Nuri raja maluku, atau dalam literatur perburungan internasional disebut moluccan king-parrot (Alisterus amboinensis), merupakan burung paruh bengkok yang sangat eksotis. Bulunya berwarna-warni sangat cerah. Yang lebih membanggakan, nuri raja maluku termasuk salah satu burung endemik di Indonesia, bahkan hanya bisa ditemui di tiga daerah saja: Pulau Peleng, Maluku, dan Papua Barat. Tidak heran jika burung ini menjadi fauna identitas Provinsi Maluku. Maka, tugas kita bersama untuk menjaga agar populasinya di alam liar tidak menyusut.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sesuai dengan nama spesiesnya, nuri raja maluku termasuk dalam genus Alisterus. Genus ini memiliki tiga spesies. Selain nuri raja maluku, dua spesies lainnya adalah nuri raja papua (Alisterus chloropterus) dan nuri raja Australia (Alisterus scapularis).
Nuri raja maluku terdiri atas tiga subspesies atau ras, dengan wilayah persebaran masing-masing, yaitu :
- Alisterus amboinensis hypophonius – Halmahera, Maluku Utara.
- Alisterus amboinensis sulaensis – Kepulualan Sula.
- Alisterus amboinensis versicolor – Pulau Peleng di Kepulauan Banggai.
- Alisterus amboinensis buruensis – Pulau Buru di Maluku Selatan.
- Alisterus amboinensis amboinensis – Ambon dan Seram di Maluku Selatan.
- Alisterus amboinensis dorsalis – Papua Barat dan pulau-pulau satelitnya.
Nuri raja maluku, atau sering juga disebut nuri raja ambon, termasuk salah satu burung popular di kalangan pecinta burung paruh bengkok (parrots) selain nuri bayan dan nuri kepala hitam dari papua. Namun, berbeda dari dua kerabatnya yang termasuk burung dilindungi, status burung nuri raja maluku berdasarkan IUCN Red List belum terlalu mengkhawatirkan.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Populasinya di alam alam liar diperkirakan masih banyak, sehingga IUCN belum memasukkannya dalam daftar merah dalam status konservasinya.
Namun, perlu digarisbawahi, ini merupakan catatan lama (1988). Statusnya pernah dinaikan menjadi Near Threatened (Hampir Terancam) pada tahun 1994-2000, meskipun statusnya secara global belum termasuk burung yang dilindungi berdasarkan PP No 7 / 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, seperti disebutkan di sini.
Apapun kondisinya, upaya penangkaran nuri raja maluku harus dimulai dari sekarang, agar IUCN tidak pernah memasukkannya dalam daftar merah. Jangan sampai burung dinyatakan hampir terancam, kemudian kita baru menangkarnya.
Apalagi saat ini transaksi jual-beli nuri raja maluku mengalami peningkatan pesat. Harganya pun makin tinggi di pasaran. Nuri raja maluku memang sangat disukai karena warna bulunya yang ekstotik, berwarna-warni, serta memiliki penampilan sangat tenang. Ini jauh berbeda dari perangai spesies nuri lainnya yang cenderung berisik dan agresif.
Burung ini juga mudah dirawat dalam kandang aviary, dicampur bersama jenis burung lain, karena termasuk burung yang memiliki sifat sosial tinggi. Karena sifat sosialnya tinggi, burung ini malah mudah stres apabila dipelihara sorangan wae (sendirian). Disarankan dipelihara bersama dengan burung lain dari spesies yang sama, maupun dari spesies paruh bengkok lainnya.
Dibutuhkan waktu dan kesabaran untuk menjinakkan burung ini, khususnya jika Anda mendapatkan nuri raja maluku hasil tangkapan alam. Jika sudah jinak, burung ini bisa dilatih melakukan berbagai atraksi, termasuk bisa dilatih untuk menirukan suara manusi.
Perawatan nuri raja maluku
Burung yang juga memiliki ekor panjang ini tidak cocok disimpan dalam sangkar harian. Lebih baik dipelihara dalam kandang aviary atau kandang berukuran besar, agar bulu-bulunya yang cantik tidak mudah rusak serta bisa mencegahnya dari kemungkinan stres akibat ruang gerak yang terbatas.
Beberapa penggemar lebih menyukai menggunakan tenggeran khusus paruh bengkok yang biasanya terbuat dari besi atau kayu. Dengan demikian, proses pendekatan dan penjinakan akan lebih mudah dilakukan.
Pakan yang bisa diberikan adalah buah-buahan manis dan sesekali diberikan nektar. Sebab di habitatnya, nuri raja maluku memang termasuk burung pemakan nektar.
Jika kesulitan mendapatkan nektar, Anda bisa membuatnya sendiri dengan merebus campuran air dan gula putih hingga larut, lalu diberikan dalam keadaan sudah dingin. Nektar buatan bisa diberikan 1-2 kali seminggu.
Buah-buahan berwarna merah dan manis sangat bagus untuk menjaga kondisi tubuhnya agar tetap stabil dan tidak mudah lemas.
Pelatihan harus selalu diberikan jika burung masih dalam keadaan belum jinak. Bagaimana cara menjinakkan burung paruh bengkok, silakan buka kembali panduannya di sini atau di sini. Kalau sudah mulai jinak, burung akan mudah menirukan suara burung lain, suara lingkungan sekitar, maupun suara yang Anda ajarkan.
Menangkar nuri raja maluku
Salah satu kendala dalam penangkaran nuri raja maluku adalah masalah sexing, atau membedakan burung jantan dan betina. Sebab penampilan keduanya hampir sama alias mirip. Bagi pemula, disarankan memelihara lebih dari 3 ekor calon indukan, dengan harapan memperbesar peluang mendapatkan burung dengan jenis kelamin berbeda, entah 2 jantan dan 1 betina, atau 1 jantan dan 2 betina.
Biarkan burung mencari pasangan sendiri. Untuk burung yang tak mendapat pasangan, Anda bisa menambah beberapa ekor calon indukan lagi. Demikian seterusnya.
Burung yang sudah berjodoh biasanya ditandai dengan saling mengadu paruh dan saling bersolek. Terkadang burung sesama jenis juga bisa mengadu paruh. Yang membedakan jika keduanya berbeda jenis kelamin adalah burung jantan sering memberikan air liurnya kepada burung betina. Burung yang sudah siap kawin biasanya berumur 3 tahun.
Apabila burung sudah berjodoh, siapkan gelodok atau tempat bersarang dalam kandang penangkarannya. Gelodok bisa menggunakan tempat sarang lovebird, namun ukuran lebih besar. Bisa juga membuat sendiri dengan memanfaatkan batang pohon yang dilubangi.
Burung betina akan bertelur sebanyak 3 butir, berwarna putih, yang akan dierami bergantian oleh induk jantan dan betina selama 21 hari. Anakan yang menetas baru bisa keluar dari sarangnya setelah berumur 7-8 minggu, dan sudah bisa makan sendiri setelah 3-4 minggu berikutnya. Pada masa perawatan anakan, induk betina bisa menjadi sangat agresif terhadap burung jantan.
Kita mesti berbangga terhadap keanekaragaman hayati yang terdapat di Bumi Nusantara. Namun kebanggaan ini hendaknya diimbangi dengan kemauan kuat untuk menjaga dan melestarikan alam dan seisinya, termasuk terhadap nuri raja maluku. Penangkaran menjadi jalan satu-satunya untuk mempopularkan burung ini, bukan sekadar mengambil dari alam dan menjualnya demi kepentingan bisnis.
—