Kelas serindit dan kolibri dipastikan bakal menjadi primadona dalam Lomba Burung Berkicau Udin Molen Cup di Taman Sari, Pangkalpinang, Pulau Bangka, Minggu tanggal 17 Februari 2013. Bahkan semua tiket untuk serindit (3 kelas) dan kolibri (2 tiket) sudah habis terjual pada hari kedua sejak brosur disebarkan. Berikut ini laporan Adry Riady mengenai rencana gelaran tersebut.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sejauh ini belum pernah ada di Indonesia, di mana burung serindit dan kolibri ditempatkan dalam kelas utama. Namun tidak demikian di Pangkalpinang, beberapa kali kedua jenis burung ini masuk ke kelas paling bergengsi, sejajar dengan murai batu, kacer, dan lovebird. Hal ini juga bakal dijumpai dalam Udin Molen Cup.
Dibandingkan dengan daerah lain, popularitas serindit dan kolibri memang melambung tinggi di wilayah Bangka pada umumnya. Dalam Udin Molen Cup, kelas utama yaitu Kelas Udin akan melombakan kedua jenis burung ini, ditambah murai batu, kacer, dan lovebird. Dengan tiket Rp 100.000, juara pertama di kelas ini akan memperoleh hadiah Rp 1,5 juta (plus bonus Rp 300 ribu), serta handphone, piagam, dan trofi.
Serindit juga dilombakan di dua kelas lainnya, yaitu Kelas Molen (tiket Rp 80.000, hadiah juara 1 Rp 900 ribu) dan Kelas Pangkalpinang (tiket Rp 50.000, hadiah juara 1 Rp 500 ribu). Sedangkan kolibri, selain di Kelas Udin, juga dibuka di Kelas Molen.
Info lomba selengkapnya bisa dilihat pada brosur di bawah ini. Anda bisa mengunduhnya di halaman Brosur Lomba Burung. Adapun info lomba bisa menghubungi Om Semprol (0813 6804 8899) atau Om Supri (0812 7181 0804). Untuk pemesanan tiket, silakan hubungi Om Apit (0813 6895 3318).
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Dari akar rumput sampai papan atas
Burung serindit dan kolibri memang benar-benar menjadi daya tarik bagi semua kicaumania di Bangka, mulai dari akar rumput hingga pemain papan atas. Apalagi kelas dan hadiahnya juga setara dengan kelas bergengsi lainnya, seperti murai dan kacer.
Mengapa serindit bisa menjadi primadona di Bangka? Salah satu penyebabnya adalah harga bahan yang relatif murah. Selain itu, setiap serindit mania berkesempatan menjadi juara. Terbukti juara sering silih berganti, menandakan lomba di Bangka benar-benar berjalan fair play dan tanpa teriak.
Panitia lomba Mr Afut mengatakan, lomba ini menggunakan juri independen AJII Jakarta dan Palembang. Kita tunggu hasil lombanya. Siapa saja yang menjadi jawara.
Selamat berlomba, bravo kicaumania Bangka. (Waca Jogja)
—