Hadiah utuh, peserta kontes Wahana Baturetno pun penuh

Iming-iming hadiah utuh tanpa potongan, berapa pun jumlah pesertanya, ternyata menjadi magnet yang mampu memikat peserta dalam Kontes Wahana BC Baturetno, Wonogiri, Minggu (28/10) kemarin. Janji yang benar-benar dipenuhi itu menjadi angin segar di tengah maraknya event organizer (EO) yang suka main potong hadiah seenaknya ketika peserta minim.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Kontes itu sendiri dikemas secara biasa, dengan tiket terjangkau, masing-masing Rp 60.000 (hadiah mulai Rp 600.000) dan tiket Rp 50.000 (hadiah mulai Rp 500.000). Hanya dua kategori harga tiket (Jatijajar dan Ebod Vit) dengan jumlah kelas /  sesi yang terbatas, yaitu 14 sesi. Bandingkan dengan EO lain yang umumnya menggelar 17-20 sesi.

Daya tarik lainnya dari lomba burung ini adalah pengundian doorprize mulai dari sepeda motor, pompa sawah Honda, televisi, dan lainnya. Alhasil, peserta pun membeludak. Nyaris semua gantangan penuh sesak. Anda juga bisa menyimak pada tabel hasil lomba di bagian bawah halaman ini, hampir semua kelas memiliki juara 1-10 alias utuh.

Tolak burung titipan

Gebrakan yang juga patut ditiru semua EO adalah ketegasan panitia untuk menolak burung titipan. Baik teman, bos, maupun peserta  dari luar kota tidak bisa “menitipkan” burungnya agar bisa masuk 10 besar. Panitia sejak awal menegaskan akan bersikap fair play, menilai burung apa adanya. Sikap serupa juga diamini juri-jurinya.

Upaya mempengaruhi juri dan panitia bukannya tidak ada. Simak saja pengakuan Dino, salah seorang panitia. “Memang ada sejumlah calon peserta, termasuk dari luar kota yang jauh, yang mau memesan tiket dalam jumlah banyak. Tapi dia memberikan embel-embel agar burungnya lebih ‘diperhatikan’ panitia, agar juri bisa ‘mengontrol’ burungnya dengan lebih baik. Katanya, servis kepada peserta yang jauh sudah biasa. Tetapi kami dengan tegas menolaknya,” ujar Dino.

Istilah “memperhatikan” atau “mengontrol” tersebut merupakan ungkapan halus agar burung calon peserta ini bisa dikatrol panitia dan juri sehingga menjadi juara. Imbalannya, calon peserta akan memesan tiket dalam jumlah banyak, memberikan bantuan sponsor kepada panitia, serta memberi angpao kepada juri. Bahkan, terkadang, ada juga perjanjian bahwa sebagian atau seluruh hadiah tidak diambil, diberikan kepada juri, asal burung mereka bisa juara.

“Permintaan seperti ini kami tolak dengan tegas. Sesuai dengan kesepakatan dan komitmen bersama, Panitia Kontes Wahana BC ingin menggelar even ini secara fairplay. Akibatnya, calon peserta tersebut membatalkan pesanan tiket dalam jumlah banyak. Namun itu tidak jadi masalah bagi kami, sebab masih banyak calon peserta lain yang tidak neko-neko. Nyatanya, peserta kontes tetap ramai dan arena lomba penuh sesak,” tambah Dino.

Wahana BC sudah memberi contoh yang baik. Bird Club atau EO lain yang ingin menggelar lomba pun pasti ingin mengikuti jejak kejujuran dan kesuksesan Wahana. Semoga demikian. (Waca Jogja)

Juara Wahana BC Baturetno

Salam sukses dari Om Kicau.

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.