Ketika para peternak itik di daerah lain kelimpungan lantaran ribuan ternaknya mati akibat wabah flu burung, atau ketar-ketir jika virus H5N1 clade 2.3.2 menyambangi desa mereka, para peternak itik di Desa Kroya, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, terlihat kalem saja. Ramuan herbal warisan leluhur yang digunakan sejak tahun 1964 terbukti mampu mencegah itik dari berbagai jenis penyakit, termasuk flu burung yang sejak 2005 kerap menyambangi Indonesia.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Ramuan ini semuanya berasal dari tanaman dan rempah-rempah yang ditumbuk halus, dimasukkan dalam panci berisi air, kemudian direbus hingga matang. “Air rebusan kemudian diberikan kepada itik,” kata Waud, salah seorang peternak di Desa Kroya, Selas (25/12).

Mau tahu bahan bakunya? Silakan dicatat:

  • Merica
  • Jahe
  • Kencur
  • Sereh
  • Mengkudu
  • Kunyit
  • Temu hitam
  • Daun sambiloto
  • Gula merah
PETERNAKAN ITIK DI DESA KROYA, KECAMATAN PANGURAGAN, KABUPATEN CIREBON.

Apabila dicermati, bahan-bahan yang digunakan tersebut mirip dengan ramuan untuk pemeliharaan ayam organik. Bahkan pembuatan probiotik untuk ayam, itik, maupun lele pun menggunakan bahan yang hampir sama.

Menurut Waud, ramuan herbal ini semula didesain leluhur mereka untuk memperkuat stamina itik agar tidak mudah sakit. Dalam praktiknya, itik-itik yang dipelihara masyarakat Desa Kroya memang jarang terserang penyakit.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Bahkan ketika flu burung beberapa kali mewabah di Indonesia, itik-itik di Desa Kroya sepertinya tak terpengaruh. Padahal, berbeda dari serangan flu burung sebelumnya yang lebih sering menyerang ayam, flu burung yang terjadi akhir tahun ini lebih sering menyerang itik.

Hal senada diungkapkan Ketua Kelompok Peternak Itik di Sentra Peternakan Rakyat Desa Kroya, Mito bin Madiki. Menurut dia, flu burung yang telah mematikan sedikitnya 350.00 ekor itik di sejumlah daerah sama sekali tidak menyerang daerahnya. ”Dalam beberapa bulan terakhir, tidak ada kematian itik secara massal akibat flu burung,” kata Mito, seperti diberitakan Republika.

Kalaupun ada itik yang mati, lanjut Mito, jumlahnya hanya 1-2 ekor saja, dan bukan karena virus fli burung. Sentra Peternakan Rakyat Desa Kroya memiliki 90 orang anggota, dengan populasi itik mencapai 60.000 ekor lebih.

Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten  Cirebon pun sejak lama telah menetapkan Desa Kroya sebagai sentra peternakan itik, khususnya dalam penyediaan day old duck (DOC), atau meri umur 1 hari.

DESA KROYA DITETAPKAN PEMKAB CIREBON SEBAGAI SENTRA PENGHASIL DAY OLD DUCK (DOC) ATAU MERI UMUR 1 HARI. PEKERJA PEREMPUAN SEDANG MELAKUKAN CANDLING TELUR UNTUK DIMASUKKAN KE MESIN TETAS.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Semoga ramuan herbal ini bisa diaplikasikan oleh peternak itik di daerah lain.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.