Lomba burung berkicau dalam rangka HUT Ke-1 GPBC Sleman di lapangan Trimulyo, Jalan Turi Km 3 Sleman, Minggu (5/5) mendatang, bakal dipenuhi gaco- gaco yang sudah mapan. Kemasan lomba agak unik, karena melibatkan peranserta masyarakat setempat, dan dirangkai dengan Pameran Produk Unggulan Desa di sekitar lokasi lomba. Menurut laporan panitia, saat ini pesanan tiket sudah menembus angka 900.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Peserta yang sudah mendaftar dan melakukan pembayaran bisa menukarkan tiket di lokasi lomba, Sabtu (4/5) lusa, mulai pukul 18.30. Panitia akan menyuguhkan hiburan berupa seni-budaya-tradisi masyarakat desa setempat yang menarik dan atraktif.
Para peserta datang dari berbagai daerah di Indonesia, mulai Kalimantan (Pontianak dan Pangkalanbun), Bali, Jawa Timur, Jawa Barat, dan wilayah Jabodetabek. Kehadiran mereka bukan sekadar melombakan burung, tetapi sekaligus untuk memantau dan berburu jagoan prospek. Jadi, jangan lewatkan, siapa tahu jagoan Anda yang terpantau dan diprospek!
Apakah yang bakal berlomba hanya gaco mapan? Tidak ! Beberapa pemain bakal membawa gaco anyar, dan tidak gentar menghadapi burung-burung jawara. Om Kicau sempat mewawancari beberapa peserta yang akan menurunkan gaco barunya. Adi Pitik, misalnya, sudah menyiapkan lovebird Diajeng.
Gaco yang baru dipolesnya ini memiliki tembakan yang panjang, serta volume keras. Begitu digantang, Diajeng langsung kerja dan tanpa kompromi: rajin, dan panjang-panjang. Sanggupkah Diajeng memukau peserta dan penonton, kita lihat saja Minggu (5/5) nanti.
Adi Pitik hanya berharap penjurian bisa berjalan secara fair play, tidak memandang siapa pemiliknya, tak peduli dia pemain papan atas atau bukan. “Di GPBC nanti mungkin saya terhitung pemula. Tetapi saya siap dan berani bertarung. Secara materi Diajeng siap bersaing dengan peserta lainnya. Semoga burung mau nampil, dan juri bisa bekerja dengan baik,” terang Adi Pitik, yang dikenal sebagai pengorbit lovebird andal di kawasan Jogja dan sekitarnya.
Harapan mengenai penjurian yang fair play langsung mendapat tanggapan panitia. “Kami siap memberi pelayanan terbaik, termasuk memilih tim juri yang benar-benar kredibel dan mampu menilai burung secara fair play,” kata Hermawan, salah seorang panitia.
Panitia juga mengemas lomba untuk semua kalangan, tak peduli pemula maupun kawasakan. Semuanya akan bertemu dan berkumpul, menikmati lomba dengan suasana khas pedesaan, yang menjadikannya akan terus dikenang.
Nah, bagi peserta dari luar kota yang mungkin belum hapal rute menuju lokasi lomba, berikut ini denah yang bisa memandu Anda :
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
—
Salam sukses, Salam dar Om Kicau.