Blackthroat memang belum punya kelas tersendiri dalam lomba burung di Indonesia. Tetapi ia tetap bisa dilombakan di kelas campuran impor, atau dalam even-even yang digelar Papburi bisa masuk di kelas mixed finch. Sebagaimana burung lomba lainnya, blackthroat terkadang gembos saat berlaga di lapangan akibat stamina melorot atau kurang panas. Burung juga bisa over birahi yang membuatnya malas bunyi, bahkan macet bunyi. Bagaimana mengatasi hal ini?
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
—-
Untuk mengatasi blackthroat (BT) yang sering gembos di arena lomba, tindakan pertama yang mesti dilakukan adalah memperbaiki perawatan hariannya, terutama mandi-jemur, dan setelan pakan dan extra fooding (EF) yang tepat.
Mandi merupakan kegiatan wajib bagi BT agar rajin berbunyi, sekaligus berfungsi untuk menurunkan birahi burung terutama akibat pemberian EF.
Frekuensi mandi yang dianjurkan adalah 2 kali sehari: pagi dan sore. Anda bisa memandikan burung dengan cara disemprot hingga basah kuyup, atau boleh juga dengan menyediakan cepuk mandi di dalam sangkar. Ini disesuaikan dengan kebiasaan burung.
Usai mandi, burung dianginkan sebentar sampai bulu-bulunya kering, lantas dijemur. Penjemuran di pagi hari bisa dilakukan selama 1 – 2 jam, dalam rentang waktu pukul 07.00 – 10.00. Kalau sore hari, burung cukup dijemur selama 1 jam saja.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
—-
Sebagaimana jenis burung finch lainnya, pakan utama BT adalah biji-bijian. Karena sulit menemukan pakan bijian khusus blackthroat, Anda bisa meramunya sendiri dengan bahan sebagai berikut:
Formula pakan bijian blackthroat
Bahan pakan | Persentase |
Jewawut | 40% |
Cannary seed | 35% |
Milet | 5-10% |
Biji sawi | 5-10% |
Niger seed | 2% |
Biji lobak | 3% |
Pakan biji-bijian berfungsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dasar pada blacktrhoat, agar dia tetap hidup secara wajar. Untuk mendongkrak birahinya, baik sebagai burung penyanyi di rumah maupun burung lomba, diperlukan EF nabati maupun hewani.
EF nabati dapat diperoleh dari beberapa jenis sayuran seperti selada air, sayur putih, gambas, timun, dan kol, serta buah-buahan seperti apel. Sayuran bisa diberikan secara berselang-seling, agar burung tidak jenuh dengan menu hariannya. EF hewani bisa diperoleh dari kroto maupun telur puyuh rebus.
Perawatan menjelang lomba
Perawatan seperti ini, khususnya mandi-jemur serta setelan pakan dan EF, bisa Anda jadikan sebagai setelan harian. Khusus perawatan jelang lomba, ada tips bagus dari Ir Purnawan, pemilik King Jordan, blackthroat yang pernah mendominasi Blok Timur di era 2000-an.
Jika mau lomba, Om Purnawan akan menambah durasi penjemuran. Tujuannya untuk meningkatkan birahi burung, sekaligus menjadikan tubuhnya tetap hangat. Ini bisa dilakukan pada H-1, atau Sabtu.
Pada hari lomba, burung sebelum berangkat ke lapangan tetap perlu dipanaskan agar birahinya kian memuncak. “Bahkan penjemuran kembali saya lakukan di lokasi lomba, ketika burung mau tarung. Burung dijemur dalam kondisi dikerodong, beberapa saat sebelum digantang,” kata Om Purnawan.
Untuk hasil yang lebih maksimal, Anda juga bisa menggunakan BirdPower agar burung tak gembos di arena lomba, dan bisa mengeluarkan seluruh potensi suaranya. Suplemen ini bisa diberikan sekitar 4-5 hari sebelum lomba.
Pemberian BirdPower dilakukan sampai H-1, sehingga pada hari lomba tidak perlu diberikan lagi. Selain BT, semua jenis burung kicauan lainnya juga bisa diterapi dengan suplemen ini. Bagus sekali untuk dicobakan pada gaco-gaco yang baru / sedang diorbitkan di latberan, latpres, maupun lomba.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.