Burung master apa saja yang paling baik untuk anakan / trotolan murai batu? Jawabannya relatif, karena tergantung juga dari selera pemilik murai batu. Tetapi dengan pertimbangan tertentu, ada empat burung yang perlu dimiliki pada tahap awal: parkit, lovebird, cucak jenggot, dan cililin. Tahap berikutnya, bisa ditambah jalak suren, kenari, siri-siri, rambatan, dan burung kicauan lainnya Itulah tips pemasteran dari Ir H Syamsul Saputro, owner SKL Bird Farm Jatibarang, Indramayu, yang detailnya akan kita bahas satu-persatu.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
—-
Murai batu memang dijuluki sebagai burung pengicau terbaik di dunia, tetapi kemampuannya dalam merekam suara kicauan burung lain masih kalah dibandingkan dengan burung-burung dari keluarga cica / leafbird, khususnya cucak hijau.
Karena itu, perlu pertimbangan tertentu dalam memilih burung master, terutama untuk anakan MB. Pemasteran murai batu, sebagaimana jenis burung lainnya, memang lebih baik dilakukan sejak dini, dan bisa dimulai pada umur 3 minggu atau ketika burung sudah bisa nangkring sempurna.
Burung muda lebih cepat merekam suara di sekitarnya ke dalam memorinya, daripada burung yang sudah dewasa. Pilihlah burung master-burung master yang yang kicauannya mudah diterima murai batu. Kalau umurnya lebih dari 3 minggu ya tidak apa-apa, tetapi untuk hasil terbaik, jangan melebihi 3 bulan.
Tahap 1: Lovebird dan parkit
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Untuk tahap awal, kata Om Syamsul, ada dua jenis burung master yang dapat digunakan, yaitu parkit dan lovebird. Biasanya dia menggunakan dua ekor lovebird serta sepasang parkit untuk memaster anakan murai batu.
“Kita tempel dulu anakan murai batu dengan dua ekor lovebird dan sepasang parkit selama sebulan. Untuk lovebird kita gantang terpisah, diusahakan tidak saling melihat, supaya keduanya sering bunyi saling bersahutan. Tetapi sepasang parkit dimasukkan dalam satu sangkar, sehingga saat bercumbu akan mengeluarkan suara-suara cerecetan yang khas, tajam, dan kasar,” kata Om Syamsul.
Bagi yang belum memiliki burung master, cara seperti ini dapat menghemat uang, tenaga, dan biaya pemeliharaan, namun hasilnya tetap optimal. Selama satu bulan, kita hanya perlu membeli dua jenis burung dulu.
Tahap 2: Cucak jenggot
Setelah satu bulan berlalu, kini saatnya membeli dua ekor cucak jenggot. Sama seperti lovebird, dua ekor CJ ditempatkan dalam sangkar terpisah, dan diusahakan tidak saling melihat.
Perlu diketahui, setiap kali menambah burung masteran yang baru, Anda harus mengenalkan dahulu kepada anakan murai batu.
Caranya, murai batu dan burung master sama-sama tidak dikerodong. Biarkan murai batu mendengar suara kicauan burung master di dekatnya, sehingga tahu jika pemilik suara bukanlah sesama murai batu.
Tetapi perkenalan ini cukup 1 jam saja. Setelah itu, murai mesti dikerodong. Atau bisa juga sangkar burung master digantung lebih tinggi daripada sangkar murai, sehingga murai batu bisa konsentrasi mendengar ocehan burung master.
Anjuran mengenalkan burung master kepada murai batu ini berlaku untuk semua jenis masteran yang mau digunakan, termasuk lovebird, parkit, cucak jenggot, dan sebagainya.
Tahap 3: Cililin
Kalau sudah ada tanda-tanda anakan murai batu mau melepas bulu trotolnya dan berganti menjadi bulu dewasa, Anda bisa menambahkan satu burung master lagi, yaitu cililin.
Tetapi, umur pergantian bulu trotol ke bulu dewasa pada murai batu berbeda-beda, tergantung dari kualitas pakan dan faktor genetik. Umumnya, murai hasil tangkapan hutan mengalami pergantian bulu dewasa lebih lambat daripada burung hasil penangkaran.
Sekadar gambaran, pergantian bulu trotol ke bulu dewasa pada MB ring umumnya terjadi pada umur 2-4 bulan. sedangkan pada MB hasil tangkapan alam sekitar 3-5 bulan.
—-
Isian cililin pada murai seperti sesuatu yang “wajib”. Banyak yang berseloroh, murai batu tanpa isian cililin seperti sayur kurang garam. Ya, cililin memang menjadi salah satu masteran MB yang ngetren saat ini.
Namun tetap ada persyaratan dalam memilih cililin sebagai masteran MB. Kriterianya bukan sekadar asal gacor, panjang, dan volumenya kencang saja. Justru kalau suara terlalu kencang, apalagi tipikal suaranya menekan, bisa berdampak negatif terhadap murai batu.
“Murai batu yang mentalnya tanggung justru bisa ngedrop ketika mendengar suara tembakan cililin yang modelnya seperti itu,” pesan Om Syamsul.
Jadi? Pilihlah cililin yang memiliki suara kristal, karena tipikal suaranya tidak menekan dan lebih enak didengar. Speed juga jangan terlalu rapat agar lebih gampang dicerna murai batu.
