Jalak bali (Leucopsar rothschildi) yang semula nyaris punah, kini mulai memberikan harapan cerah, baik bagi upaya konservasi di alam liar maupun bagi penangkar swasta dan kolektor burung langka. Harganya yang mahal, sekitar Rp 9 juta / pasang anakan umur 2-4 bulan, membuat banyak orang berminat menangkar burung ini. Cara praktis mengawali breeding jalak bali adalah melakukan jebol kandang. Tetapi, adakah bird farm yang menawarkan sistem jebol / bedol kandang? Ada! Salah satunya Kere Ayem BF di Cileungsi, Bogor.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sebelum memutuskan menjadi penangkar jalak bali, Anda harus faham bahwa burung ini termasuk salah satu jenis burung dilindungi di Indonesia, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Pemerintah memberikan persyaratan tertentu kepada siapapun yang ingin menangkar dan / atau memelihara burung jalak bali.
Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi calon penangkar adalah memperoleh izin penangkaran dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di masing-masing provinsi. Dengan mengantongi izin tersebut, Anda berhak melakukan penangkaran dan menjual sebagian hasil penangkaran tersebut kepada publik. Ketika ada transaksi pembelian, Anda harus menyertakan sertifikat mengenai database jalak bali yang dibeli (tanggal menetas, nama penangkaran, dan lain-lain).
Oke, saya rasa persyaratan ini tidak terlalu berat. Yang lebih berat justru bagaimana Anda bisa konsisten dalam melakukan seluruh rangkaian kegiatan penangkaran, mulai dari penjodohan, masa produksi, pengelolaan anakan, dan pemasaran.
Bagi pemula, proses penjodohan jalak bali sering menjadi kendala terbesar. Berbulan-bulan merawat calon indukan, namun setelah dewasa burung enggan berjodoh. Tidak sedikit yang kemudian mencari indukan baru, bahkan tidak sedikit pula yang akhirnya menyerah dan melupakan impiannya menjadi penangkar jalak bali.
Untuk mengatasi kendala seperti inilah, Kere Ayem BF yang dikelola Om Sukardi di Cileungsi Bogor, menawarkan sistem jebol / bedol kandang indukan yang sedang berproduksi.
Reputasi Om Sukardi sebagai penangkar sukses jalak bali tak perlu diragukan lagi, apalagi saat ini dia juga dipercaya menjadi ketua Paguyuban Penangkar Jalak Bali (PPJB).
“Jebol kandang bukanlah jalan pintas, tetapi cara praktis bagi pemula untuk mengawali karirnya sebagai penangkar jalak bali. Jika sudah bisa merasakan sekali proses produksi, lama-lama akan menguasi seluk-beluk penangkaran jalak bali,” kata Om Sukardi.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Dengan cara membeli pasangan indukan yang sudah siap produksi. Memang harga indukan yang sudah siap, terbilang masih mahal, di atas 25 juta hingga Rp 30 juta sepasang.
Menurut dia, cara ini lebih aman. Sebab kedua burung memang sudah berjodoh, siap kawin, dan sudah berpengalaman produksi. Hanya diperlukan adaptasi terhadap lingkungan baru saja. Itu pun tidak membutuhkan waktu lama.
Berdasarkan pengalamannya selama ini, semua pasangan indukan hasil jebol kandang dari Kere Ayem selalu berproduksi di tangan para pembeli.
”Pembeli bisa membuktikan apakah pasangan indukan itu produktif atau tidak. Hal ini bisa dilihat saat panen anakan. Sebab, sebelum membeli, calon pembeli akan melihat langsung pasangan indukan itu saat kami memanen anakan,” kata Om Sukardi.
Apabila sudah berproduksi di tempat baru, atau di kediaman pembeli, dibutuhkan kesabaran setelah anakan dipanen. Jika dirawat sejak piyikan, penangkar harus telaten dalam memberikan makanan. Detail mengenai pemberian makanan untuk anakan jalak bali bisa dilihat kembali dalam artikel Merawat piyikan jalak bali sampai umur jual.
Apabila anakan sudah bisa makan sendiri, dan Anda ingin menjadikannya sebagai calon indukan, maka pada umur 2 bulan mereka bisa ditempatkan dalam kandang kolini. Tetapi jangan memasukkan burung yang umurnya terpaut jauh dalam kandang koloni, karena burung yang lebih muda akan kalah dalam kompetisi mendapatkan makanan.
Pemeliharaan dalam kandang koloni berdasarkan umur burung bisa diteruskan sampai dewasa, sekaligus bisa dijadikan ajang seleksi calon indukan. Biasanya menjelang dewasa, burung jantan akan menemukan betina yang menjadi pasangannya.
Setiap burung akan menemukan jodoh masing-masing. Burung yang berjodoh bisa dilihat dari keberadaan mereka yang selalu berduaan, terutama pada malam hari. Jika ada burung lain yang mendekat, jalak bali jantan akan mengusirnya.
“Kalau sudah kelihatan berduaan terus-menerus, dan tidak mau diganggu, itu sudah pasti burung berjodoh. Kalau sudah berjodoh, pisahkan mereka dari kandang koloni, kemudian dipindah ke kandang penangkaran tersendiri,” kata Om Sukardi.
Dengan cara ini, Anda tidak perlu repot-repot menjodohkan burung. Adapun kandang penangkaran hanya diisi satu pasangan saja. Bagaimana konstruksi dan ukuran ideal kandang penangkaran jalak bali, silakan lihat kembali artikelnya di sini. Adapun untuk perawatan harian, termasuk masalah pakan, bisa dilihat di sini.
Secara ekonomis, penangkaran jalak bali jauh lebih menguntungkan daripada jenis burung lainnya, termasuk murai batu, lovebird, dan kenari. Pasalnya, harga sepasang anakan umur 2-4 bulan saja sudah mencapai 9 juta. Adapun harga dua ekor anakan murai batu berkualitas umumnya hanya sekitar Rp 6 juta.
Jika Anda menjual jalak bali umur 1 tahun, harga langsung melejit menjadi Rp 17 juta per pasang. Berikut ini daftar harga rata-rata jalak bali di Indonesia dalam berbagai kelompok umur.
UMUR | KONDISI | KISARAN HARGA |
2-4 bulan | sudah makan sendiri | Rp 9 juta / pasang |
1 tahun | belum berjodoh | Rp 17 juta / pasang |
Indukan | sudah berjodoh | Rp 25 juta / pasang |
Indukan | sedang produksi | Rp 30 juta / pasang |
Saat ini Kere Ayem BF memiliki stok jalak bali untuk keempat kelompok umur di atas. Jadi, silakan tentukan pilihan Anda sendiri, apakah ingin membeli anakan, burung dewasa, indukan berjodoh, atau langsung jebol kandang indukan yang sedang berproduksi.
Bahkan, Om Sukardi juga sukses menangkar jalak bali albino, dengan ciri-ciri semua bulu berwarna putih salju (kecuali alisnya yang biru muda), mata merah, paruh dan kedua kakinya putih. Jika Anda bisa mengembangkan jalak bali albino, siap-siaplah menjadi jutawan, karena harga anakan per pasang saat ini mencapai Rp 70 juta!!! (d’one)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
wow dasyattt Om, pengen coba2 tapi dananya cukup besar, sementara sekarang masih coba breeding jalak suren
mantep mas bro,,,,