Dalam penelitian kolaborasi antara Royal Holloway dari Universitas London, Institut Max Planck untuk Ornitologi di Seewiesen dan Radolfzelf di Jerman, beberapa tahun lalu, 45 ekor kenari jinak ditempatkan dalam satu kandang aviari besar. Setelah berjodoh, masing-masing pasangan dipindahkan ke kandang penangkaran dan diamati perilakunya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Meski penelitian sudah berlangsung cukup lama, mungkin bisa menjadi inspirasi bagi Anda yang sedang menangkar burung ataupun coba-coba menangkar burung.
Di sini peneliti memutar suara rekaman nyanyian burung kenari jantan yang atraktif (nyanyian ketika menarik perhatian betina untuk diajak kawin) dan nyanyian yang kurang atraktif kepada burung kenari betina.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Ketika betina bertelur, ternyata ukuran telurnya bervariasi, tergantung dari suara rekaman yang didengarnya. Makin atraktif kicauan kenari jantan, eh.. makin besar pula telurnya. Yang lebih menarik lagi dari penelitian ini adalah telur yang berukuran besar memiliki kecenderungan lebih besar untuk menghasilkan anakan berkelamin jantan.
Ketika kenari betina diberikan suara rekaman kenari jantan yang tidak menarik / kurang atraktif, ternyata ukuran telur sama sekali tidak berubah. Ini menunjukan bahwa suara jantan memang bisa mengontrol perilaku burung betina, terutama dalam ukuran telur dan kemungkinan jenis kelamin anaknya ketika menetas.
Dengan demikian, suara rekaman kenari jantan bisa mempengaruhi perilaku burung betina saat bertelur, terutama dalam hal ukuran dan kemungkinan jenis kelamin anaknya saat menetas.
Belum diketahui apakah penelitian ini juga bisa diterapkan untuk spesies burung selain kenari. Atau, Om dan Tante ingin mencobanya di kandang penangkaran masing-masing? Selamat mencoba deh…
Salam sukses untuk Anda, salam sukses dari Om Kicau.