Pemanfaatan lahan untuk kandang aviary

Terkadang kita sering terjebak dalam memaknai lahan kosong. Akibatnya, keinginan untuk membangun kandang burung batal hanya karena pemahaman yang keliru. Lahan kosong bukan sekadar tanah yang ada di depan, belakang, atau samping rumah. Lahan kosong bisa juga ruang terbuka atau semi-terbuka di lantai dua, lantai tiga, dan seterusnya. Apapun kondisinya, Anda pun bisa memanfaatkan lahan kosong ini untuk membangun kandang aviary, baik untuk penangkaran atau sekadar memelihara burung kesayangan di rumah.

Kandang aviary yang dibangun pun bisa berukuran luas, sedang, atau kecil-kecilan, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Kandang bisa diisi dengan berbagai jenis burung finch dan kenari, atau burung kicauan lainnya sesuai dengan keinginan Anda.

Kalau memelihara kenari atau finch, diusahakan minimal ada dua ekor berbeda jenis kelamin untuk setiap jenisnya. Biarkan mereka berjodoh sendiri. Boleh juga memasukkan burung yang sudah berpasangan. Selain indah dipandang, karena masing-masing burung memiliki warna berbeda, peluang menghasilkan anakan dari perkawinan silang pun menjadi sangat terbuka.

Sudah banyak sobat kicaumania yang berkreasi dalam membangun kandang aviary, yang diisi aneka jenis burung finch. Salah seorang di antaranya adalah Om Jimmy Kuncoro Wardana, yang membagi pengalamannya di forum kicaumania.or.id. Untuk penghijauan di lokasi kandang, Om Jimmy menggunakan aneka jenis tanaman pot yang ditempatkan di dalam kandang aviary.

“Selain untuk penghijauan, tanaman ini sekaligus berfungsi sebagai area privasi bagi burung atau tempat bercengkerama bagi burung-burung yang ada di dalamnya, sekaligus sebagai tempat berteduh dan bertengger,” tutur Om Jimmy.

Untuk lebih jelasnya, silakan simak beberapa gambar yang diupload Om Jimmy berikut ini. Siapa tahu hal ini menjadi inspirasi bagi Anda yang kebetulan berniat membangun kandang aviary.

 KANDANG AVIARY OM JIMMY

Oke? Tertarik untuk membuatnya ? Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kicaumania di Indonesia.

—