Jangkrik merupakan salah satu kebutuhan utama dalam perawatan burung kicauan. Selain kaya nutrisi, dia juga dibutuhkan dalam mengatur kondisi birahi burung, baik burung lomba maupun induk burung di kandang penangkaran. Lalu, bagaimana Anda memiliki penangkaran burung dan sangat membutuhkan jangkrik dalam jumlah banyak? Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah beternak jangkrik.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Beternak jangkrik memang sangat cocok untuk sobat kicaumania yang memiliki usaha penangkaran burung, atau memiliki koleksi burung kicauan hingga 50 ekor atau lebih. Dengan demikian, kita dapat mandiri dalam penyediaan extra fooding (EF) yang satu ini. Bahkan kalau hasil panen berlebihan, bisa dipasarkan ke sobat kicaumania lainnya, penghobi reptil, atau diolah menjadi tepung jangkrik yang cara pembuatannya bisa dilihat di sini.
Seorang penangkar burung dan pemilik puluhan ekor burung kicauan tentu akan kerepotan dalam penyediaan jangkrik untuk memenuhi kebutuhan pakan semua burungnya. Kalau pun sudah memiliki pemasok tetap, tapi adakah jaminan pasokan tidak bakal tersendat sehari pun, sehingga burung harus “puasa jangkrik”?.
Berbeda kalau Anda mandiri dalam penyediaan kebutuhan jangkrik, misalnya dengan beternak. Selain dapat memastikan ketersediaan jangkrik, Anda berpeluang meraih penghasilan tambahan dari penjualan jangkrik ke sobat kicaumania lainnya, atau diolah dalam bentuk tepung jangkrik yang makin popular belakangan ini.
Sebelum memulai, siapkan kandang jangkrik yang bisa Anda buat sendiri dari rangka kayu dan bahan tripleks. Bahan lain yang diperlukan antara lain kawat ram kecil / strimin. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Untuk mensimulasikan dengan kondisi asli di habitatnya, pasir halus bisa disebarkan merata di bagian dasar kandang. Kemudian di atasnya diletakkan beberapa daun kering, misalnya daun pisang, daun pohon sukun, atau daun pohon timbul.
Kaki-kaki kandang dimasukkan ke dalam wadah kaleng / plastik yang diisi minyak tanah. Hal ini untuk semut, cicak, atau tokek memasuki kandang dan memangsa jangkrik di dalamnya.
Kandang jangkrik sebaiknya ditempatkan di lokasi yang jauh dari cahaya matahari atau tidak terkena cahaya matahari (disimpan di tempat teduh). Sebuah lampu bohlam 5 Watt bisa diberikan untuk menghangatkan mereka. khususnya pada malam hari. Lampu diletakkan tepat di atas kandang.
Pemilihan indukan
Untuk indukan, Anda bisa menggunakan jangkrik alam maupun jangkrik kalung. Banyak peternak jangkrik yang lebih memilih jangkrik kalung karena memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik. Tetapi kalau susah mendapatkannya, Anda bisa juga menggunakan jangkrik hasil ternakan orang lain. Dengan kata lain, Anda bisa membeli bibit kepada peternak jangkrik lainnya.
Jika memungkinkan, akan lebih bagus lagi jika induk jantan dan betina sama-sama berasal dari jangkrik alam. Namun, jika tidak memungkinkan, induk jantan bisa berasal dari alam (lebih agresif), sedangkan induk betina menggunakan jangkrik ternakan. Tetapi kalau masih belum memungkinkan juga, tidak apa-apa menggunakan induk jantan dan betina dari hasil ternakan.
Pilihlah indukan yang sehat dan tidak ada cacat baik di sungut / antena maupun kaki-kakinya. Jika kebetulan membeli dari peternak jangkrik, mintalah yang berumur 10 – 20 hari.
Untuk membedakan induk jangkrik jantan dan betina, bisa dilihat dari bentuk fisiknya, yaitu:
- Induk jantan memiliki sayap dan punggung yang kasar, sehingga akan mengeluarkan bunyi jika saling digesekan dengan cepat (bergetar).
- Induk betina memiliki ovipositor di bawah ekor yang berfungsi untuk mengeluarkan telur-telurnya.
- Saat dipegang, jangkrik betina biasanya akan mengeluarkan cairan dari mulut dan anusnya.
Cara pembibitan dengan telur jangkrik
Selain menggunakan indukan jangkrik, banyak peternak yang menggunakan sistem penetasan telur dengan cara membeli telur jangkrik dari sesama peternak jangkrik. Dengan begitu, prosesnya lebih mudah dan efisien.
Jika membeli bibit berupa telur dari peternak jangkrik, yang harus dilakukan berikutnya adalah telur tersebut disimpan di dalam sebuah wadah (bisa berupa nampan plastik) yang ditutup dengan kain halus, lalu disemprot dengan sprayer secukupnya (jangan terlalu basah) dan secara merata pada telur-telur tersebut setiap pagi dan sore hari.
Beberapa hari kemudian, atau ketika telur berusia 7 – 10 hari, telur-telur akan menetas. Pada saat itu, Anda bisa menyediakan pakan berupa voer ayam yang dimasukkan ke wadah pakannya (piring plastik) untuk persiapan jika sebagian telur telah menetas.
Cara pembibitan dengan indukan
Untuk pembibitan melalui indukan, caranya dengan memasukkan induk jangkrik ke dalam kandang, dengan perbandingan 4 : 1 (4 ekor betina dan 1 ekor jantan). Bisa juga dengan perbandingan 10 : 2.
Lakukan penyemprotan pada daun-daun kering yang sudah disiapkan di dalam kandang. Siapkan pasir yang sudah dibersihkan atau diayak lembut, dan disimpan dalam nampan plastik. dan diletakkan bersama induk jangkrik sebagai tempat menaruh telur.
Pantai terus kondisi pasir setiap hari, untuk melihat apakah induk jangkrik sudah bertelur. Anda bisa melihatnya melalui keberadaan lubang-lubang kecil di permukaan pasir.
Jika induk sudah bertelur, proses berikutnya sama seperti proses penetasan pada bibit yang berupa telur, yaitu menutup wadah nampan pasir dengan kain dan menyemprotnya dengan air secukupnya selama 1 minggu sampai telur-telur menetas.
Setelah bertelur, induk jangkrik bisa dipindahkan ke kandang yang masih kosong, agar telur tidak dimakan induknya. Setelah induk dipindah, bagian dalam kandang bisa disemprot dengan larutan antibiotik.
Perawatan anakan jangkrik
Berikan pakan seperi voer ayam, beras merah, dan jagung kering yang dihaluskan. Setelah melewati 10 hari, anakan jangkrik bisa diberikan sayuran seperti ubi, jagung muda, gambas, wortel, dan lain-lain.
Selain itu, perlu pengontrolan rutin terhadap kelembaban udara, serta awasi kehadiran binatang pengganggu seperti semut, cicak, tikus, kecoa, dan laba-laba.
Demikian informasi singkat mengenai beternak jangkrik, terutama untuk konsumsi burung-burung Anda yang sedang berada dalam penangkaran, atau burung piaraan yang Anda miliki.