Ada yang punya masalah seperti ini? Burung kesayangan di rumah, seperti murai batu, kacer, anis kembang, atau jenis burung kicauan lainnya, rajin sekali bunyi pada malam hari. Sebaliknya, ketika hari terang (pagi – sore), burung jarang sekali bunyi, atau hanya ngeriwik saja, atau bahkan hanya gacor jika diletakkan di tempat tertentu saja. Normalkah ini? Apa penyebab semua itu? Bagaimana mengatasinya? “Ah, ente banyak tanya,” kata Faang Wali Band, he.. he.. he.. .

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Mockingbird berkicau di malam hari.

Pemasalahan seperti ini banyak dijumpai para pemilik murai batu, kacer, anis kembang, bahkan jenis burung kicauan lainnya. Untuk membahas masalah ini, mari kita cermati beberapa hal sebagai berikut:

Malam hari merupakan waktu istirahat bagi sebagian besar mahluk hidup, setelah sejak pagi hingga sore hari beraktivitas. Hanya hewan noktural atau hewan yang ditakdirkan beraktivitas pada malam hari seperti burung hantu, mockingbird, landak mini (hedgehog), musang dan sejenisnya yang justru istirahat pada saat hari terang.

Lawan kata dari noktural adalah diurnal. Sebagian besar burung kicauan bersifat diurnal. Burung-burung istirahat pada malam hari untuk memulihkan energi yang terkuras saat hari terang. Ketika burung diurnal lebih sering bunyi pada malam hari, maka mereka tak memiliki energi yang cukup untuk beraktivitas pada pagi dan siang hari, termasuk berkicau secara lantang.

Karena ketidaktahuannya mengenai fisiologis burung, sebagian kicaumania justru senang mendengar kicauan burung piaraannya pada malam hari. Sebab suaranya akan terdengar lebih lantang dan jelas. Bahkan ada rasa bangga memiliki burung yang kicauannya terdengar tetangga sebelah, apalagi malam merupakan saat sunyi di mana suara lirih pun terdengar lebih jelas daripada siang hari.

Tidak sedikit kicaumania yang karena bangga, juga lantaran tidak tahu, membiarkan burungnya terus ngoceh pada malam hari. Lampu penerang dalam ruangan di mana burung berada tetap dibiarkan menyala, atau tak mau mengerodong gaconya di malam hari. Semua itu justru membuat burung rajin bunyi di malam hari, tentu makin terkuras pula energinya untuk esok hari.

Maka, benar saja, keesokan harinya burung terlihat malas-malasan. Aktivitasnya terbatas, bahkan tidak mau / jarang berkicau lagi. Kalaupun mengeluarkan suaranya, hanya sebatas suara ngeriwik saja. Ini disebabkan kondisinya yang belum / tidak fit akibat begadang semalaman.

Ingat loh, burung bukan manusia. Dalam fikiran mereka, cahaya lampu ruangan pada malam hari adalah siang hari. Mereka menganggap waktu siang lebih panjang daripada malam. Itulah yang membuatnya terlihat aktif pada malam hari, terutama jika lampu ruangan tetap menyala terang atau sangkar tidak dikerodong.

Anggapan burung bahwa waktu siang lebih panjang daripada malam tentu berpengaruh terhadap metabolisme tubuhnya. Salah satu dampaknya adalah siklus mabungnya terjadi lebih cepat daripada siklus normal. Hal ini sering dijumpai terutama pada burung paruh bengkok, kenari, dan finch.

Mereka mengalami apa yang disebut mabung di luar waktunya atau mabung stres. Jika hal ini sampai terjadi, kemungkinan besar burung hanya akan ngeriwik saja, atau malah tidak akan berkicau sama sekali alias macet bunyi.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Karena itu, sekali lagi, waktu istirahat bagi burung harus benar-benar diperhatikan. Jangan sampai kita ingin mendengar kicauannya di malam hari, tetapi hal ini malah mengganggu metabolisme tubuhnya. Berbeda jika Anda memelihara burung noktural seperti mockingbird, yang secara naluriah selalu bunyi pada malam hari. Begitu juga burung nightingale, yang rajin bunyi sejak fajar hingga menjelang fajar berikutnya.