Cililin dengan suara kristal dan speed tidak terlalu rapat bisa langsung digantang berdekatan dengan murai batu yang akan dimaster. Untuk tahap awal, jarak diatur sekitar 2 meter. Kalau kedua burung sudah saling mengenal (sekitar 1 minggu), jarak bisa diperpendek menjadi satu meter saja. Jangan khawatir murai batu bakal ketakutan melihat cililin. Justru hasilnya lebih optimal.
Nah, sampai di sini, sudah ada empat burung master, di mana pembelian dan pemasterannya dapat dilakukan dalam tiga tahapan di atas.
“Untuk sementara, ini sudah cukup. Kalau nanti murai batu sudah selesai mabung, bulu-bulu dewasa sudah tumbuh lengkap, murai akan mengeluarkan semua isiannya, mulai dari suara lovebird, parkit, cucak jenggot, dan cililin. Dijamin bisa juara, setidaknya masuk nominasi , dengan catatan terpantau tim juri lho, he… he…,” ujar Om Syamsul berseloroh.
Berdasarkan pemantaun Tim SKL Bird Farm, empat jenis burung ini memang paling favorit dijadikan masteran bagi murai batu. Kempat jenis burung ini juga bisa bersamaan diterima oleh murai, karena tipikal suara, irama, dan lagunya mirip atau hampir sama.
Jadi jangan langsung buru-buru memborong belasan burung master, dan memasternya dalam waktu hampir bersamaan. Sebab, sulit bagi anakan murai batu untuk menerima semua yang kita sodorkan. Ini sama seperti kita memborong banyak buku dalam satu waktu, padahal kita membaca satu buku pun butuh waktu cukup lama.
Jangan minder pula saat bermain ke rumah teman, yang kebetulan punya murai batu dengan isian super komplet. Tetap fokus pada murai Anda sendiri. Boleh jadi MB milik teman Anda memiliki isian komplet, namun kalau dimaster dalam waktu hampir bersamaan, biasanya suara yang keluar hanya pendek-pendek, dan segera berganti dari satu isian keisian lain.
Lebih baik empat burung dulu, yang penting murai batu bisa membawakan lagunya panjang-panjang dan sempurna.
Tahap 4: Menambah beberapa isian lagi
Kalau murai batu sudah fasih mengeluarkan isian lovebird, parkit, cucak jenggot, dan cililin, barulah kita memasuki tahap berikutnya, yaitu menambah beberapa isian lagi.
Dalam tahapan ini, Anda bisa menggunakan jalak suren, kenari, siri-siri, rambatan, dan jenis burung kicauan lainnya sesuai dengan selera Anda. Tetapi ingat, pemasteran jangan dilakukan dalam waktu bersamaan, atau sekaligus, melainkan tetap bertahap agar hasilnya makin optimal.
Untuk jalak suren, sebaiknya jangan asal pilih. Jalak suren yang pintar ngoceh, dan sering bersiul-siul, justru kurang bagus untuk masteran murai batu. “Kalau mau menggunakan jalak suren, sebaiknya pilihlah yang masih punya suara-suara alasan atau suara alaminya, atau yang ngekrek saja,” ujarnya.
Jangan lupa juga, tidak semua murai batu mampu membawakan suara kenari, jadi tergantung pada kecerdasan burung. Banyak yang mengatakan, MB kalau bisa membawakan suara cililin, pasti dapat melagukan suara kenarian. Belum tentu ! Justru MB yang bisa membawakan lagu kenari, pasti bisa menirukan suara cililin.
Burung master yang kurang cocok untuk MB
Berdasarkan pengalaman Om Syamsul dan Tim SKL Bird Farm, ada beberapa burung master yang tak begitu cocok untuk murai batu. Artinya, susah masuk ke dalam memori sebagian besar murai batu. Namanya juga sebagian besar, tentu ada sebagian kecil individu MB yang tetap dapat merekamnya.
Adapun burung master yang kurang begitu cocok untuk murai antara lain tengkek buto, ekek geling, dan pelatuk bawang.
Catatan: Untuk pemahaman lebih awal, silakan cek artikel berikut ini:
1. Suara isian “wajib” dan “haram” untuk memaster burung murai batu
2. Memaster murai batu trotolan secara efektif
Semoga bermanfaat.
—-
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Om diatas sebelumnya dikatakan untuk LB,parkit&CJ dikenalkan dulu tapi hanya 1 jam lalu dikerodong/tidak saling lihat.
“Kalau kedua burung sudah saling mengenal (sekitar 1 minggu), jarak bisa diperpendek menjadi satu meter saja. Jangan khawatir murai batu bakal ketakutan melihat cililin. Justru hasilnya lebih optimal.”
maaf om sebelumnya saya masih bingung dengan pemahaman potongan artikel diatas(cililin), itu lebih jelasnya gimana om?
Untuk pengenalan 1 jam itu ketika burung master baru pertama kali mau digunakan. Jadi burung termaster (dalam hal ini murai batu) harus melihat langsung burung master, sehingga dia tahu oh.. suara yang didengarnya itu dari mana.
Konteks yang kedua hanya untuk cililin, kerena karakter suaranya kan keras, nembak, mbeset. Jadi perlu diatur agak jauh dulu. Seminggu kemudia, setelah saling mengenal lebih akrab, bisa diperpendek 1 meter.
om kenapa tengkek buto, ekek geling, dan pelatuk bawang kurang cocok utk masteran murai.? apa alasannya.?
He.. he…, biar Om Syamsul yang menjawabnya. Monggo Pak Haji….