HUT TNI Bangka: Speed Racer telah kembali

Masih ingat kacer Speed Racer, jawara Piala Raja 2012 ? Lama tak terdengar kabarnya, karena sudah berbulan-bulan gagal nampil alias tak pernah maksimal saat berlomba. Namun berkat kesabaran dan ketelatenannya, burung besutan Adry Riady ini akhirnya kembali berprestasi, bahkan berhasil nyeri juara 1 dalam kontes burung HUT TNI Cup di Makodim 0413 Bangka, Minggu (6/10) lalu. Penantian panjang itu berbuah hasil manis pula.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

—-

Even yang digelar dalam rangka memperingati HUT TNI ini merupakan kali ketiga. Sebagaimana dua even terdahulu, Kodim  0413 kembali bekerja sama dengan Komunitas Kicaumania Bangka Belitung yang dipimpin Mr Djuprianto dan William. Kontes secara simbolis dibuka Kasdim 0413/BKA Mayor Inf Surobin, dan Pabung Bateng Mayor Inf Trijoyo.

Adry begitu puas mengikuti even ini. Bukan sekadar kontes berlangsung sukses, dapat meningkatkan silaturahmi antar-kicaumania di Bangka Belitung dan sekitarnya, tetapi juga hari itu merupakan awal kebangkitan kacer Speed Racer, sekaligus mengakhiri masa penantiannya yang begitu panjang untuk bisa melihat gaconya kembali moncer di lapangan.

—-

Seperti diketahui, usai mabung awal tahun ini, Speed Racer selalu gagal nampil. Bahkan dalam even 168 Cup II di Semarang, April lalu, burung ini malah tidak bisa kerja sama sekali. Demikian pula ketika mengikuti Seri 5 Liga Sumatera, yang berlangsung di Pangkalpinang,  Bangka, Speed Racer yang main di kandang sendiri malah mbagong.

Namun Adry tetap sabar merawat dan mencari setelan yang pas. “Kalau soal ngebagong tak pernah bikin saya mundur. Saat pertama kali dipertemukan pun, Speed Racer memang burung ngebagong,” kata Adry.

Burung ini sejatinya milik H Sadat, yang dikenal memiliki puluhan koleksi burung jawara nasional di beberapa kelas. Tetapi beliau tidak sanggup mengatasi Speed Racer, sehingga “dibuang” ke Bangka, dan diserahkan kepada Adry jika mampu menampilkannya kembali.

Bukan Adry kalau tidak mau menerima tantangan. Beberapa pekan dirawat, Adry lalu menampilkan Speed Racer dalam lomba di Medan, yang kebetulan juga dihadiri H Sadat. “Saya sengaja menyuruh beliau untuk nonton. Alhamdulillah, ternyata Speed Racer tampil maksimal dan meraih juara,” jelas Adry, mengenang perjuangannya dalam menangani Speed Racer.

Cerita ini sekaligus bisa menjadi inspirasi, penumbuh semangat, bagi para pemilik kacer yang selama ini sering mbagong. Om Kicau sudah pernah menjelaskan, tidak pernah ada kacer yang tak mbagong. Kacer jawara pun pernah mbagong, meski saat di rumah. Yang menjadi tantangan adalah bagaimana agar burung tidak mbagong di lapangan.

“Jadi, kalau kemarin-kemarin muncul lagi adat mbagong, itu sih soal biasa. Pasti ada saatnya burung nampil maksimal. Kini Speed Racer sudah memulai lagi ke performa sesungguhnya. Tiga kali tampil, dua kali menjadi juara pertama. Apalagi musuh-musuhnya juga cukup berat,” tutur Adry.

Siap turun di Liga Sumatera Seri 6, Bengkulu

Setelah ini, Adry bersiap menurunkan kembali Speed Racer dalam Liga Sumatera Seri 6 di Bengkulu, 20 Oktober 2013. Dia optimistis, gaconya bisa berbicara banyak dalam even tersebut, untuk meraih hasil terbaik.

Setelah tampil stabil di Bangka, Minggu lalu, Speed Racer bakal menjadi ancaman bagi kacer-kacer terbaik di Sumatera. Kalau gaconya bisa mengatasi pertarungan di Bengkulu, Adry yakin Speed Racer bakal kembali ke papan atas nasional seperti dulu.

Dalam Piala Raja 2012, burung ini tampil sebagai juara 1 dan juara 2, mengalahkan beberapa gaco top seperti Satria Dewa (milik Jimmy DS), Solo Berrick (Halley WS), Drogba (Hendy Carton), Sakral (Angga / Cak Safiri, kini milik Fitri BKS Samarinda), Ningrat (Mr Chandra), dan sebagainya.

—-

“Tentu saya juga punya harapan. Namun, saya sebatas berusaha menyiapkan burung dengan sebaik-baiknya. Namanya juga burung, semua kemungkinan bisa terjadi. Tetapi saya berharap kemungkinan yang terbaiklah yang akan terjadi di Bengkulu, juga di kontes-kontes berikutnya,” tambah Adry.

Dalam even HUT TNI Cup di Bangka, Speed Racer ditempel ketat oleh Mutiara Hitam. Gaco ini milik Idris TG, satu tim dengan Adry di Degacor. Bahkan Adry serta Kak Yammy dipercaya mengawal kacer ini ke lapangan. Dua kali Mutiara Hitam menjadi runner-up, di belakang Speed Racer.

Bahkan ketika tampil di Kelas Kasrem, Mutiara Hitam tampil sebagai juara pertama. Speed Racer pun sebenarnya turun di kelas ini. Mungkin karena kelelahan, penampilannya agak mengendur, sehingga harus puas di urutan ke-11.

—-

Selain sukses di kelas kacer, Adry juga berjaya di kelas murai batu, melalui andalannya yang bernama Outlander. Dalam HUT TNI Cup di Bangka, Outlander mencuri sekali gelar juara pertama.

Kelas lain yang dipenuhi peserta adalah serindit. Di Bangka Belitung, serindit memang menjadi kelas yang sangat ramai dan bergengsi, sehinga panitia bisa membuka hingga empat kelas, lebih banyak daripada murai dan kacer yang paling favorit di Bumi Sumatera.

Demikian pula dengan kolibri. Ketika di tempat lain sudah tidak digelar lagi, di Bangka Belitung masih banyak peminatnya.

Juara umum bird club (BC) diraih KMB BC, setelah mengumpulkan poin terbanyak di semua kelas. Adapun juara umum single fighter (SF) menjadi milik Rizal SF. (Waca Jogja)

—-

—-

Hasil Lomba HUT TNI, Bangka (Minggu, 6 Oktober 2013)

—-

—–

Selamat kepada para pemenang, tetap semangat untuk peserta lainnya.

—–

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.