Camcau nyeri lagi di Kadisobo Sleman

Cucak hijau Camcau milik Avid Japemethe, yang sebelumnya nyeri dalam Latpres Pasty, kembali meraih prestasi serupa dalam Kontes Exlusive di GPBC Kadisobo, Jalan Turi Km 3,5 Sleman, Minggu (8/9). Menurut Kamal, sang perawat, kondisi Camcau sebenarnya belum 100 persen fit , karena masih ada bulu besar yang jatuh. “Baru diputuskan turun Sabtu malam, sehingga mepet banget persiapannya,” kata dia. Fakta di lapangan, burung ini benar-benar tampil trengginas.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Avid Japemethe pun menjanjikan penampilan Camcau bakal maksimal, saat diturunkan dalam Sumpah Pemuda Cup di Krajan, Godean, Sleman, 16 Oktober mendatang. Sebab rentang waktu lomba masih sebulan lebih, sehingga diharapkan kondisinya makin fit.

Dapat dibayangkan, bagaimana penampilan Camcau dalam kondisi fit. Lha wong tidak terlalu fit  saja bisa nyeri dalam dua pekan berturut-turut, apalagi kalau 100% fit. Bagi yang ingin tahu tips perawatan cucak hijau Camcau, juga videonya, silakan buka kembali arsipnya di sini.

Sementara itu, kegembiraan terpancar dari wajah Kenzo (Sabar Bird Farm), sebab lovebird hasil penangkarannya, Elektra, yang baru berumur 4 bulan, juga tampil oke sehingga meraih juara 1. “Sangat rajin dan panjang-panjang. Kelak masih bisa panjang lagi, karena umurnya baru empat bulan. Yang penting mentalnya sudah dapat dulu,” kata Kenzo.

Kenzo mengakui, lovebird umur 4 bulan masih terlalu dini untuk dilombakan. Tetapi jika sekali-sekali dilombakan, sekadar untuk memantau mental dan kualitas, tidak masalah. Yang penting tidak terlalu sering, apalagi seminggu sekali dilombakan.

“Kuncinya bagaimana kita harus menahan diri untuk tidak menurunkan lagi sampai umur enam enam bulan atau lebih. Kalau dipaksakan sering lomba ketika umurnya masih terlalu muda, ini malah bisa merusak mentalnya,” tambah Kenzo.

Even GPBC Kadisobo hari itu terasa istimewa. Pertama, Ibu Camat Slemat beserta jajaran Muspika hadir di lapangan menyaksikan jalannya kontes. Kedua, panitia yang dikomandani Hermawan juga melibatkan sejumlah mahasiswa dari UPN Jogja, yang kebetulan sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa tersebut.

“Para mahasiswa ikut membantu administrasi, sekaligus belajar tentang komunias burung yang semula tidak mereka ketahui,” ungkap Hermawan, yang dikenal sebagai event organizer (EO) yang selalu peduli terhadap potensi unggulan di desanya. Dalam beberapa even yang digelarnya, terkadang ia menyelipkan pameran produk unggulan khas desanya, atau khas Sleman.

Minggu (15/9) nanti, sebagian peserta akan mengikuti Bupati Cup Boyolali di kompleks Kantor Kabupaten Bupati yang baru, Jalan Raya Boyolali – Klaten Km 3 Kemiri, Kecamatan Mojosongo.

Ada yang berencana hadir ke kontes SapuRegel Team Cilacap (22/9). Sebab banyak kicaumania yang penasaran dengan sistem penilaian yang memanfaatkan teknologi informasi (IT), di mana hasil penilaian bisa langsung terpantau di layar monitor TV. Hasil rekap pun bisa diketahui dalam sekejap, cepat, akurat, dan fair. (Waca Jogja)

Hasil Lomba GPBC Kadisobo, Sleman (Minggu, 8 September 2013)

—

Selamat kepada para pemenang, tetap semangat untuk peserta lainnya.

—

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.