Music box yang kita kenal sekarang ini sudah ada sejak dekade 1950-an. Tetapi tahukah Anda, bahwa music box sebenarnya meniru alat master burung yang diciptakan Blaise Bontems pada tahun 1890? Dan, benar-benar nggak nyangka, mesin suara burung ini begitu canggih, menyerupai suara kicauan burung sesungguhnya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sulit membayangkan bagaimana Bontems pada 122 tahun lalu mampu menciptakan mesin secanggih itu. Alat ini bekerja melalui serangkaian gigi (gear), mata, dan tuas yang berinteraksi satu sama lain, sehingga menimbulkan bunyi-bunyian dengan membentuk nada tertentu.
Bontems memang sengaja mendesainnya dengan suara burung. Ketika tuas kecil digeser ke kanan, tahu-tahu terdengar suara burung yang luar biasa mirip dengan aslinya. Volumenya pun sangat keras, sehingga bisa terdengar dari kejauhan.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Bontems merupakan ahli mesin asal Paris, yang mengkhususkan diri dalam pembuatan mesin suara burung. Ia mampu menghitung dengan detail pertemuan antara mata dan gear, sehingga memunculkan bunyi dengan pitch, nada, bahkan volume untuk menciptakan suara burung yang benar-benar realistis.
Jika Anda membawa teman, cobalah tutup matanya, kemudian nyalakan alat master burung itu. Pasti dia akan menyangka kalau yang didengarnya adalah suara burung sungguhan.
Boleh jadi Bontems mendesainnya bukan untuk dijadikan alat master burung, tetapi sekadar media penghibur bagi penggemar burung. Konsep inilah yang kemudian ditiru generasi berikutnya dengan membuat apa yang disebut sebagai music box.
Salah satu produk music box yang pernah popular di Indonesia adalah perangkat kecil yang di tengahnya ada pemain ballerina. Ketika alat berbasis baterai tersebut dihidupkan, maka sang ballerina akan menari dengan iringan musik khas balet.
Bontems lahir pada 15 Maret 1814, dan meninggal tiga tahun setelah menciptakan mesin suara burung tersebut. Dalam wikipedia, namanya disebut sebagai spesialis pembuatan mesin suara burung, bahkan dinobatkan sebagai dinasti pertama pembuatan mesin tersebut.
Setelah wafat, bisnisnya dilanjutkan salah seorang puteranya, yaitu Charles Jules, kemudian diteruskan pula oleh sang cucu, Lucien Bontems. Hingga kini, Dinasti Bontems dikenal sebagai produsen music box khusus suara burung.
Belakangan ide Bontems mulai dihidupkan lagi oleh sejumlah penjual alat mainan di luar negeri. Harganya pun, nggak nyangka, bisa mencapai Rp 58 juta. Mudah-mudahan ada kicaumania di Indonesia yang juga ahli mekanik mainan, sehingga bisa menciptakan perangkat serupa sebagai alternatif alat master burung-burung berkicau.
Penasaran dengan mesin suara burung tersebut? Silakan lihat dan dengar tayangan video berikut ini:
——-
Salam sukses dari Om Kicau.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
amazing 😀