Ganti sangkar, cucak hijau Camat langsung nyeri

Bayang, kicaumania asal Magelang yang bergabung dengan Sleman Bird Club (SBC), tampak ceria meski cuaca mendung disertai rintik gerimis menyelimuti kawasan Taman Kuliner, Rabu (12/12) kemarin. Sore itu rupanya cukup istimewa bagi Bayang. Cucak hijau andalannya, yang diberi nama Camat, mau nampil bagus dan dua kali turun menyabet juara 1.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

“Selama ini saya cukup sulit menemukan setelan untuk Camat. Setelah ganti sangkar baru, saya kira dia merasa cocok dengan rumah barunya,” ujarnya dengan wajah gembira. Kegembiraan Bayang bertambah setelah gaconya yang lain, Saritem, juga meraih juara 1 di kelas lovebird B.

Yang juga tak kalah gembira adalah Om Gino, yang kali ini membawa kacer Wisanggeni. Om Gino selama ini cukup disegani dalam urusan kacer di Jogja dan sekitarnya. Terbukti jagoan Wisanggeni juga mampu merebut juara 1 dan 2.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Wisanggeni ngerol sambil nancep

Gaya Wisanggeni ngerol sambil nancep mendongak ke atas, namun tetap tenang di atas pangkringan dan tanpa banyak bergerak atau menari. Gaya seperti itulah yang kini sedang ngetren, seperti halnya kacer Satria Dewa milik Jimmy DS Surabaya di level atas.

Bernard masih menguasai dua kelas pleci dengan Kembang Lambe-nya, yang terus dibayangi oleh 2in1 milik Priyanto Sidikan. Pleci 2 in 1, belakangan ini juga sering menang di berbagai arena latihan dan latber di Jogja.

Cucak jenggot masih dikuasai Soimah, jagoan milik Inu, dibuntuti Srigeter dan Den Kolekdol milik Anas Naswa. Den Kolekdol terakhir meraih juara ketiga dalam Kapolres Cup Salatiga.

Banyak burung nggak mau kerja

Untuk menyiasati gerimis, sejumlah peserta menutup bagian atas sangkarnya dengan kerodong, agar burung tidak terkena air dan didis. Namun sebagian kicaumania menyebut burungnya tidak mau kerja karena takut dengan kerodong di atas sangkar.

Latber perdana TKKM kemarin, yang ditutup dengan doorprize uang tunai Rp 500.000, memang tidak terlalu ramai. Bisa jadi karena cuaca Jogja yang mendung sejak pagi. Bahkan ketika latber dimulai, rintik gerimis pun turun. Di lokasi lain, tak jauh dari Taman Kuliner, hujan bahkan sudah turun cukup lebat.

Faktor sosialisasi rupanya juga mesti menjadi PR bagi teman-teman TKKM. Sejumlah peserta, misalnya Halley WS, mengaku tidak tahu kalau agenda Rabu kemarin adalah latber. “Saya tahunya latihan biasa. Makanya beberapa jagoan seperti kacer Malvinas punya Yopie Purbalingga tidak saya bawa.”

Hal senada disampikan Pri dari Canary Jogja Team (CJT) yang kenarinya tak mau nampil. Namun kelas kenari tetap dimenangi jagoan milik rekannya sesama grup CJT.

Hoho, Sapta, Gosong, Bimo, dan tim TKKM lainnya mengaku tetap gembira dan lega, sebab kontes tetap bisa berlangsung lancar hingga selesai, kendati dibayangi gerimis. “Kami bersyukur lomba tetap berjalan dengan lancar dan tertib. Soal cuaca, itu kan diluar kekuasaan kita sebagai manusia. Jadi tetap disyukuri. Kami masih baru, yang penting mengedepankan kualitas dulu. Nanti pelan-pelan kuantitas akan mengikutinya,” ujar Hoho.

Mengenai agenda ke depan, Sarwoko, Pri, Inu, dan sejumlah peserta lain berencana mengikuti Desember Ceria Papburi Klaten, Minggu (16/12). Selain itu, hampir semua peserta menyatakan siap tarung di Desember Ceria yang digelar Jogja Bird Community (JBC) di Ndalem Notoprajan, Minggu tanggal 23 Desember mendatang. (Waca-Jogja)

Hasil Latber TKKM Jogja (12/12)

KACER A TKKM

Salam sukses dari Om Kicau.

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.