnya sederhana, bahwa judul lombanya adalah Lomba Burung “berkicau” atau bernyanyi, jadi sangat logis apabila irama/lagu adalah faktor yang paling dominan. Kecuali kalau judul lombanya lomba burung “berjoget” tentunya gaya/fisik yang menjadi faktor paling dominan.
Secara sistematis dapat saya jelaskan sebagai berikut:
Apabila di lapangan terdapat dua (2) burung atau lebih yang kualitas irama/lagunya berimbang, maka sebagai pembeda untuk menentukan burung mana yang lebih unggul adalah melihat kualitas volume/suaranya, selanjutnya apabila dan kedua kreteria tersebut masih berimbang, sebagai pembedannya adalah fisik/gaya.
Dan ternyata dari ketiga kreteria di atas masih memungkinkan berimbang, maka untuk menentukan burung mana yang tenbaik, sepenuhnya menjadi otoritas masing-masing juri berdasarkan hati nurani, daya nalar dan naluri seni dengan penuh tanggung jawab.
Teknik penjurian di lapangan dilaksanakan oleh enam (6) orang juri dengan penempatan posisi juri yang sudah diatur sedemikian rupa agar dapat memantau dan menilai burung secara merata.
Tahap pertama, sesuai posisi masing-masing juri, secara bersama-sama dan berurutan, juri berjalan melakukan penilaian dan nomer kecil ke nomor tengah. Dari nomor tengah ke nomor besar dan dan nomor besar langsung ke nomor kecil, begitu seterusnya. Sampai diulang 2-3 kali putaran.
Burung yang telah dinilai ditandai dengan penancapan bendera kecil di mana warna bendera setiap juri berbeda.
Tahap kedua, masuk dalam tahapan seleksi awal untuk memilih burung yang layak untuk memperoleh nilai penuh/mentok. Dengan estimasi sebanyak 12 -15 burung (25%) dengan asumsi jumlah gantangannya penuh (60 gàntangan).
Pada tahap ini juri bebas melakukan perputaran, tetapi juri harus pandai-pandai berimprovisasi agar tidak bergerombol di satu sisi yang memunculkan kesan pantauannya tidak merata.
Tahap ketiga, pada tahap ini yang paling krusial. Pasalnya pada tahap ini juri dituntut untuk berkonsentrasi penuh, seteliti dan secermat mungkin dalam menyeleksi burung-burung mana yang benar-benar layak mendapat koncer favorit A, B atau C.
Hal yang perlu dicatat bahwa dalam hal menentukan favorit A, B, atau C tidak ada keharusan berkumpul pada salah satu nomer. Bisa jadi dan tidak menutup kemungkinan benpencar sampai ke lima (5) burung. Yang penting secara teknis bisa dipertanggung jawabkan. (Bersambung ke artikel “Kacer mbedesi atau mbagong dan durasi penilaian dalam lomba burung PBI“)