Citril afrika (Serinus citrinelloides hypostictus) merupakan burung finch dari jenis serin afrika seperti halnya mozambik (Serinus mozambicus) dan blackthroat (Serinus atrogularis). Di alam liar, citril afrika atau african citril hanya bisa ditemukan di Kenya, Tanzania, Malawi, Zimbabwe dan Mozambique utara. Burung ini sudah lama ditangkarkan di Afrika dan Eropa. Meski jarang dijumpai di pasaran umum Indonesia, beberapa importir mulai mendatangkan burung bersuara merdu ini. Berikut ini tips perawatan dan penangkaran burung citril afrika.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Di alam liar, citril afrika sering mendiami kawasan tepi danau dan hutan, pembukaan hutan, dan semak semak belukar. Mereka hidup berkoloni, namun dalam jumlah kecil, termasuk di musim kawin. Burung ini mencari makan di atas permukaan tanah dan tanaman yang tumbuh rendah, terutama bunga matahari.
Membedakan burung jantan dan betina
Baik burung jantan maupun betina memiliki warna kuning kehijauan, dengan garis-garis hitam di bagian punggung dan panggul. Dada berwarna kuning cerah, sedangkan sayap dan ekor didominasi warna hitam. Burung jantan maupun betina memiliki alis kunung di atas matanya.
Umumnya, burung jantan memiliki wajah berwarna abu-abu gelap, dengan pipi dan dagu seperti memakai topeng hitam. Pada burung betina, bagian wajahnya berwarna kehijauan / abu-abu gelap. Burung muda memiliki warna yang sama seperti burung betina, tetapi dengan topeng yang masih halus.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Karakter suara dan lagu
Baik burung jantan maupun betinanya bisa melagukan hingga 3-4 irama yang terdengar sepreti “twiii-ti-tu” dengan akhiran yang menurun. Burung jantan memiliki suara cukup keras, dengan lagu yang mirip goldfinch eropa (european goldfinch), tetapi dilagukan secara terus-menerus dengan kombinasi suara ngerollnya yang bervariasi.
Burung jantan biasanya akan bernyanyi bersama burung lainnya. Pada musim kawin, burung jantan akan berkicau dengan gaya khas, yaitu mengarahkan kepalanya yang runcing ke atas, sayapnya bergetar (ngleper), yang ditunjukkan di hadapan betina yang menjadi pasangan atau sedang ditaksirnya.
Sementara burung muda, seperti halnya burung kenari, mulai belajar berkicau dengan suara yang bergumam (ngeriwik). Berikut ini suara nyanyian (song) dan suara panggilan (call) burung citril afrika :
- Suara nyanyian citril afrika | Download
- Suara panggilan citril afrika | Download
Perawatan dan penangkaran citril afrika
Citril afrika merupakan burung sosial yang bisa digabung dalam kandang aviary dengan burung sejenis maupun berbeda jenis. Namun untuk tujuan penangkaran, sebaiknya menggunakan kandang soliter atau hanya ditempati sepasang indukan saja, agar produktivitas indukan lebih optimal.
Di alam liar, musim berkembang biak berlangsung mulai akhir Desember hingga Maret. Tetapi dalam penangkaran, burung ini bisa berkembang biak kapan saja. Bentuk sarang sama seperti yang digunakan dalam penangkaran kenari, yaitu menggunakan tempat sarang yang terbuat dari rotan, plastik, bambu, atau batok kelapa. Hanya saja, sarang untuk citril afrika ditempatkan di dekat tanaman, meski hanya berupa tanaman buatan / plastik, untuk mengkamuflase kebiasaan berkembang biak di alam liar.
Induk betina akan betelur sebanyak 3-4 butir, berwarna putih krem berbintik cokelat. Masa pengeraman sekitar 14 hari. Selama mengeram, induk betina tersebut akan disuapi burung jantan dengan penuh perhatian. Setelah menetas, induk betina akan memberi makanan selama 1 minggu pertama. Setelah itu, perawatan anakan akan dilakukan bersama dengan induk jantan.
Pemasangan ring bisa dilakukan setelah anakan berumur 7 hari. Anakan mulai bisa meninggalkan sarangnya pada umur 15 – 18 hari, dan bisa makan sendiri setelah berumur 30 hari. Setelah mandiri, anakan bisa dipisahkan dan disimpan di dalam kandang terpisah, untuk tujuan pemasteran maupun siap dipasarkan.
Yang perlu dicatat, masa mabung burung muda sedikit lambat, biasanya baru selesai setelah 4-5 bulan. Pada waktu pertama kali mabung, burung muda cenderung mudah stres. Namun ia akan kembali biasa setelah mabung berjalan beberapa hari.
—