Hwamei (wambi) merupakan burung tipe petarung yang pernah berjaya di masa lalu, dan sekarang lebih sering dilombakan secara fisik alias diadu (cek kembali artikelnya di sini). Suaranya sangat kencang, dan bervariasi. Ternyata ada juga burung yang memiliki ocehan mirip hwamei, namun posturnya lebih mungil. Namanya spot-throated babbler (Pellorneum albiventre), atau dikenal pula sebagai hwamei mini.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Spot-throated babbler merupakan salah satu spesies burung yang termasuk dalam keluarga Timaliidae, subkeluarga Pellorneidae, dengan genus Pellornium. Sejauh ini tercatat ada 71 spesies burung dalam keluarga Timaliidae, termasuk burung pelanduk atau kaso-kaso di Indonesia.
Sepintas lalu, spot-throated babbler juga memiliki kemiripan dengan burung pelanduk. Namun jika ditelusuri lebih jauh memang berbeda. Burung pelanduk di Indonesia pun sangat beragam, misalnya pelanduk dada putih (Trichastoma rostratum), pelanduk ekor pendek (Malacocincla malaccensis) dan pelanduk kalimantan (Malacocincla perspicillata).
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Jadi, dilihat dari genusnya saja sudah berbeda, di mana burung pelanduk dada putih termasuk dalam genus Trichastoma, sedangkan dua jenis lainnya berada dalam genus Malacocincla. Khusus pelanduk kalimantan, burung ini kemungkinan besar sudah punah, dan hanya ada satu spesimen yang ditemukan pada abad 19.
Dalam penulusuran melalui berbagai referensi spesies burung di dunia, spot-throated babbler bahkan tidak dijumpai di Indonesia. Spesies ini memiliki habitat asli di Asia Selatan (Bangladesh, Bhutan, India), China, Thailand, dan kawasan Indo China (Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam). Jadi, spesies ini tak dijumpai di Indonesia, Brunei, Malaysia, Singapura, dan Filipina.
Sama seperti hwamei, spot-throated babbler memiliki ocehan yang sangat kencang dan bervariasi, karena pandai menirukan suara burung lain.
Burung ini termasuk burung penetap, alias tidak pernah melakukan migrasi dalam jarak cukup jauh, paling banter hanya terbang dalam radius kurang dari 20.000 km dari tempatnya bersarang. Mereka suka mendiami hutan hujan tropis dan subtropis, serta derah berbukitan dan pinggiran hutan.
Jika di daerah sekitar Anda masih dijumpai burung pelanduk dada putih maupun pelanduk ekor pendek, silakan bandingkan suaranya dengan spot-throated babbler, seperti tayangan video berikut ini :
Kalau anda ingin mendengarkan suaranya saja, silahkan pencet play atau download.
Semoga bermanfaat
—
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
om,aku punya pelanduk topi hitam apa suaranya bisa seperti di video itu ya
om, saya punya satu SPOT-THROATED-BABBLER (mungkin) sudah mulai bunyi, kata penjualnya itu burung ci coheng
Mantap suaranya pengen ti indonesia sudah ada belum yg jual om?
weh keren tuh om, mirim whamey, coba di indonesia ada …………. pasti kicau mania pada rame, dear om duto mohon ulasannya dong untuk burung cucak kombo atau pleci kombo yang katanya kalau ngoceh mirip burung cucak hijau, postur tubuhnya mirip burung kolibri namun agak besar sedikit, mohon ulasannya ya om