Kicaumania Sumatera, yang dikenal sangat kreatif, makin menunjukkan kreativitasnya dengan membuat agenda lomba burung berkicau menggunakan sistem serial. Lomba yang diberi titel Liga Sumatera 2013 ini terbagi dalam enam seri. Pemilik burung yang mengumpulkan poin terbanyak dari semua seri akan menjadi juara umum di kategori / kelas masing-masing. Model ini pernah diterapkan dalam lomba burung berkicau era 1990-2000, yang antara lain melahirkan nama Drs Hananto Prasetyo SH MH sebagai Kicau Mania Legendaris 2000, karena tiga tahun berturut-turut menjadi juara nasional.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Lomba sistem serial hingga kini juga diterapkan dalam konkurs burung perkutut, yang dikenal dengan nama Liga Perkutut Indonesia (LPI). Sebelumnya, saya juga pernah menyinggung masalah ini dalam artikel Siapakah murai batu terbaik menurut Anda, tepatnya di alinea pertama:
Andai lomba burung berkicau digelar secara berseri, sebagaimana konkurs Liga Perkutut Indonesia, atau seperti balap FormulaOne dan MotoGP, barangkali pertanyaan di atas tidak perlu diajukan lagi. Di setiap penghujung tahun sudah bisa diketahui siapa murai batu terbaik, kacer terbaik, atau anis merah terbaik sepanjang tahun, berdasarkan akumulasi poin yang diperolehnya dari seri yang satu ke seri lainnya. Tapi, apa boleh buat, faktanya lomba selalu digelar parsial, sehingga sulit menyebut mana murai batu terbaik nasional.
Kehadiran Liga Sumatera serasa membawa angin segar, angin kompetisi yang lebih hidup, serta sedapat mungkin menekan potensi ketidaksportifan dalam lomba yang kerap dikeluhkan peserta. Liga Sumatera tak bermaksud mengkotak-kotakkan kicaumania berdasarkan kewilayahan, karena peserta dari luar Sumatera pun boleh berlaga di even ini.
“Liga Sumatera merupakan ajang silaturahmi kicaumania Nusantara, khususnya yang berada di Sumatera. Karena burung jawara se-Sumatera akan bertemu di even ini,” kata Ketua BnR Wilayah Sumatera, M Khadafi, yang menjadi panitia sekaligus memelopori Liga Sumatera.
Untuk sementara, Liga Sumatera yang didukung BnR ini dibagi dalam empat kategori / kelas, yaitu murai batu, kacer, kapas tembak dan lovebird. Ke depan, tentunya jumlah kategori / kelas akan ditambah, bahkan kalau bisa diperluas skalanya menjadi Liga Nasional Burung Berkicau.
Menurut Khadafi, sosialisasi mengenai peraturan dan sistem poin pun sudah dilakukan panitia ke sejumlah kicaumania, terutama saat bertemu dalam setiap even yang berlangsung di Sumatera dan Jawa, beberapa waktu lalu.
Sejauh ini belum ditentukan tuan rumah untuk penyelenggaraan setiap sesi, karena baru diputuskan dalam Munas BnR Wilayah Sumatera, tanggal 18 Januari mendatang,
Jadwal lomba Liga Sumatera
Liga Sumatera dilaksanakan dalam 6 seri, dengan jadwal sebagai berikut:
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Malam hari setelah perlombaan seri terakhir akan digelar Malam Penganugerahan Juara Umum (Champions Finish Party), yang sekaligus menjadi ajang sarana silaturahmi antar-kicaumania.
Kategori / kelas yang dilombakan
Sistem lomba
- Setiap kategori kelas yang memperebutkan poin wajib menggunakan kandang BnR.
- Peserta yang memperebutkan poin juara umum Liga BnR Sumatera terbuka untuk kicaumania seluruh Indonesia
- Sistem perhitungan poin
- Poin yang diambil berdasarkan pemilik burung. Maka pada hari Minggu pagi, pemilik mendaftarkan diri, dan hanya 1 atau maksimal 2 burung daro setiap pemilik yang akan diturunkan di kategori / kelas yang memperebutkan poin.
- Poin juara burung hanya dihitung dari salah satu poin tertinggi dari burung yang didaftarkan oleh pemilik.
Juara umum
Penentuan juara umum dihitung dari akumulasi poin seluruh seri untuk setiap kategori. Juara umum masih mendapatkan hadiah, bahkan lebih istimewa. Untuk kategori murai batu, juara umum 1, 2, dan 3 masing-masing memperoleh hadiah uang Rp 30 juta, Rp 20 juta, dan Rp 10 juta, serta trofi.
Adapun untuk kategori kacer, juara umum 1 memperoleh hadiah uang Rp 20 juta plus trofi. Juara umum 2 dan 3 masing-masing Rp 10 juta dan Rp 5 juta, plus trofi. Sedangkan kategori lovebird / kapas tembak hanya diambil satu juara umum, dan berhak mendapatkan hadiah Rp 10.000.000 plus trofi.
Selain juara umum per kategori, panitia juga akan memilih dua bird club (BC) terbaik, di mana juara 1 akan memperoleh hadiah Rp 10 juta, dan juara kedua mendapatkan uang Rp 5 juta.
Wow, siapa mau ikut?
—
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
dengan adanya Liga Sumatera ini bisa menjadi wadah untuk unjuk gigi para pecinta burung di Sumatera dan semoga acaranya berjalan sukses..
wih keren di jawa kapan ni jgn mau kalah sm sumatra!! Kalo bs BNR ngadain antar pulau.setelah dapat juara tiap daerah baru di adu antar juaranya (model piala konfederasi)..