Burung cockatiel, atau sudah lama dikenal di Indonesia sebagai burung palek (falk), yang sering juga dijuluki sebagai kakatua mini, atau parkit australia, nampaknya mulai diminati banyak orang. Kalau Anda searching di google, coba ketik “jual burung cockatiel”, nanti akan bermunculan posting yang menawarkan burung ini, dengan harga bervariasi (rata-rata Rp 1,2 juta). Anda pun, kalau mau, bisa kok menangkar sendiri di rumah. Proses reproduksinya relatif mudah. Artikel kali ini mengupas perilaku reproduksi burung cockatiel, sebagai pengenalan bagi Anda yang berminat menjadi penangkar.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

KANDANG COCKATIEL MODEL AVIARY BISA MENAMPUNG BEBERAPA EKOR INDUK JANTAN DAN BETINA.

Sebagaimana kelompok burung paruh bengkok (parrot) lainnya, burung palek atau cockatiel dikenal sebagai burung yang pandai. Jika dilatih dengan telaten, burung ini bisa mengucapkan frase, kalimat, bahkan membedakan simbol visual seperti gendut-kurus, ganteng-jelek, putih-hitam, dan sebagainya.

PASANGAN COCKATIEL

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Untuk melihat kepintaran cockatiel menyanyikan syair lagu, silakan cek di sini. Cockatiel juga sangat setia terhadap pasangannya. Hal ini juga dijumpai pada sebagian besar burung paruh bengkok lainnya.

Siapkan calon induk jantan dan induk betina dalam kandang penangkaran, boleh model soliter (per pasangan) maupun kandang aviary. Kandang aviary bahkan bisa menampung beberapa ekor induk jantan dan beberapa ekor induk betina, sehingga mereka berkesempatan mencari pasangannya sendiri.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Model dan ukuran kandang bisa mengadopsi kandang penangkaran lovebird. Siapkan pula kotak sarang / gelodok di dalam kandang, baik kandang soliter maupun aviary. Masukkan bahan penyusun sarang seperti jerami kering, rumput kering, dan sejenisnya, ke dalam kotak. Sebagian bahan disebarkan ke lantai / dasar kandang, untuk memancing keinginan burung agar bereproduksi.

Perilaku reproduksi akan dimulai oleh burung jantan yang merayu, ngegombal, kepada betina yang akan menjadi calon pasangannya. Cockatiel jantan akan lebih sering bernyanyi dengan suara kencang, terkadang disertai dengan tarian. Ia akan mengangkat kedua sayapnya, dan melakukan banyak gerakan di tenggeran.

Pada saat itulah burung betina akan memberikan respon, dengan gerakan mendekat dan menjauh, sampai akhirnya mengambil posisi dan siap untuk dikawini. Bukannya bermaksud porno, tetapi tayangan video ini bisa membantu Anda untuk mengamati perilaku burung cockatiel jantan dan betina saat kawin.

Prosesi menjelang bertelur

Setelah melakukan perkawinan, cockatiel jantan akan bergegas mencari dan memasuki kotak sarang atau gelodoknya. Setelah berada di dalamnya, si jantan akan berkicau untuk memanggil burung betina agar segera menghampirinya di kotak sarang. Tidak lama kemudian, burung betina akan menuju dan memasuki kotak sarang di mana pasangannya berada.

Beberapa waktu lamanya, induk jantan dan betina berada di dalam kotak sarang. Nanti burung jantan akan keluar dari sarang, sedangkan burung betina tetap berada di sana untuk mempersiapkan peneluran.

Saat betina mulai bertelur, burung jantan akan berada di dekat kotak sarang, bahkan terkadang ikut masuk di dalam sarang, seolah ingin merayakan buah perkawinan mereka. Pengeraman telur menjadi tugas induk jantan dan betina, yang dilakukan secara bergantian.

ANAKAN COCKATIEL

Kalau Anda memeriksa kotak sarang yang masih ada betina di dalamnya, maka dia akan berbunyi seperti marah. Kalau sudah begitu, biasanya ia tidak akan meninggalkan telur-telurnya. Induk betina tetap di dalam kotak sarang, dan mencoba menjaga telur-telurnya.

Setelah telur-telur menetas, baik burung jantan dan betinanya bergotong-royong merawat anak-anaknya, termasuk memberi makan piyikannya. Ketika piyik-piyik ini sudah mulai bisa mandiri dalam hal makan atau mulai belajar terbang, sebaiknya segera disapih atau dipisahkan dari kedua induknya.

Dalam beberapa kasus, induk jantan terlihat lebih agresif terhadap anak-anaknya menjelang masa sapih. Mungkin ia ingin anak-anaknya segera keluar dari sarangnya, agar bisa berasyik-masyuk lagi dengan bini kesayangannya, untuk memulai proses reproduksi yang baru.

Semoga bermanfaat

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.