Jambi memiliki sejumlah kicaumania yang bertangan dingin dalam melahirkan kacer jawara, selain murai batu tentunya. Di kelas kacer, siapa yang tidak mengenal Andre Obelix (pemilik kacer Charly, Senpi, dan Kubu) serta Joel Bakung (pemilik Bajing Ireng). Masih ada satu nama lagi, Joko Billion (Ababil BC Muara Bungo), yang memiliki kacer Black or White (BoW) dan diprediksi bakal menebar ancaman baru di Jambi.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Setelah absen cukup lama karena Mabung, BoW untuk kali pertama diturunkan dalam even Samudra BC Cup di Bangko, Jambi, Minggu (3/2) lalu. Langsung digeber di empat kelas sekaligus, BoW berhasil tampil stabil dengan meraih juara 2, juara 3 (dua kelas), dan juara 4.
Joko Billion berencana menurunkan BoW di beberapa gelaran, setidaknya di wilayah Sumatera. “Bukan hanya kacer, saya juga sudah menyiapkan Iwak Peyek, kenari jawara dari breeder Kelik (anggota Papburi Klaten), dengan Ring 63,” ujarnya.
Seperti diketahui, Iwak Peyek memiliki basic blood dari Seruling Mas. Jika dirunut lebih dalam, Seruling Mas merupakan kenari trah juara. Bapaknya adalah RG, saudara kandung Rojolele. Bagi kenarimania di kawasan Jogja-Klaten-Solo, nama Rojolele sudah cukup kondang dan pernah menjadi juara 2 di Papburi Klaten.
Fokus ke Ababil Cup II
Joko Billion sebenarnya sudah ingin menjajal keduanya. Sayang, konsentrasinya kini sedang fokus ke even Ababil Cup II, yang akan berlangsung di Bumi Perkemahan Cadika, Jl Rangkayo Hitam Muara Bungo, Jambi, Minggu (10/2) besok. Dalam even ini, Joko didapuk jadi ketua panitia.
Even Ababil Cup II, menurut laporan sementara dari panitia, bakal dibanjiri peserta. Terlebih dalam even ini ada gebrakan yang belum pernah ada di Indonesia, yaitu dibukanya kelas kacer mbagong / mbalon.
“Kelas kacer mbalong atau mbalon langsung terasa efeknya. Ketika kami mengumumkan ada kelas yang special tersebut, banyak kicaumania yang semula mengabaikan kacernya yang mbagong, mendadak jadi lebih aktif kembali merawat burungnya. Bahkan harganya juga kembali melonjak, jadi lumayan mahal,” kata Joko Billion.
Pada Ababil Cup I, tahun sebelumnya, lomba juga berlangsung ramai dan sukses. Sebagian besar peserta menilai kinerja panitia, terutama juri, sangat bagus. Juri cukup sportif dan tegas dalam menegakkan aturan. Hal inilah yang membuat para kicaumania di Jambi dan sekitarnya, maupun dari provinsi lain, menyatakan ingin kembali datang ke Muara Bungo.
“Beberapa peserta dari Bengkulu, Pekanbaru, Sumatera Selatan, dan Sumatera Barat sudah menyatakan kesiapannya untuk datang ke Ababil Cup II,” imbuh Joko.
Ok, semoga even ini bisa berjalan sukses. Jika kelas kacer mbalong / mbalon ramai peserta, mungkin bisa dijadikan contoh bagi event organizer (EO) lain, setidaknya memberikan ruang kepada kacermania untuk menurunkan burung yang mbagong / mbalon.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
—