Cockatiel merupakan salah satu jenis burung paruh bengkok (parrot) yang sangat menarik untuk ditangkarkan. Selain bentuk tubuhnya yang mirip parkit, tetapi lebih besar, jambulnya yang unik menarik perhatian siapapun yang melihatnya. Tidak salah jika burung ini memiliki beberapa julukan, mulai dari kakatua mini, parkit australia. Di Indonesia, sebagian kicaumania sering menyebutnya sebagai burung palek. Untuk menangkarnya, Anda harus melalui proses penjodohan. Ada beberapa trik yang bisa dilakukan. Mau tahu caranya?
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Kemampuan asli dari burung cockatiel memang hanya bersiul saja. Tetapi jangan anggap remeh burung ini. Jika dilatih dengan benar, ia mampu melantunkan sebuah lagu melalui siulannya. Kalau penasaran seperti apa kemampuan cockatiel dalam meniru lagu-lagu melalui siulannya, silakan buka kembali artikelnya di sini.
Salah satu poin penting dalam penangkarkan cockatiel adalah penjodohan. Burung betina dan burung jantan akan memilih satu sama lain, dan membentuk satu ikatan yang sangat baik: seperti lovebird, yang berpasangan seumur hidupnya.
Berikut ini beberapa metode untuk menjodohkan burung cockatiel :
Metode 1: Penjodohan burung dengan tipe warna sama
Menjodohkan cockatiel relatif mudah dilakukan baik di kandang aviary maupun kandang koloni. Lebih baik lagi apabila burung yang hendak dijodohkan dipisahkan berdasarkan warnanya, dan itu bisa dilakukan sejak burung masih muda. Misalnya burung yang masih memiliki warna asli (abu-abu normal) dipelihara dalam kandang tersendiri, sedangkan burung yang memiliki warna mutasi, misalnya warna pearl, dimasukkan dalam kandang lainnya.
Ketika burung-burung tersebut sudah berusia matang, atau sudah mencapai umur dewasa kelamin (umur 6 – 7 bulan), kita bisa melakukan sexing antara burung jantan dan betina. Bagaimana cara membedakan jenis kelamin burung cockatil, silakan cek artikelnya di sini.
Tetapi pada metode ini, kita cukup memantau apakah ada beberapa burung yang setiap saat selalu berdekatan, terlihat rukun dan harmonis. Kalau sudah ada yang berjodoh, Anda tinggal memasukkan kotak sarang atau gelodok ke dalam kandang. Sebagian besar bahan sarang ditata dalam gelodok, dan sisanya bisa diletakkan di dasar / lantai kandang untuk memancing burung saat akan bereproduksi.
Jadi, dalam metode ini, burung yang dijodohkan memiliki tipe warna yang sama, dan proses penjodohan berlangsung secara alami, di mana burung jantan akan memilih betina yang disukainya di kandang aviary. Demikian burung betina bisa memilih burung jantan yang dianggapnya paling menarik.
Metode 2: Penjodohan diawali pemisahan jantan dan betina
Metode awalnya hampir sama dengan trik 1, yaitu memasukkan cockatiel yang tipe warnanya sama dalam kandang aviary, dan itu dilakukan sejak masih muda.
Jika burung tersebut sudah berusia matang, atau sudah mencapai umur dewasa kelamin, pisahkan burung jantan dari kandang aviary, untuk ditempatkan dalam kandang soliter. Jadi, setiap pejantan menempati kandangnya masing-masing. Burung betina tetap berada di kandang aviary atau kandang koloni.
Seminggu kemudian, masukkan betina A ke kandang jantan A, betina B ke kandang jantan B, dan seterusnya, tergantung berapa jumlah calon induk yang Anda miliki. Jika berjodoh, setiap pasangan akan selalu berdekatan dan rukun. Saat itulah, masukkan kotak sarang atau gelodok ke dalam kandang.
Metode 3: Penjodohan semua tipe warna
Dalam metode ini, semua cockatiel dengan beragam tipe warna disatukan sejak muda dalam kandang aviary. Setelah mencapai umur dewasa kelamin, semua burung jantan dipisahkan dan disatukan dalam kandang aviary yang dihadapkan dengan kandang aviary burung betina.
Pantai aktivitas mereka selama beberapa hari. Burung jantan biasanya akan berkicau dengan keras, sambil menaikkan atau menurunkan kedua sayapnya secara tepat, dan meneari di atas tenggeran. Burung betina mengeluarkan suara khasnya (serak / parau), yang menunjukan mereka siap untuk dikawini.
Seminggu kemudian, setiap burung dibetina dipasangkan dengan burung jantan dan dipelihara dalam kandang soliter. Biasanya dalam waktu 2-3 hari, mereka akan berjodoh. Bahkan terkadang dalam waktu 10 menit saja bisa berjodoh.
Jangan lupa siapkan suplemen pendukung burung penangkaran, yakni BirdMature dan BirdMineral untuk indukan burung. BirdMineral untuk perbaikan alat reproduksi agar berkembang optimal dan BirdMature agar burung sehat secara hormonal.
Apabila sudah berjodoh, pasangan itu akan kawin. Masukkan kotak sarang atau gelodok ke dalam kandang untuk merangsang proses perkembangbiakannya. Dalam masa perkawinan, ada beberapa perilaku burung cockatiel yang bisa Anda perhatikan. Beberapa perilaku tersebut sudah pernah dibahas (cek artikelnya di sini).
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
—