Meski mulai rontok bulu, cucak hijau Arjuna bisa nyeri juara 1 di Batang

Inilah salah satu kelebihan burung cucak hijau. Meski dalam kondisi bulu mulai rontok, atau memasuki awal molting, burung terkadang masih mampu menampilkan kualitas suara terbaiknya. Kejadian ini dibuktikan oleh Arjuna, cucak hijau milik Herman Mandiri. Dalam kondisi bulu mulai rontok, dan sempat diperkirakan  bakal diistirahatkan, Arjuna ternyata memiliki mental baja dan mampu bertempur habis-habisan dalam even Pesona Akhir Tahun di Batang, beberapa waktu lalu. Bahkan Arjuna mampu dua kali (nyeri) meraih juara 1 di kelas cucak hijau.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Setelah mencetak hattrick di Kapolres Cup Salatiga, Arjuna dibawa ke Galamedia Cup Bandung medio Desember lalu, dan beberapa helai bulunya mulai berjatuhan. Saat itu Arjuna hanya menempati peringkat ke-10.

Herman pun sempat meragukan kondisi burungnya, sehingga sempat berpikir akan mengistirahatjan Arjuna selama beberapa minggu, dan baru akan membawanya di even Valentine Day Jogja, Februari mendatang.  “Ternyata kondisi burung tetap minta tempur, sehingga kita bawa saja ke Pesona Akhir Tahun Batang, dan malah berhasil nyeri,” ujarnya.

Di sesi awal, penampilannya memang tidak maksimal, karena ada sedikit kesalahan teknis yang dilakukan Herman dalam menyiapkan burungnya. Kesalahan ini segera dikoreksinya, sehingga pada sesi kedua dan ketiga, Arjuna kembali tampil ngedan dan dua kelas cucak hijau ini pun disapu bersih.

Penampilannya tetap bertenaga dan stabil, serta tidak menunjukkan tanda-tanda sedang memasuki awal mabung. Bukaan mulutnya lebar, tubuh sampai bergetar, pertanda penampilannya benar-benar prima dan habis-habisan. Lagunya yang khas, dengan paduan cililin dan lovebird, benar-benar membuat penonton terpukau.

Melihat kondisi ini, Herman optimistis Arjuna bisa tampil maksimal di BnR Award di Taman Wiladatika Cibubur (20/1), sebelum dibawa ke Valentine Day Jogja, tanggal 17 Februari. Tak hanya membawa cucak hijau, jagoan lain pun sudah disiapkannya, seperti anis merah Prabu dan lovebird Gatotkaca yang juga meraih juara 1 di Pesona Akhir Tahun Batang.

Prestasi Arjuna dibayangi ketat oleh Mackie milik Anton Weleri. Mackie yang langganan juara latberan di seputaran pantura, memiliki gaya ngentrok, dengan bawaan lagu bervariasi. Hasilnya, sekali juara 1 mengalahkan Arjuna, dan dua kali juara 2 di bawah Arjuna.

Sejumlah jagoan tampil

Even Pesona Akhir Tahun yang digelar di Pasar Burung Sembung, Batang, Minggu tanggal 30 Desember lalu, menjadi gelaran penutup tahun 2012, khususnya di pantura tengah, Selain Arjuna, sejumlah jagoan lain yang sudah mapan juga turun di sini.

Misalnya ada kacer Vegasus milik Willy Tegal yang sebelumnya juga nyeri di Purbalingga Bersatu (23/12). Di Batang, Vegasus juga kembali nyeri. Satu kelas kacer lainnya dimenangi Kaisar milik Hadiyanto dari Ratna SF Tegal. “Kaisar mau kita turunkan lagi di Perang Bintang Kaligung Tegal (6/1) dan Gebyar Tahun Baru Purwokerto pada 13 Januari mendatang,” kata Hadiyanto.

Edy S (Anugrah SF Pekalongan) yang mencoba cendet Boros pasca rontok bulu juga menyapu bersih kelas tersebut. Penampilannya bertambah garang, nagen, dan berkualitas. Even berskala nasional seperti BnR Award dan Valentine Day Jogja menjadi target berikutnya.

Aksi sapu bersih juga dilakukan Master Antik di kelas cucak jenggot. Ini penampilan perdananya usai rontok bulu. Ternyata penampilannya makin dahsyat. Sugianto Weleri, sang pemilik burung, optimistis jagoannya makin eksis di papan atas kelas cucak jenggot tahun 2013.

Prestasi mengkilat ditunjukkan Jalu Wesi di kelas murai batu. Debutan baru milik Ir A Afron Besi Utama Moga ini turun tiga kali di Batang, dengan raihan juara 1, juara 2, dan juara 5. Jalu Wesi sebelumnya juga menuai prestasi di beberapa even yang diikutinya. (Waca-Jogja)

Hasil Lomba Pesona Akhir Tahun Batang (30/12)

—

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.