Ini cerita tentang perilaku burung pentet, khususnya Rider milik Ketua Jalak Bali Team (JBT), Ngurah Adi. Mungkin sifatnya subjektif atau tergantung dari individu burung yang bersangkutan. Tetapi siapa tahu dapat menjadi solusi bagi Anda yang mempunyai pentet kurang gereget dan sulit nampil di lapangan, atau sekadar bernyanyi di rumah. Pentet Rider telah “mengajari” majikannya, bahwa dia tak ingin sendiri, maunya selalu ditemani beberapa teman sesama pentet.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Beberapa waktu lalu, dalam sebuah lomba di Banyuwangi, Ngurah Adi terpikat melihat penampilan menawan pentet Rider. Usai lomba, dia langsung melakukan take-over terhadap gaco tersebut. Tapi, begitu pentet tersebut berpindah ke tangannya, penampilannya justru kurang gereget, kendor, alias menurun drastis.
Padahal, kata Ngurah Adi, dia tidak mengubah setingan terhadap gaco tersebut. Menu jangkrik tetap 5-5 setiap hari. Mandi pun tetap dua hari sekali, sebagaimana pesan yang disampaikan pemilik lama. Sehari menjelang lomba, porsi jangkrik ditingkatkan, dengan penambahan sedikit ulat hongkong.
Semua sama, tak ada yang berubah. Namun setelah lama merenung, akhirnya Ngurah Adi menyadari ada satu pesan dari pemilik lama yang diabaikannya, yaitu Rider memiliki watak tak ingin sendiri. Dia hanya mau tampil maksimal jika sehari-hari disandingkan dengan beberapa ekor pentet lainnya.
Ketika baru ditanganinya, Rider memang selalu diasingkan dari burung sejenis, sehingga disimpan di dalam ruangan tersendiri. Tidak pernah melihat atau mendengar suara pentet lainnya. Alasannya, Ngurah tidak ingin stamina gaco barunya terkuras karena setiap hari harus bersahut-sahutan dengan pentet lainnya.
Rupanya perubahan kebiasaan inilah yang justru membuat penampilan Rider kurang greget. Setelah menyadari ada pesan pemilik lama yang terabaikan, Ngurah Adi pun akhirnya mengembalikan kebiasaan lama Rider, yaitu harus didampingi beberapa pentet lainnya.
Sejak itulah, percaya tidak percaya, penampilan Rider berangsur-angsur membaik dan kini beberapa kali mengoleksi gelar juara. Prestasi terbarunya adalah meraih double winner dalam Piala Raja Hutan di Lapangan Pondok Indah Denpasar, akhir Juli lalu. Turun tiga kali, Rider sukses mengoleksi dua kali juara 1 dan sekali juara 2.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Penampilannya stabil sejak digantang hingga akhir lomba. Padahal, saat lomba, angin kencang cukup mengganggu sejumlah burung, dan sangkar pun berguncang-guncang. Akibatnya, beberapa burung menjadi nakal dan malas bunyi.
Namun Rider seperti tak terpengaruh. Ia mencengkeram tenggeran dengan kuat, dan terus berkicau dengan mengeluarkan lagu-lagu terbaiknya. Sesekali turun ke dasar sangkar, namun segera kembali ke tangkringan, dan terus bernyanyi. Penampilan ini berhasil dipertahankannya pada sesi kedua dan ketiga.
Dengan memberikan teman kepada Rider, burung selalu terpancing untuk selalu fight, dan birahinya relatif stabil serta punya penyaluran. Beruntung teman-teman pendamping Rider juga merupakan pentet jawara, seperti Generator, Gokong, Junior, Topeng, dan Lahar Timur.
—