Burung yang hidup di tengah bising kota ternyata berkicau lebih kencang dan bervariasi ketimbang burung-burung yang hidup di pedesaan. Hasil penelitian Woufer Halfwerk, ahli ekologi perilaku hewan dari Universitas Leiden, Belanda, ini bisa menjadi acuan bagi kicaumania dalam merawat burung-burungnya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Halfwerk mengamati perilaku burung-burung yang berada di area tenang, seperti pedesaan, lalu membandingkannya dengan pengamatan serupa terhadap burung-burung yang berada di wilayah dengan tingkat kebisingan tinggi, seperti daerah perkotaan. Hasilnya memang berbeda: burung-burung di wilayah tenang justru berkicau dengan volume dan frekuensi lebih rendah daripada burung-burung di wilayah dengan tingkat kebisingan tinggi.
Sekarang kita cek hasil penelitian tersebut dengan fakta yang kita alami di lingkungan sekitar. Menurut pengalaman saya, burung memang menjadi rajin berkicau, bahkan dengan suara yang dikencangkan, saat ia mendengar suara berisik, baik dari kendaraan maupun sumber suara lainnya. Bagaimana menurut pengalaman Om dan Tante? Apakah sama?
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Menurut analisis Halfwerk, burung yang hidup di wilayah dengan polusi suara mampu berkicau lebih kencang, bahkan lebih variatif, sebagai upaya untuk bisa bersaing dengan suara-suara di sekitarnya. Tujuannya adalah agar suaranya bisa didengar oleh pasangannya, atau justru oleh musuhnya, sebagai penanda bahwa ini merupakan wilayah teritorialnya.
Sayangnya, dalam penelitian itu Halfwerk juga menemukan fakta lain di mana burung-burung di kota mengalami degradasi dalam hal reproduksi atau berkembang biak sebagai dampak negatif dari polusi suara. Ini bisa dimaklumi, mengingat sebagian besar pasangan burung memerlukan ketenangan saat berjodoh, bertelur, dan mengerami telurnya.
Degradasi reproduksi yang dimaksud Halfwerk pun berkaitan dengan hal-hal tersebut. Misalnya kualitas telur yang rendah daripada burung yang hidup di pedesaan, serta frekuensi telur gagal menetas pun lebih tinggi daripada di desa.
Ini belum mencakup dua polusi lain, yaitu polusi udara dan polusi air. Bagaimana pun kemajuan sebuah kota sering ditunjang oleh teknologi industri, dengan konsekuensi kualitas udara serta mutu air merosot drastis.
Selain itu, menurut hasil penelitian lain, burung di kota juga lebih pasrah dan penakut daripada burung di desa. Jadi, enak memelihara burung di kota atau di desa nih….
Salam sukses untuk Anda, salam sukses dari Om Kicau.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Benar tu.