Sarang burung murai batu di hutan itulah yang pengin direplikasi salah satu penangkar yang saya kagumi, Om Iman Sulaiman, pemilik Raptor Bird Farm. Dia memang selalu ingin mencoba sesuatu yang baru. Kreativitasnya sebagai penangkar seolah tak ada habis-habisnya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dalam hal sarang, misalnya, dia pernah mencoba membuat model sarang burung murai batu hutan. Diabutanya sarang itu dari batang palem sehingga memberikan suasana yang lebih alami kepada induk jantan dan induk betina yang sedang berkembang biak. Anda mau coba membuatnya?
Murai batu sebenarnya tidak pernah bermasalah dengan bentuk sarang yang disediakan majikannya. Di alam bebas, burung ini bisa memanfaatkan lubang pepohonan sebagai sarang bertelur, sekaligus tempat mengerami telur-telurnya serta membesarkan anak-anaknya.
Sarang murai batu di hutan: Gambar
Tetapi di dalam kandang penangkaran, sejumlah penangkar umumnya menggunakan sarang berbentuk kotak, baik terbuat dari kayu (papan) maupun multipleks. Pasangan murai batu pun tidak pernah protes, dan tetap bisa bertelur, mengerami, dan mengasuk piyikannya
Demikian pula ketika kita memanfaatkan pot tanaman sebagai sarangnya, di mana bagian dalam pot ini diisi dengan bahan sarang seperti rumput dan dedaunan kering, atau bahan sarang yang dapat Anda beli di toko burung. Pasangan murai batu juga tetap enjoy menjalankan tugas reproduksinya. Bahkan, tidak sedikit pula penangkar yang hanya menggunakan kardus sepatu.
Nah, Om Iman Raptor mencoba membuat sarang dengan memanfaatkan batang tanaman palem agar terkesan sarang burung murai batu di hutan pada penangkarannya. Hasil jadinya seperti gambar di bawah ini :
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sarang murai batu di hutan: Cara membuat replika
- Ambil batang palem, lalu potong dengan ukuran 40 cm.
- Bagian dalam dibobok, atau dikeluarkan isinya.
- Untuk memudahkan pekerjaan, Anda bisa membobok mulai dari atas hingga ke bagian tengah. Setelah itu, giliran bagian bawah batang yang dibobok, hingga tembus ke bagian tengah pula. Dengan demikian, batang sudah benar-benar berlubang dari atas hingga ke bawah.
- Lubangi permukaan batang bagian tengah, dengan diameter 15 cm. Lubang ini berfungsi sejalan pintu masuk dan keluar bagi indukan murai batu. Bagian bawah pintu ini bisa diberi semacam tenggeran kecil, sebagai pijakan bagi burung sebelum masuk ke dalam sarang.
- Bagian atas dan bawah batang yang tadi dibobok ditutup dengan tripleks atau multipleks, sehingga induk murai batu merasa nyaman dan tenang di dalam sarang.
- Masukkan bahan sarang ke dalam sarang.
- Kini, sarang siap digunakan.
Unik juga ya kreativitas Om Iman? Dengan cara yang sama, Anda pun bisa membuat tempat sarang (glodok) dari batang tanaman yang ada di sekitar lingkungan rumah. Tentu saja bukan batang yang terlalu keras, agar tidak repot saat memboboknya.
Untuk hasil yang terbaik, penangkar pemula disarankan menyediakan minimal 2 model sangkar yang berbeda. Masukkan ke kandang penangkaran, dan biarkan burung memilih sendiri model yang disukai. Hal ini akan memastikan bahwa pasangan murai batu benar-benar merasa aman, nyaman, dan tenang selama bertelur, mengerami telur, dan mengasuh anak-anaknya.
Demikian artikel Sarang burung murai batu di hutan ala Iman Sulaiman.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Di bali malah ada yg lebih extreme menurut saya om.. banyak bird farm membuat sarang murai sendiri om (kustom).. dibuat dr potongan2 ranting yg disusun sedemikian rupa.. pokoknya banyak deh om.. tp lupa saya abadikan.. mungkin di t4ne lain selain di bali juga banyak yg lebih extreme om… salam hangat (komang_bali)