Memiliki halaman atau lahan yang luas bagi seorang kicaumania tentu menyenangkan, karena lebih leluasa mengeksplorasinya untuk membangun kandang umbaran berukuran besar (aviary), atau bahkan semacam taman burung pribadi. Tetapi bagaimana jika kita hanya mempunyai lahan sempit atau malah tak ada sama sekali, tetapi sangat ingin memiliki kandang aviary? Melalui kreativitas, kita bisa kok memanfaatkan lahan sempit menjadi sarana untuk pendukung hobi kita.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Kalau kita berselancar di dunia maya, tersedia banyak gambar kandang aviary dalam berbagai model dan ukuran, baik yang digunakan di negara-negara Eropa, Asia, maupun indonesia. Semuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memuaskan hobi atau untuk keperluan penangkaran burung.

Ukurannya pun bisa bervariasi, tergantung luas lahan dan biaya tentunya. Kandang aviary dalam beberapa hal memiliki kelebihan dibandingkan dengan kandang harian biasa, apalagi sangkar harian. Misalnya area yang lebih luas bagi burung untuk beraktivitas, sirkulasi udara segar yang mengalir terus-menerus, cahaya alam (matahari) yang masuk ke kandang, dan keberadaan pepohonan yang membuat suasana di dalam kandang nampak natural, setidaknya mendekati habitat burung di alam bebas.

Besar atau kecil ukuran kandang aviary sebenarnya tergantung dari jenis burung yang akan dipelihara. Ini perlu menjadi pegangan awal. Kalau kita hanya ingin memelihara burung sejenis kenari, finch, atau burung berukuran kecil lainnya, maka lebih cocok membangun kandang aviary ukuran kecil hingga sedang.

Tetapi kalau kita berniat memelihara juga burung-burung besar di dalam kandang tersebut, maka ukurannya harus dibuat lebih besar, untuk menjamin kepakan sayap mereka tidak terganggu oleh sempitnya ruangan atau kandang.

Memelihara burung sejenis dalam satu kandang aviary relatif lebih mudah daripada memelihara beberapa spesies burung dalam kandang yang sama. Sebelum memutuskan untuk memelihara beberapa jenis burung dalam satu kandang, sebaiknya pelajari dulu karakter dari masing-masing burung tersebut agar tidak terjadi perkelahian maupun kompetisi dalam memperoleh makanan.

Pentet atau cendet, misalnya, jangan sampai disatukan dengan kenari atau burung kecil lainnya, mengingat perangainya yang galak dan agresif. Begitu pula jika ingin memelihara murai batu, jangan disatukan dengan kacer, karena dua spesies yang masih memiliki hubungan kekerabatan itu dikenal sebagai burung petarung (fighter). Jika nekat dilakukan, kasus pembantaian burung oleh burung kemungkinan besar akan terjadi.

Kandang aviary perlu dilengkapi dengan pepohonan berdaun rindang. Ini menjadi syarat wajib terutama jika Anda ingin menggunakannya sebagai kandang penangkaran. Dengan menciptakan kondisi menyerupai habitat aslinya, minimal ada dedaunan dan cabang-cabang pohon, burung bisa menampilkan karakter asli dan memudahkan proses reproduksi.

Berikut ini beberapa gambar yang mungkin bisa jadi inspirasi bagi anda dalam membuat kandang aviary baik yang berukuran besar hingga yang berukuran kecil, baik model indoor (di dalam ruangan) maupun outdoor (luar ruangan).

Model indoor cocok untuk lahan terbatas atau tidak ada sisa lahan sama sekali, meski bisa juga diterapkan oleh kicaumania yang memiliki lahan luas namun . Adapun model outdoor lebih tepat diterapkan jika Anda memiliki lahan luas, terutama untuk tujuan penangkaran.

Kandang Aviary Indoor

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Kandang Aviary Outdoor

Nah, bagaimana dengan ide kreatif di atas? Semoga gambar-gambar tersebut bisa memberikan inspirasi bagi Anda dalam membangung kandang aviary.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.