Setelah sebelumnya berbagi tips mengenai cara melihat kacer siap tempur, kali ini Andre “Obelix” Sutanto ingin berbagi pengalaman dalam mendeteksi kenari yang dalam kondisi fit dan siap untuk dilombakan. Tentu yang menjadi objek contoh adalah kenari Snow White, yang baru saja menjuarai Liga Sumatera Seri 4 di Bandar Lampung. Seperti diketahui, gaco ini baru saja ditake-over Andre dan Waqi dari pemilik lama, Nafelino alias Noval Jogja, pertengahan Juni lalu.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sama seperti burung petarung lainnya, kenari dengan kondisi badan langsing / singset biasanya lebih fit dan fight daripada burung yang kegemukan. Jika burung mengalami kegemukan, kondisi fisik bisa saja tetap fit, namun semangat untuk bertarung tidak maksimal.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Banyak cara yang bisa dilakukan bila kenari terlihat kegemukan. Yang paling banyak dipakai adalah memasukkannya ke dalam kandang polier atau kandang umbaran. Namun tidak semua kenari punya setelan masuk umbaran. Jadi, pengkondisiannya bisa dilakukan dengan mengatur pola makan agar tidak sampai kegemukan, serta melalui penjemuran yang cukup.
Efektifkah cara seperti ini? Pertanyaan ini tak perlu dijawab (he.. he.. he..), karena Snow White juga termasuk kenari jenis ini, yang tidak pernah dimasukkan dalam kandang umbaran, dan hanya disetel pola makan dan penjemuran saja.
“Itu sudah berlangsung sejak di tangan Om Novel. Setiap hari hanya diberi makan sayur sawi dan biji-bijian pada umumnya. Cara mandinya pun cukup disemprot halus. Selain itu, setiap tiga hari sekali diberikan telur puyuh,” tutur Andre.
Dengan setelan pakan seperti inilah, kondisi badan Snow White selalu terlihat singset, selalu fit, dan siap dilombakan kapan saja. Kondisi tubuh yang fit memang merupakan syarat utama burung rajin bunyi alias gacor.
Selain setelan pakan, durasi penjemuran juga memiliki andil besar dalam membuat kondisi kenari fit sepanjang hari. Dalam kasus Snow White, lama penjemuran berlangsung selama 2 jam.
“Kalau hari Minggu ada lomba, maka sebelum lomba, burung dimandikan dulu dan dijemur sampai kering. Setelah itu dikerodong, sambil menunggu MC memanggil para peserta untuk menggantung burung,” jelas Andre.
Dengan kondisi fisik yang fit, ditunjang badannya yang singset, kenari mudah sekali untuk dipancing agar bunyi. Bahkan ketika mendengar suara kenari lain, tanpa melihat burungnya, Snow White akan langsung bunyi dengan gacornya, disertai dengan tanda-tanda fighter-nya.
“Jadi, nyetel kenari agar bunyi cukup gampang. Tinggal dipancing saja dengan suara kenari. Bahkan bisa juga menggunakan audio atau suara burung kenari dari hape atau alat penyetel suara elektronik lainnya. Snow White langsung membalas pancingan suara itu dengan lagu-lagunya yang aduhai,” kata Andre yang tak henti-henti memuji gaco barunya ini.
Burung ini memang memiliki kinerja yang luar biasa istimewa saat bertarung di lapangan. “Durasinya ngedan. Hampir sepanjang lomba, dia bunyi terus, panjang-panjang, volume tembus. Materi lagunya pun, meski standar, istimewa juga,” tandasnya. (Waca Jogja)
—