Nightingale: ngoceh sejak pagi hingga malam hari.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

—-

Bisakah perilaku ini disembuhkan?

Apakah burung yang lebih rajin bunyi pada malam hari, atau bahkan hanya mau bunyi pada malam hari, bisa disembuhkan? Tentu bisa, tetapi harus bertahap, dan hasilnya juga tidak bisa sekejap. Manusia sakit pun tidak bisa langsung sembuh hanya dengan sekali minum obat, tetapi harus dilaluinya selama beberapa hari. Begitu pula waktu yang dibutuhkan untuk mengatasi burung yang hanya gacor pada malam hari.

Ada dua hal yang mesti dilakukan, yaitu mematikan lampu dan memberikan kerodong pada jam tertentu, saat Anda ingin mengistirahatkan burung. Sebagian kicaumania mulai mengerodong burungnya petang / menjelang maghrib, atau sesudah maghrib, atau ada juga yang melakukannya pukul 21.00 – 22.00. Tetapi waktu yang disebut pertama lebih afdol.

Ketika dikerodong, meski lampu penerang masih menyala, burung mulai beradaptasi dengan masa istirahat. Sebab pandangannya ke luar sudah terbatas, dan yang bisa dilakukannya hanya diam dan istirahat, sambil sesekali masih bunyi. Sedangkan mematikan lampu penerang bisa dilakukan mulai pukul 20.00, atau paling telat 22.00, agar burung benar-benar beristirahat total.

Lakukan hal ini secara terus-menerus, atau dijadikan kebiasaan, agar proses penyembuhannya efektif. Secara bertahap, tindakan ini akan membuat burung beradaptasi. Ketika sangkar dikerodong, burung sudah merasa ini waktunya bersiap-siap untuk istirahat. Dan, ketika lampu dimatikan, burung sudah merasa bahwa ia harus berhenti beraktivitas, termasuk berkicau.

Setelah beberapa hari, burung akan mengalami perubahan kebiasaan. Apabila semula jarang bunyi pada pagi hingga siang hari, kini dia sudah mau melakukannya dengan penuh semangat, karena sudah memiliki energi dan stamina yang cukup untuk menunjukkan penampilannya.

Bolehkah burung cukup dikerodong pada malam hari, tetapi lampu penerang tidak usah dimatikan? Bisa saja, tetapi itu sebaiknya dilakukan apabila burung sudah sembuh dari perilaku abnormalnya itu. Sedangkan untuk terapi penyembuhan, pengerodongan dan mematikan lampu merupakan solusi yang paling ampuh.

Pengerodongan berfungsi membatasi penglihatannya terhadap cahaya, sehingga suasana tidak terlalu terang (remang-remang). Kerodong juga melindungi burung dari gigitan dari serangga seperti nyamuk, kecoak, kutu, dan melindunginya pula dari embusan angin malam.

Kalau terapi ini gagal menyembuhkan burung, sehingga masih saja ngeriwik pada saat hari terang, Anda perlu memberikan infus tambahan, yaitu memberikan terapi TestoBirdBooster (TBB). Sebagian besar pengguna TBB sudah membuktikan sendiri keampuhannya.

Ketika burung sudah mulai ngeplong, khususnya dalam rentang waktu pagi hingga sore hari, maka kerodong dan matikan lampu pada malam hari makin membuat burung mudah beristirahat. Sebab ia sudah lelah ngoceh ketika hari terang. Karena malam sudah jarang bunyi lagi, dan bisa beristirahat total, maka burung menjalani kehidupan normalnya kembali.

—-

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.