Adakah bulu burung yang copot tanpa sengaja? Tentu ada, dan itu sering terjadi di alam liar. Hampir seluruh spesies burung dari keluarga leafbird, termasuk cucak hijau dan cucak ranting, akan merontokkan beberapa helai bulunya jika dalam kondisi tertekan / stres, misalnya ketakutan melihat kehadiran binatang predator.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Beberapa jenis burung lainnya bahkan melepas bulu ekornya ketika melihat binatang predator, agar dirinya tak mudah ditangkap. Artikel kali ini membahas cara mengatasi bulu burung yang copot tanpa sengaja, tetapi dalam kandang peliharaan. Sebagian dari Anda pasti pernah mengalaminya bukan?
—-
Banyak pertanyaan dari sobat kicaumania mengenai bulu burung kesayangannya yang tanpa sengaja copot atau lepas, baik bulu sayap maupun bulu ekornya. Hal ini biasanya terjadi ketika kita ingin memegangnya. Belum terpegang, burung loncat ke sana-kemari, sambil melepaskan beberapa helai bulunya.
Mengapa bulu bisa copot, sementara kita belum memegangnya. Kalaupun burung sudah terpegang, bukankah kita tidak melakukan gerakan terlalu keras yang bisa membuat bulunya rontok? Nah, penjelasannya begini :
Sebagian besar hewan memiliki mekanisme pertahanan diri jika menghadapi ancaman tertentu, terutama dari hewan lain yang akan menyerangnya. Contoh paling gampang adalah landak, yang akan segera menegakkan duri-duri tubuhnya setiap kali hendak diserang musuh.
Cumi-cumi akan mengeluarkan tintanya saat predator mendatanginya. Cicak bahkan melepas ekornya ketika terancam. Ular, sebagaimana Anda ketahui, akan mengeluarkan cairan berbisa apabila ada binatang pemangsa mendekatinya atau ketika merasa dirinya terancam.
Begitu pula dengan burung. Dalam kondisi terpojok atau terancam, burung pun akan menjalankan mekanisme pertahanan diri secara otomatis. Beberapa burung tertentu akan mengeluarkan bau busuk agar predator tidak mendekatinya.
Tetapi sebagian besar burung, apalagi burung kicauan yang kita pelihara, memiliki mekanisme pertahanan diri yang khas, yaitu merontokkan beberapa helai bulu sayap atau ekornya untuk melepaskan diri dari sergapan predator.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
—-
Mekanisme pertahanan diri pada burung-burung di alam liar itu merupakan instink / naluri bawaan, sehingga tetap dimiliki pula oleh burung-burung yang Anda pelihara dalam rumah. Dalam kasus bulu copot ketika mau dipegang, biasanya terjadi pada burung yang belum jinak.
Tetapi, burung jinak total sekalipun, ketika merasa ada binatang lain yang mau menyerangnya juga tetap bisa merontokkan bulunya. Jadi, persoalan kejinakan itu hanya terkait dengan perawat / pemilik yang setiap hari memang selalu dilihatnya.
Ketika burung yang belum jinak Anda pegang, dan dia merasa tidak nyaman, maka ada kemungkinan burung akan merontokkan pula beberapa helai bulunya. Kasus ini masih bisa terjadi pada burung jinak, tetapi sangat jarang.
Selain merontokkan bulu saat mau ditangkap, burung juga sering merontokkan bulu-bulunya ketika kita tidak tepat dalam memegangnya. Memegang burung hanya pada bagian sayapnya saja, atau pada ekornya saja, bisa membuat burung melakukan tindakan penyelamatan dengan merontokkan bulu-bulunya. Sebab dengan cara itulah, burung memiliki kesempatan melepaskan diri alias kabur.
Karena itu, sangat penting diperhatikan bagaimana cara memegang burung secara benar, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
—-
Kalau bulu copot tanpa sengaja terjadi pada burung kicauan seperti cendet, murai batu, maupun jenis burung lain yang berekor panjang, tentu cukup merisaukan pemiliknya. Sebab penampilan keseluruhan dari burung menjadi tidak menarik, meski kicauannya tak begitu terpengaruh.
Masih bisakah bulu tumbuh kembali?
Pertanyaannya, apakah bulu-bulu yang copot tanpa sengaja seperti itu bisa tumbuh lagi, atau harus menunggu masa mabung berikutnya?
Jawabannya bisa! Lain halnya kalau Anda mencabut paksa bulu burung, apalagi jika merusak bagian akar bulu di bawah permukaan kulit, ada kemungkinan sulit tumbuh normal dan harus menunggu mabung berikutnya.
Di alam liar, burung akan lebih cepat mendapatkan kembali bulu-bulu baru, sebagai pengganti bulu-bulu yang dirontokkannya sebagai bagian dari mekanisme pertahanan dirinya. Hal ini dikarenakan material dasar untuk menghasilkan bulu baru terpenuhi secara optimal berdasarkan nalurinya.
Material dasar ini terutama kalsium (Ca), fosfor (P), dan keratin yang merupakan salah satu jenis asam amino yang berperan sangat besar dalam pembentukan bulu. Hanya sekitar sebulan, bulu-bulu baru sudah tumbuh, dengan menempati lokasi yang sama dengan bulu lama yang dirontokkannya.
Namun, pada burung yang dipelihara dalam sangkar, waktu yang dibutuhkan sedikit lebih lama (4-6 minggu), karena kita sulit sekali mengetahui berapa kebutuhan Ca, P, dan keratin pada burung, berdasarkan kuantitas dan kualitas pakan yang diberikan, baik pakan utama, EF, buah, dan sebagainya.
Bahkan jika ketiga nutrisi ini jauh dari kebutuhan minimal yang diperlukan burung untuk menumbuhkan bulu barunya, maka Anda mesti menunggunya dalam waktu sangat lama, bahkan bisa sampai mabung berikutnya.
Karena itulah, diperlukan perawatan khusus selama 1 bulan, termasuk mengistirahatkannya dari lomba kalau selama ini burung sering dilombakan. Biarkan burung beristirahat sejenak, diberi pakan seperti biasanya, atau porsi serangga (jangkrik / belalang) yang kaya protein ditingkatkan sedikit. Bagi burung pemakan buah, porsi juga tetap diberikan seperti biasa. Demikian pula dengan pakan utama berupa voer.
Untuk memastikan kecukupan kalsium dan fosfor, dua mineral penting dalam pembentukan bulu, jangan lupa berikan asupan multimineral di luar pakan. Anda bisa menggunakan BirdMolt Pre, yang diberikan selama 6 hari berturut-turut sejak bulu copot. Setelah itu, untuk pekan-pekan selanjutnya, cukup diberikan 2 kali seminggu.
Dengan perawatan rutin, serta didukung pemberian multimineral yang tepat, bulu-bulu yang copot tersebut bisa kembali tumbuh dalam waktu 4 – 6 minggu. Selamat mencoba!
—-
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.