Burung dari keluarga anis / punglor, termasuk anis kembang, sangat menyukai cacing, terutama cacing tanah. Dalam artikel terdahulu (silakan cek di sini) sudah dijelaskan beberapa jenis cacing yang bisa ditemukan dalam tanah / permukaan tanah yang gembur. Kandungan protein pada cacing tanah cukup tinggi, yaitu sekitar 75%, yang terdiri atas protein murni, serta kandungan arginin sekitar 10,7%, tryptophan 4,4%, dan tyrosin 2,25%. Wajar jika cacing tanah menjadi makanan yang sangat disukai burung anis, juga sebagian besar burung kicauan lainnya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Tingginya kandungan protein dan asam amino membuat cacing tanah sangat baik diberikan kepada burung yang sedang menjalani masa mabung atau rontok bulu.
Selama ini, kita selalu terfokus pada extra fooding (EF) seperti jangkrik yang dianggap mampu menaikkan birahi burung secara cepat. Di sisi lain, kita kerap melupakan hewan invertebrata seperti cacing tanah, yang bagi sebagian jenis burung tertentu, khususnya keluarga anis/punglor, memiliki khasiat lebih nyata daripada jangkrik.
Pada anis merah, anis kembang, serta jenis anis lainnya (ciung batu, anis cendana, dan lain-lain), pemberian cacing tanah menjadi menu harian yang wajib. Sebab dari bahan pakan inilah burung akan menjadi lebih cepat gacor atau menjadikannya rajin berbunyi.
Sebagian besar penangkar anis kembang pun menjadikan cacing tanah sebagai menu wajib, baik bagi indukan menjelang masa produksi, maupun ketika indukan sedang bawa anak. Jika tidak percaya, silakan buka artikel breeding anis kembang Hery Bird Farm, Anyer, Banten.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Jika Anda memberikan cacing tanah dan jangkrik dalam perawatan anis kembang, bahkan proporsi yang dianjurkan adalah 2:1. Artinya, jumlah cacing kembang dua kali lebih banyak daripada jangkrik.
Jika porsi jangkrik juga tinggi, dikhawatirkan anis kembang justru mengalami over birahi, lantaran kandungan protein terlalu banyak.
Bagaimanapun, pengaturan pakan secara serasi dan seimbang sangat diperlukan, sampai ketemu setelan pakan yang tepat untuk perawatan sehari-hari.
Kunci setelan tersebut terdapat pada pemberian pakan yang serasi, dengan memperhitungkan kandungan dan manfaat yang dimilikinya. Untuk anis kembang, pemberian cacing tanah yang lebih banyak dari jangkrik seperti disebutkan sebelumnya (perbandingan 2:1 ) bisa membuat metabolisme burung menjadi lebih lancar, dan burung menjadi lebih cepat ngeplong serta rajin bunyi.
Tentu setelan pakan harus diimbangi dengan perawatan harian lainnyya, seperti pemberian buah-buahan berwarna merah (apel dan pepaya), perawatan mandi dan jemur, serta pengembunan sebagai terapi alami bagi burung.
Hal lain yang perlu diperhatikan saat pemberian cacing tanah kepada burung adalah kebersihan. Jadi, bersihkan dulu cacing tanah dengan air bersih, baru kemudian diberikan kepada burung dalam keadaan masih segar.
—