Untuk meningkatkan produktivitas induk dalam penangkaran, biasanya para breeder menggunakan jasa burung lain sebagai baby sitter atau babu untuk mengerami telur dan mengasuh anak-anak burung tangkaran yang baru menetas. Metode ini lazim diterapkan dalam penangkaran burung perkutut, lovebird, dan kenari. Bagaimana dengan cucakrowo? Anda bisa menggunakan jasa trucukan sebagai babu, sebagaimana dilakukan Om Agus Fathoni, pemuda kreatif dari Dusun Ngrukem, Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, DIY.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Agus Fathoni, atau biasa disapa Guspat, menggunakan jasa trucukan untuk mengerami telur cucakrowo yang ditangkarkannya. Untuk bisa menggunakan trucukan sebagai babu, diperlukan beberapa kondisi sebagai berikut :
- Kedua burung (cucakrowo betina dan trucukan betina) harus sama-sama dalam kondisi sedang bertelur, meski hanya berselang sehari atau beberapa hari. Dengan kata lain, Anda juga mesti memiliki minimal sepasang trucukan. Kebetulan Om Guspat memang menangkar trucukan. Perjuangannya dalam menangkar trucukan juga tak mudah, dan pernah dimuat di omkicau.com beberapa waktu lalu (silakan cek di sini).
- Trucukan jantan terkenal sering merusak sarang. Karena itu, setelah induk betina bertelur, induk jantan sebaiknya dipisah atau dimasukkan ke dalam sangkar (meski penempatan sangkar tetap boleh di dalam kandang penangkaran).
- Telur cucakrowo bisa dititipkan dalam sarang trucukan. Bisa juga mengunakan cara lain, yaitu mengganti telur trucukan dengan telur cucakrowo.
- Jika telur sudah menetas, maka menu yang diberikan semasa pelolohan adalah kroto dan potongan jangkrik.
Sebagaimana diketahui, telur cucakrowo dan trucukan hampir sama, yaitu mempunyai motif berbintik. Hanya saja ukuran telur cucakrowo sedikit lebih lebih besar. Namun hal ini tidak menjadi masalah, karena sarang trucukan berbentuk cekung, sehingga trucukan betina mampu mengerami telur dengan sempurna.
Berikut gambar induk betina trucukan yang mengerami telur cucakrowo :
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Itulah pengalaman menarik dari Om Guspat, sebagaimana dituturkannya dalam forum kicaumania.or.id. Metode penggunaan baby sitter atau babu ini bisa mengatasi persoalan induk cucakrowo yang sering memakan telurnya sendiri, sering membuang telurnya, merusak sarang, serta indukan yang malas meloloh dan merawat anaknya.
Burung cucakrowo memang dikenal sensitif, terlebih jika sudah berjodoh dan sedang menjalankan proses reproduksinya. Jika suasana lingkungan di sekitar kandang kurang kondusif, misalnya terlalu bising, atau ada bau-bau tertentu yang tidak disukai, cucakrowo memang mudah ngambek.
Jika Anda kesulitan menghilangkan faktor pemicu yang membuat cucakrowo stres, ya sebaiknya menggunakan jasa trucukan sebagai babu untuk mengerami telur dan merawat piyikan cucakrowo.
Metode penetasan dan perawatan anakan dengan memanfaatkan babu merupakan salah satu alternatif yang efektif dan efisien selain menggunakan mesin tetas atau inkubator. Itulah sebabnya, banyak penangkar memilih metode tersebut dengan tujuan meningkatkan produktivitas indukan.
—