Burung robin memiliki harga cukup tinggi, karena stok di pasaran cenderung tak menentu. Di beberapa pasar burung, harga bakalan sekitar Rp 500.000 – Rp 750.000, tetapi kalau sudah gacor mencapai Rp 750.000 hingga Rp 900.000. Burung kecil penuh warna ini relatif mudah dalam perawatannya. Meski suaranya tidak terlalu bervariasi, volumenya yang lantang dan sifat atraktifnya mampu memikat hati penggemarnya. Terlebih bagi kicaumania masa lampau yang ingin bernostalgia seperti pada era 1990-an.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sama seperti poksay hongkong pipi putih, poksay jambul, dan samho, robin bisa dibilang sebagai burung nostalgi. Para pemelihara umumnya ingin mengenang kembali masa kejayaan burung-burung tersebut.
Robin atau pekin robin (Leiothrix lutea ) biasanya diimpor dari China. Jadi, jika menurut silsilahnya, burung ini masih memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan burung pancawarna (Leiothrix argentauris).
Wilayah persebaran kedua burung ini antara lain Himalaya, wilayah selatan dan timur China, serta kawasan Indochina (Kamboja, Myanmar, Vietnam, dan Laos). Tetapi, khusus pancawarna, wilayah persebarannya mencapai Semenanjung Malaysia dan Sumatera.
Bagi masyarakat etnis Tionghoa, baik di Indonesia maupun di mancanegara, burung robin memiliki mitos tersendiri, yang menjadi alasan mengapa banyak orang memeliharanya (meski ocehannya tidak terlalu variatif). Anda ingat mitos soal ikan arwana? Ya, seperti itulah posisi burung robin dalam kepercayaan mereka. Robin dipercaya sebagai lambang keberuntungan. Kita tidak ingin menonjolkan mitos, hanya sekadar menghargai kepercayaan sebuah komunitas saja.
Dengan alasan itulah, mengapa banyak orang di Eropa dan Amerika senang memelihara burung robin. Dulu, banyak imigran asal China yang membawa burung ini ke negara baru masing-masing. Maraknya perdagangan robin di Amerika Serikat akhirnya berbuntut panjang, ketika satwa ini ditempatkan pada Daftar II CITES, guna mencegah masuk ke Negeri Paman Sam.
Hal ini mendorong sejumlah penggemar burung di sana untuk menangkarkan burung robin. Tak heran jika di Amerika Serikat dbanyak burung robin yang dijual dinegara-negara tersebut yang merupakan hasil tangkaran dan tidak tergantung pada impor dari negara asal burung robin ini, suatu hal yang layak di contoh oleh kicau mania di negara kita.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Membedakan jenis kelamin burung robin
Karena robin termasuk burung monoformik, di mana penampilan fisik antara burung jantan dan burung betina hampir sama, maka menjadi tidak mudah bagi pemula untuk melakukan sexing atau menentukan jenis kelaminnya. Tetapi jika belajar dari robin mania yang sudah lama memelihara burung ini, sedikitnya ada dua tengara yang bisa membantu :
- Lihatlah warna paruhnya. Pada burung jantan, paruh berwarna merah bercampur oranye. Adapun paruh betina cenderung kekuningan. Silakan bandingkan robin jantan dan betina pada gambar di bawah ini. Mana paruh yang terlihat merah-oranye :
- Yang paling akurat adalah mendengar suaranya, di mana burung jantan memiliki suara kicauan yang bervariasi, sedangkan betina hanya memiliki suara panggilan saja. Berikut ini audio burung robin jantan dan betina :
Suara burung robin jantan | Download
Suara burung robin betina | Download
Karakter burung robin
Robin termasuk burung yang bersifat sosial. Artinya, ia bisa disatukan dengan burung lainnya dalam satu kandang. Kandang yang digunakan pun bervariasi. Anda bisa menggunakan kandang aviary yang berisi campuran beberapa jenis burung lainnya seperti finch dan kenari. Aplaagi jika memiliki kandang aviary seperti di sini.
Sama seperti burung kicauan lainnya, robin muda belajar bernyanyi dengan suara burung sejenis. Dengan kata lain, robin tidak bisa dimaster dengan suara burung yang berbeda jenis. Meski begitu, robin bisa belajar vokal berbeda yang digunakannya untuk mempertahankan wilayah, mencari pasangan, atau mengancam musuhnya.
Burung ini memang belajar berkicau sejak muda. Ada yang menyebutkan, robin jantan yang dirawat dengan cara hand feeding, biasanya kesulitan untuk mempelajari kicauan dari induknya. Hal ini membuatnya menjadi tidak bisa bernyanyi sebagaimana robin jantan lainnya.
Nyanyian bagi robin jantan adalah kunci sukses dalam menarik pasangan dan berkembang biak. Saat musim kawin, burung ini akan memiliki sifat yang jauh berbeda dari biasanya, sehingga menjadi agresif dan bisa menyerang burung lain yang mendekati sarangnya. Informasi lengkap mengenai penangkakan burung robin bisa dilihat di sini.
Perawatan burung robin
Robin termasuk burung pemakan buah, sedangkan serangga merupakan pakan tambahan (extra fooding). Sifat aktif mereka tidak seperti kebanyakan burung pemakan buah yang lain. Di alam liar, mereka akan saling berdampingan pada malam hari. Tetapi begitu siang hari, mereka akan memisahkan diri dan bersembunyi di antara semak-semak.
Dalam perawatan di dalam sangkar, Anda bisa memberikan buah saja, atau buah dan serangga. Berikan buah yang bervariasi setiap harinya, agar burung tidak mudah bosan. Meski pemberian serangga tidak begitu diutamakan, Anda tetap bisa nemberikan jangkrik, ulat hongkong, cacing, dan berbagai jenis serangga kecil lainnya. Pemberian serangga juga sering digunakan sebagai salah satu cara untuk menjinakannya.
Untuk menjaga kondisi kesehatannya, terlebih dalam masa pancaroba yang akan berlangsung hingga Mei, pemberian multivitamin dan suplemen tambahan seperti BirdVit sangat diperlukan.
—