Scaly face merupakan penyakit yang menyebabkan wajah burung bersisik dan lama-lama menjadi benjolan atau lesi yang merusak penampilan burung. Meski tidak menyebabkan kematian secara langsung, scaly face dapat membuat burung kesulitan makan karena bagian pangkal paruhnya membenjol besar. Dulu penyakit ini lebih sering dijumpai pada jenis burung finch (termasuk kenari) dan paruh bengkok (termasuk lovebird). Tetapi kini dijumpai pula pada burung kicauan, termasuk murai dan kacer, seperti dilaporkan beberapa pembaca omkicau.com.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Tungau Knemidokoptes spp

Penyebab utama penyakit ini adalah tungau dari Knemidokoptes spp. Ada tiga spesies tungau tersebut, dengan sasaran tembak yang berbeda-beda, yaitu :

  • Knemidokoptes pilae, lebih sering menyerang burung dari keluarga paruh bengkok (lovebird, nuri, macaw, kakatua, parkit, cockatiel / palek, serindit, ringneck, dan sebagainya)
  • Knemidokoptes jamaiscensis, lebih sering menyerang burung dari jenis finch (kenari, mozambik, goldfinch, greenfinch, dan sebagainya), serta berbagai jenis burung kicauan seperti murai batu, kacer, cendet, cucak hijau, dan sebagainya.
  • Knemidokoptes mutans, lebih sering unggas peliharaan, khususnya ayam dan aneka burung kicauan.

Ketiga jenis tungau ini juga menjadi penyebab scaly leg atau kaki berkerak, yang pernah ditulis Om Kicau dalam artikel di sini.

Tungau Knemidokoptes spp biasanya menyerang pada indukan yang mengerami telurnya. Selain menyerang langsung pada tubuh indukan, terutama pada bagian yang tak ditumbuhi bulu-bulu seperti kaki dan pangkal paruh, tungau ini juga bisa menembus kerabang (cangkang) telur dan menginfeksi seluruh cairan di dalam telur, termasuk discus germinalis (sel benih) yang kelak berkembang menjadi embrio burung.

Ketika embrio terus membesar, dan akhirnya menetas menjadi anakan, sejatinya anakan ini sudah terinfeksi tungau Knemidokoptes spp, dan terlihat di bagian wajahnya yang tidak normal.

Scaly face tahap ringan (kiri-atas) sampai berat (kanan-bawah).

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Tetapi, scaly face tidak hanya terjadi pada burung penangkaran. Burung yang dipelihara dalam sangkar dan sendirian pun bisa terkena. Hal ini terjadi ketika tungau Knemidokoptes spp masuk ke kandang / sangkar, dan menempel ke sela-sela kandang serta pada akhirnya menginfeksi langsung ke tubuh burung.

Scaly face sebenarnya merupakan salah satu penyakit burung yang sudah dikenal sejak lama, hampir setara dengan era masa lalu ketika manusia mulai gemar memelihara burung. Penyakit ini semula dianggap akibat infeksi jamur. Karena itu, para pemelihara dan peternak burung dulu memberikan salep kulit biasa untuk menyembuhkannya, namun terbukti tidak efektif.

Baru pada tahun 1951 diketahui bahwa scaly face (dan scaly leg) disebabkan tungau Knemidokoptes spp, sehingga diperlukan obat khusus untuk mengatasinya. BirdCream merupakan salah satu dari sedikit produk khusus mengatasi scaly face / scaly leg yang dibuat di Indonesia, dan terbukti ampuh dalam mengobati penyakit ini.

Berikut ini kesaksian Om Echohn dalam komentarnya di website ini (23/12/2012, puku; 14:21) :

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

“BirdCream terbukti memang ampuh dan mujarab. Kenariku dalam 4 hari sembuh total (mulus lagi) dan MB dalam 5 hari juga sembuh total (mulus lagi). Bravo untuk Om Kicau dan Kicaumania”.

( Komentar asli bisa dilihat dalam artikel Mengatasi kaki berkerak pada burung ).

