LB Elang Biru dan Kacer Hipnotiz curi perhatian di Ronggolawe Cup

Gelaran Ronggolawe Cup yang menggunakan tim juri BnR di Pusdikku Bandung, Minggu (17/2) lalu, berlangsung sangat ramai. Peserta dari berbagai daerah datang ke sini, termasuk dari Jawa Timur, Blok Tengah, Kalimantan, dan Sumatera. Dari Jatim antara lain rombongan Cahyo Matrik, Hari Sampurna, dan Budi Bogem. Dari Blok Tengah di antaranya rombongan Agus Nasa dan Winoto Star Regency Salatiga, Fahmi Kobelko dan kawan-kawan, Yopie Purbalingga dan Wawan Sambas, dan Anto 999 Sragen. Adapun dari Sumatera ada Akia Jambi dan Achen-Andre Bangka.

Kacer Hipnotiz milik Didi Muchmore dari Samarinda, yang kali ini ikut mengibarkan bendera Duta Jogja-Jogja, langsung menggebrak. Jagoan yang sebelumnya biasa menempati posisi runner-up, kini sudah bisa bertengger di posisi teratas, bahkan di kelas paling bergengsi.

Burung yang sehari-hari dirawat Joe Jakarta ini penampilannya makin dahsyat dan stabil, sehingga 6 juri tanpa ragu memberikan koncer A. Hal ini makin memantapkan Muchmore untuk kembali turun di BnR Award (3/3), dilanjutkan ke Jogja-Jogja 2013 (10/3), sebelum menuju 168 Cup II di Semarang, 7 April mendatang.

Adapun kacer Star Nikisae milik Mr Win Star Regency SF Salatiga harus puas di tempat kedua dan ketiga. Menurut Dwi Londo, yang mengawal sang jago, dari sisi penampilan sesungguhnya cukup berimbang. Namun Star Niki Sate memakai sangkar yang di bagian teboknya ada plakat Star Regency, sehingga ada kemungkinan mengurangi nilai.

Pasalnya di BnR mengutamakan burung-burung yang memakai sangkar polos dan seragam, tidak ada tanda-tanda apapun yang bisa menjadi pembeda. Bahkan pangkringan, hingga tempat pakan pun direkomendasikan menggunakan bentuk standar yang seragam.

“Ya tidak apa-apa, tapi kami puas dengan penampilannya yang tetap stabil. Besok kan masih ada lomba lagi seperti di Angkasa Pura Cup, sebelum ke BnR Award dan lanjut ke Jogja-Jogja 2013,” terang Dwi Londo.

Raihan dua kali runner-up juga dibawa pulang lovebird Elang Biru milik Anto 999 (Ananta BF Sragen). Jagoan ini sebelumnya mencuri juara 1 di PBBK Krajan Jogja.

“Saya ke Bandung karena diundang oleh teman-teman KLI Bandung. Biar ada kebanggaan jagoan dari KLI juga bisa berbicara di kontes akbar seperti Ronggolawe ini,” ujar breeder lovebird spesialis basis suara ini.

Meski hanya runner-up, penampilan Elang Biru cukup memukau dan menarik perhatian para lovebird mania, yang kontan merapat ke Anto 999 untuk berusaha meminangnya. Namun, Anto masih memilih membawanya pulang kembali ke Sragen.

Kelas anis merah yang masih sangat diandalkan di Bandung dan sekitarnya melesatkan nama Roda Gila, selain jagoan asal blok timur Klimax milik Budi Bogem dari Nganjuk. Adapun di kelas murai batu, nama Bionic milik H Memey dari Tasikmalaya menjadi bintang lapangan.

Wawan Sambas, peserta dari Purbalingga, yang mencoba turun gunung lagi dan menurunkan murai batu, kepada omkicau.com mengaku masih bingung dalam penilaian era sekarang. Wawan yang dulu dikenal karena mengorbitkan tledekan Killer ini memang cukup lama menyingkir dari dunia kicauan.

“Burung saya tampil cukup bagus dan gayanya sangat mewah, tapi kok sama sekali tidak dilirik ya? Apa saya salah pilih kriteria atau spek burung, atau salah pilih lomba yang kriterianya tidak sesuai dengan spek burung saya ya,” ujarnya penasaran.

Wawan kemungkinan akan mencoba kembali menurunkan jagoannya di Jogja-Jogja 2013 pada 10 Maret mendatang di halaman Balai Kota Jogja, sebab ia sangat yakin dengan kualitas jagoannya. “Kalau waktunya memungkinkan, diupayakan bisa datang. Sebab penasaran sekali, kalau tampil edan lagi dan kembali tidak dilirik juri, berarti memang saya yang salah pilih spek jago. Maklum, sudah lama tidak turun lomba,” ujarnya merendah.

Rekannya dari Purbalingga, Yopie, kembali bisa mencuri posisi ke-3, prestasi yang relatif sama di Pandu Cup Salatiga, 6 Februari lalu. Yopie memberi nama jagoannya Player, karena gaya tarungnya yang selalu ngeplay itu. (Waca-Jogja)

—

Hasil Lomba Ronggolawe Cup Bandung (17/1)