Burung warbler memiliki puluhan jenis (spesies), baik yang ada di Indonesia seperti cikrak daun atau burung pare-pare, maupun di luar negeri, khususnya Amerika Utara. Sebagian jenis warbler memiliki kicauan merdu dan lagu bervariasi. Tetapi beberapa jenis warbler memiliki kicauan sederhana, hanya berupa tembakan keras seperti burung worm-eating warbler (Helmintheros vermivorous). Tembakan burung ini memang yahud, dan bisa menjadi masteran alternatif untuk murai batu, kacer, pentet, dan burung kicauan lain yang memerlukan isian tembakan.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Worm-eating warbler merupakan salah satu spesies anggota keluarga Parulidae. Jadi, taksonominya berbeda dari cikrak daun yang termasuk keluarga Silvidae. Burung ini hanya bisa dijumpai di wilayah tenggara Amerika Serikat, terutama di Appalachian dan sekitarnya.
Wilayah persebarannya mulai dari timurlaut Kansas, wilayah tenggara Nebraska, ke timur hingga wilayah selatan New England, dan ke selatan hingga timurlaut Texas, baratlaut Florida, wilayah utara Georgia dan South Carolina.
Sebagaimana jenis warbler lainnya, ukuran tubuh sangat mungil. Panjang tubuh hanya 11 – 13 cm, dengan bobot badan 12 – 14 gram.
Burung jantan bertubuh kekar, berekor pendek, dan paruh panjang-meruncing. Tubuh bagian atas, sayap, dan ekornya berwarna cokelat zaitun. Sedangkan tubuh bagian bawah berwarna agak terang. Pada bagian atas kepalanya terdapat garis-garis cokelat kehitaman, hingga bagian atas mata.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Karakteristik dan perilaku
Penampilan fisik burung betina sama seperti burung jantan, namun postur tubuh tidak kekar seperti jantan. Adapun burung muda memiliki bulu berwarna cokelat di bagian atas. Sedangkan garis-garis di atas kepala berwarna cokelat, yang nantinya akan berubah cokelat kehitaman saat dewasa.
Induk betina bertelur sebanyak 4-6 butir, dengan telur berwarna putih-pink hingga cokelat. Betina akan mengerami telurnya selama 13 hari. Setelah menetas, anakan dipelihara oleh kedua induknya. Anakan ini sudah mulai belajar meninggalkan sarang pada umur 8-9 hari.
Worm-eating warbler termasuk burung arboreal, di mana sepanjang hidupnya lebih sering berada di pepohonan. Mereka sering melompat dan melayang dari cabang yang satu ke cabang yang lain, atau terkadang merayap pada batang atau cabang besar.
Sesekali, mereka akan turun ke di tanah, semak, bebatuan, dan batang pohon yang tumbang, untuk mencari cacing yang menjadi kegemarannya. Itu sebabnya, burung ini disebut worm-eating warbler alias warbler pemakan cacing. Selain cacing, burung ini juga makan siput dan aneka jenis serangga.
Kicauan sederhana, tembakan yahud
Para ahli perburungan di Amerika Utara menyebut kicauan worm-eating warbler sangat sederhana, kering, bernada getar dan tinggi, yang berlangsung sekitar 2 – 5 detik. Untuk kemerduan, jelas masih merdu cikrak daun, yang kerap disebut sebagai burung pare-pare, sirlis, tralis, atau blereng.
Sepintas lalu, suara worm-eating warbler terdengar mirip suara burung gereja setempat, tetapi lebih pendek dan kurang variatif. Kicauan worm-eating warbler saat terbang justru lebih variatif daripada saat bertengger.
Hanya burung jantan yang bisa bernyanyi. Sedangkan burung betina hanya memiliki nada panggilan (call). Ada dua jenis nada panggilan, yaitu terdengar “chip.. chip..” dan “tseet.. tseet..”.
Nada “chip.. chip..” ringan digunakan untuk berkomunikasi, tetapi nada “chip.. chip..” yang kencang keras akan terdengar ketika burung merasa gelisah atau terancam. Sedangkan nada “tseet.. tseet..” umumnya digunakan oleh induk jantan dan betina saat membangun sarang.
Audio burung worm-eating warbler
- Suara burung worm-eating warbler 1 l download
- Suara burung worm-eating warbler 2 l download
- Suara burung worm-eating warbler 3 l download
- Suara burung worm-eating warbler 4 l download
Video burung worm-eating warbler
Bagaimana aksi worm-eating warbler saat berkicau? Berikut ini tayangan dua video mengenai spesies burung tersebut:
—