Hujan deras makin sering terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Jika kondisi tubuh tidak fit, burung mudah sekali terserang penyakit. Pemantauan kesehatan burung pada musim hujan menjadi sangat penting. Anda bisa melakukannya dengan mengamati perilaku dan organ tubuh.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Artikel hujan deras mengiringi latber KMYK di Jogja patut menjadi renungan bersama. Terlihat bagaimana burung-burung peserta menjadi tak terlindungi selama dalam perjalanan pulang dari arena latber ke rumah masing-masing. Baik menggunakan motor maupun mobil pick-up, burung yang dikerodong pun tetap basah kuyup.

Selain faktor air hujan, kesehatan burung pun rentan mengalami gangguan saat cuaca sedang tidak bersahabat. Karena itu, pemantauan kesehatan burung harus sering dilakukan, agar jika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan bisa segera diambil tindakan.

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

Pemantauan kesehatan burung bisa dilakukan dengan mengamati perilaku dan pengamatan terhadap beberapa organ tubuh bagian luar.

Pengamatan perilaku

1. Kebiasaan sehari-hari

  • Beberapa kebiasaan sehari-hari yang dilakukan burung antara lain sering bertengger, aktif bergerak atau terbang di dalam sangkar maupun kandang penangkaran, rajin berkicau, dan sebagainya.
  • Jika terbiasa mandi dalam bak karamba, burung biasanya melakukannya dengan senang hati, seperti anak balita yang sedang bermain-main air.
  • Nah, sekarang amati apakah kebiasaan itu masih muncul. Jika burung malas bertengger, terlihat pasif di dalam sangkar / kandang, malas atau malah mogok berkicau, serta tidak mau mandi atau bermain-main di air, itu merupakan pertanda awal bahwa burung sedang mengalami gangguan kesehatan. Kita belum bisa mengenai penyakitnya, tetapi yang pasti burung dalam kondisi tidak sehat.

2. Perilaku makan

  • Burung yang sehat memiliki nafsu makan yang baik. Paruhnya akan mematuk makanan secara cepat.
  • Jika menjumpai burung malas makan, atau makan dengan patukan paruh yang lambat alias ogah-ogahan, bisa dipastikan ia sedang dalam kondisi tidak sehat.
  • Jika hal ini dibiarkan berlangsung lama, dampaknya akan terlihat pada berat badannya yang menutun. Mungkin Anda tak pernah / tak sempat melakukan penimbangan. Tetapi mata kita yang setiap hari melihat burung tersebut pasti bisa membedakan apakah burung ini terlihat makin kurus atau tetap seperti semula.

3. Merapikan bulu dan sayap

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

  • Burung yang sehat biasanya rajin menata atau merapikan bulu-bulunya. Ini merupakan naluri alamiahnya.
  • Ketika sakit, kebiasaan itu jarang atau malah tidak pernah lagi dilakukannya.

4. Keseimbangan tubuh

  • Dalam kondisi sehat, burung akan terlihat lincah saat melangkah pelan atau cepat, saat terbang dan mendarat, dan sering nangkring di tenggeran yang merupakan kodratnya sebagai burung berkicau.
  • Dalam keadaan sakit, burung akan terlihat sempoyongan saat melangkah pelan, apalagi cepat. Ia juga terlihat goyah saat mendaratkan kedua kakinya.
  • Bahkan, tengara yang mudah diamati dari burung sakit adalah ketika ia lebih sering berada di lantai, dan sangat jarang sekali terlihat di tenggeran. Ia tidak mau nangkring, karena pasti akan terjatuh akibat keseimbangan tubuhnya terganggu.

Pengamatan organ tubuh luar

1. Mata

  • Burung yang sakit umumnya mengalami perubahan pada sorot matanya. Jika semula sorot mata tajam, kini menjadi sayu, bahkan sering memejamkan matanya seperti mengantuk.
  • Pada beberapa penyakit, bagian mata burung akan mengeluarkan sekretum (cairan yang tidak normal atau tidak biasanya). Ada juga perubahan warna dan kecerahan di bagian matanya, atau bahkan terjadi pembengkakan di sekitar mata.

2. Lubang hidung

  • Dari lubang hidung (nostrils) keluar ingus, dan burung sering bersin.
  • Terkadang ada material yang membeku dan menutupi nostril, sehingga burung kesulitan bernafas (sesak nafas) dan sering membuka paruhnya.
  • Selain itu, bulu-bulu di sekitar nostril dan kepala umumnya kotor karena sering digaruk atau diusap.

3. Sayap dan bulu

  • Burung yang sakit biasanya tercermin pula dari tampilan bulu-bulunya yang tampak suram dan kusut.
  • Sayapnya terlihat lunglai, baik salah satu sayap atau kedua sayap.

Selain pengamatan perilaku dan organ tubuh luar, kita juga bisa mendeteksi kesehatan burung melalui kotorannya. Ada satu hal lagi yang harus dilakukan tindakan segera, yaitu jika burung mengalami pendarahan.

Yang dimaksud pendarahan di sini adalah darah yang keluar dari lubang, seperti kloaka, cuping (semacam lubang telinga pada burung), mulut, dan nostrils (lubang hidung). Solusinya, Anda harus segera mencari pertolongan ke dokter hewan, karena bisa berakibat fatal jika tak tertangani dengan cepat dan benar.

Salam dari Om Kicau.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.