Tanda-tanda klinis

  • Jika sudah terinfeksi tungau Knemidokoptes spp, burung akan mengalami gatal di bagian pangkal paruh atas. Karena tungau ini berukuran sangat kecil, dan sulit dilihat dengan mata telanjang, gejala ini biasanya tak terpantau oleh pemilik atau penangkar burung. Kita baru bisa melihatnya setelah terjadi plak / lesi berwarna putih (seperti kerak / sisik) di bagian pangkal paruh atas. Pada fase awal ini, pengobatan sangat memungkinkan burung segera sembuh.
  • Apabila tidak segera diobati, lesi pada pangkal paruh atas makin meluas dan menebal. Bukan hanya itu, tungau akan menggerogoti kulit di daerah sekitar paruh, termasuk cere (area di atas paruh, tempat lubang hidung / nares berada), bahkan bagian atas mata, mata, hingga pipi dan bagian atas kepala.
  • Jika sudah kronis, burung selalu gelisah, nafsu makan berkurang, dan mengalami rasa gatal berlebihan. Biasanya, kalau kondisi makin buruk, tungau juga menyerang bagian tidak berbulu seperti kedua kaki, cakar, telapak kaki, dan daerah di sekitar kloaka.

Proses kematian memang tidak datang tiba-tiba, tetapi hanya terjadi pada kondisi kronis, terutama ketika nafsu makan burung benar-benar berhenti yang berimbas pada kelaparan. Bisa juga karena banyak darah yang keluar akibat tusukan tungau ke dalam tubuh burung.

Penularan penyakit

Penularan tungau bisa terjadi melalui kontak langsung antara burung sakit dan burung sehat, antara indukan dan anaknya, serta antara burung dan kotak sarang yang ditumbuhi tungau Knemidokoptes spp. Induk burung yang terinfeksi, dan sedang mengerami telurnya, juga bisa menularkan tungau ini dan masuk melalui pori-pori kerabang telur dan menginfeksi seluruh cairan di dalam telur.

Tindak pencegahan

  • Segera isolasikan burung yang diketahui terserang scaly face, dan dilakukan pengobatan sampai sembuh. Ini dilakukan untuk burung yang dipelihara bersama dalam kandang koloni maupun dipelihara sendirian dalam sangkar. Sebab, selain kontak langsung antara burung sakit dan burung sehat, penularan bisa terjadi ketika tungau Knemidokoptes spp masuk ke kandang dan langsung menginfeksi tubuh burung.
  • Jika yang terserang adalah burung yang sedang mengerami telurnya, maka telur tidak perlu dierami lagi, dan induk harus segera disembuhkan. Jika pengeraman diteruskan, anakan yang menetas bakal mengidap scaly face.
  • Untuk mencegah tungau Knemidokoptes spp, dianjurkan menyucihamakan kandang / sangkar seminggu sekali, menggunakan desinfektan khusus burung yang sangat aman, yaitu FreshAves. Caranya, larutkan 5 gram serbuk FreshAves dalam 1 liter air, masukkan dalam sprayer, dan semprotkan ke seluruh bagian kandang maupun tubuh burung.
  • Khusus burung penangkaran, tebarkan serbuk FreshAves secukupnya di bagian bawah bahan penyusun sarang. Treatment ini dilakukan ketika induk betina sudah mengerami telurnya, dan dilakukan saat induk betina sedang meninggalkan sarang untuk makan atau minum.

Pengobatan efektif terhadap scaly face:                      

  • Begitu melihat bagian pangkal paruh atas burung terdapat plak atau lesi berwarna putih, jangan tunggu sampai besar. Segera olesi dengan BirdCream. Caranya, ambil secuil BirdCream dengan menggunakan cotton bud, kemudian dioleskan ke pangkal paruh di mana lesi terlihat.
  • Jika pengobatan dilakukan sejak awal, waktu penyembuhan relatif cepat, sekitar 3-4 hari.  Jika lesi sudah agak membesar, pengobatan bisa membutuhkan waktu sekitar 10 hari.
  • Pengobatan BirdCream memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu membunuh tungau dan mengempiskan lesi hingga akhirnya benar-benar lenyap.

Om Kicau berharap tidak ada seekor pun burung milik sobat kicaumania yang terserang scaly face. Tetapi, jika hal itu sampai terjadi, jangan panik dan terapkan tips seperti dijelaskan dalam artikel ini.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.