Dari sebuah artikel di forum kicaumania, ada artikel menarik yang ditulis berdasarkan pengalaman kreatif Om Donichsan. Ia memodifikasi sangkar hariannya menjadi sangkar khusus pleci yang cantik, sebagaimana banyak digunakan di sejumlah negara Asia lainnya. Om Donischan bukan sekadar mau membagi ilmu yang layak ditularkan kepada plecimania di Indonesia, tapi sekaligus menjadi bukti kesekian betapa putera-puteri bangsa Indonesia tak pernah sepi dari kreativitas.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Tertarik untuk membuatnya? Kalau “he-eh”, siapkan beberapa bahan dan peralatan berikut ini:
- Sangkar bulat harian yang biasa digunakan untuk ciblek atau kenari. Boleh sangkar yang sudah jadi maupun setengah jadi.
- Gergaji triplek (kalau nggak ada, gergaji besi juga boleh).
- Mesin bor listrik / tangan dengan mata bor 2.5 mm
- Power glue (lem tembak)
- Paku kecil
- Rotan kecil dengan diameter 10 mm yang sudah dikupas kulitnya untuk digunakan sebagai tangkringan.
- Kaleng bekas biskuit ukuran sedang untuk mal tangkringan dari rotan
- Jeruji bambu tambahan.
Proses modifikasi
Tentukan tinggi bagian bawah sangkar yang akan dipotong. Misalnya, 9 cm. Jarak diukur dari bagian paling bawah. Silakan beri tanda dengan spidol atau pulpen.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Potong daerah yang sudah ditandai secara cermat dan hati-hati agar hasilnya rapi dan rata. Cabut seluruh jeruji yang menempel pada bagian bawah sangkar yang dipotong tadi.
Jika ingin mengubah jeruji bawah menjadi lebih rapat, Anda bisa membuat lubang baru di antara lubang yang sudah ada. Diameter lubang seukuran jeruji, yaitu 2,5 mm (bisa menggunakan bor dengan mata bor 2,5 mm).
Sambungkan bagian bawah sangkar dan bagian atas yang tadi dipotong, dengan cara memasangkan jeruji bawah dan atasnya hingga menempel. Proses ini memang membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Setelah itu, rekatkan dengan power-glue pada setiap jeruji agar lebih kokoh dan kuat.
Pembuatan tangkringan bulat
Sekarang kita membuat tangkringan bulat, yang akan ditempelkan di bagian dasar sangkar. Ambil rotan lalu direndam dalam air selama 10 menit agar menjadi lentur.
Jika sudah lentur, lilitkan rotan pada kaleng biskuit yang sudah disediakan. Panggang kaleng dengan rotan yang melilit di atas bara api atau kompor.
Jika sudah terbentuk, rotan bisa dipotong secara menyilang dan kemudian disatukan dengan lem dan diperkuat dengan paku kecil.
Ambil rotan yang baru, kemudian dipotong menjadi tiga bagian, masing-masing dengan panjang 8 cm. Ketiga batang rotan ini dirangkai dengan ring rotan yang sudah dibuar, yang nantinya berfungsi sebagai tangkringan bawah.
Sebelum tangkringan dipasang, periksa apakah ada jeruji bawah yang terlihat renggang. Jika masih ada, Anda bisa mengatur ulang jerujinya agar burung tidak mudah menyelinap lewat bawah. Jika sudah beres, sekarang menyatukan rotan-rotan tersebut dengan menggunakan lem dan paku.
Sekarang satukan rangkaian kandang tersebut satu persatu dengan bagian bawah dan bagian atas dari sangkarnya.
Sampai di sini kandang sudah bisa digunakan. Untuk mempercantiknya, Anda bisa menggunakan beberapa aksesoris seperti wadah makan dan minum dari keramik, balok ukir, dan sebagainya.
Bagaimana? Kini sangkar sudah menjadi cantik, semoga pleci yang ada di dalamnya pun merasa senang karena memiliki rumah baru hasil kreatifitas Anda.
Silakan bandingkan dengan gambar kandang pleci di bawah ini, yang banyak dipakai di sejumlah negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Thailand. Nggak jauh beda kan?
Semoga bisa dipraktikkan di rumah, dan berikan applaus yang meriah untuk Om Donischan.
Salam sukses dari Om Kicau.