Nama H Irfan Tangerang selama ini identik dengan burung kacer. Maklumlah, sudah 10 tahun lebih kicaumania yang satu ini main di kelas ini. Banyak kacer jawara yang mencorong melalui tangan dinginnya, sebut saja Hipnotis, Superboy, Super Magic, dan lainnya. Saat ini, Om Irfan masih menyimpan 11 gaco lainnya, salah satunya Power Speed, burung anyar yang sebulan lalu di-take-over dari Ari Gaul Bintaro.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Hanya sebulan dibesutnya, Power Speed langsung moncer dalam even Halim Cup di Jalan Raya Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, 19 Mei lalu. Gaco yang dulu bernama Taipak ini bahkan nyaris mencetak hasil nyeri, meski akhirnya harus puas dengan sekali juara 1 dan sekali runner-up.
Sebelumnya, akhir April lalu, Power Speed juga tampil gemilang di Halimun Cup Ragunan. Prestasi Power Speed yang hampir selalu juara di even yang diikutinya jelas membuktikan kualitas burung ini. Apalagi persaingan kelas kacer di Jabodetabek selama ini sangat ketat, seketat kelas murai batu.
“Dulu, sebelum berada di tangan saya, burung ini memang sudah sering juara, mulai dari Hobbyku Kahfi, Ancol, bahkan di BnR Award,” ungkap Om Irfan.
Kemenangan Power Speed tentunya didukung materi yang memang berkualitas, mulai dari materi lagu hingga speed yang rapat. “Variasi materi lagu yang komplet didukung isian tonjolan celilin yang dibawakannya panjang-panjang, disertai tembakan suara cucak jenggot, parkit dan ngekek lovebird yang panjang mampu menutupi lawan-lawannya. Volumenya juga tembus,” tambah dia.
Di luar materi lagu dan volumenya yang tembus, yang tak kalah ciamik adalah gaya Power Speed saat di atas tangkringan, yaitu meliuk-liuk yang membuatnya jadi pusat perhatian juri dan penonton.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Perawatan Power Speed
Menurut Om Irfan, perawatan Power Speed tergolong mudah, tidak merepotkan, dan sesuai dengan karakter burungnya yang memang jinak.
Setiap hari, Power Speed diberi extra fooding (EF) berupa 5 ekor jangkrik pada pagi hari dan 5 ekor lagi pada sore hari. Ini sebenarnya menu standar untuk seekor kacer.
Selain jangkrik, burung juga diberikan ulat dan kroto, terutama menjelang diturunkan di lapangan. “Kemudian pada H-1, atau sehari menjelang lomba, saya memberikan tambahan lain berupa pakan hasil racikan sendiri. Tapi, maaf, ini rahasia lho,” selorohnya.
Kebutuhan mandi dilakukan setiap pagi, kemudian dijemur mulai pukul 07.00 hingga 10.00, tergantung kondisi panas matahari.
Om Irfan juga tidak pernah menggunakan kandang umbaran, sebagaimana beberapa pemain kacer lainnya. Jadi, burung sehari-hari tetap di sangkar harian biasa, dengan ditemani beberapa masterannya seperti parkit, lovebird, cucak jenggot, dan isian lainnya. (d’one)
—
Penting:Â Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.