Ilmuwan biologi Universitas Utah (AS), Michael Shapiro, berhasil menguraikan rahasia genetik merpati, sekitar 5.000 tahun setelah spesies tersebut mulai menjadi hewan peliharaan. Analisis genetik di antaranya berhasil menguak mengapa ada jenis merpati yang memiliki bulu di bagian kepala dan leher yang mirip punkers. Menurut Shapiro, hal itu terjadi karena mutasi pada gen Ephrin Receptor B2 atau EphB2.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
“Gen tersebut adalah gen yang sama pada manusia, yang menjadi kontributor dari munculnya penyakit alzheimer, kanker prostat, dan mungkin juga kanker lainnya,” kata Shapiro, asisten profesor biologi di universitas tersebut.
Merpati atau rock pigeon (Columba livia) dikenal memiliki variasi terbanyak di dunia, minimal 350 jenis. Studi yang dipublikasikan di jurnal Science mengungkap bahwa merpati berasal dari Timur Tengah.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
“Penelitian ini menemukan banyak kesamaan genetik antara spesies dari Iran dengan spesies yang diduga dari India, konsisten dengan catatan sejarah tentang perdagangan di wilayah itu,” ujarnya.
Menurut Shapiro, orang dahulu tidak hanya berdagang di India dan Timur Tengah, tetapi juga membiakkan merpatinya. Dalam penelitian ini, Shapiro membandingkan gen manusia dengan gen merpati. Manusia memiliki 21.000 gen, sementara merpati batu memiliki 17.300 gen.
Penelitian ini juga mengungkapkan, merpati punya 1,1 miliar pasang basa nitrogen. Bandingkan dengan manusia yang memiliki 3 miliar pasang basa nitrogen. Menurut Shapiro, penelitian genetik ini akan membantu peneliti lain untuk mengurai bagaimana burung berevolusi.
—
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.