Nama kenari Raja Melodi yang semula hanya dikenal di Blok Tengah, kini kondang pula di level nasional, setelah menjadi juara 1 dalam Kelas Kenari Semi Isian pada even akbar Jayakarta Cup di Jakarta, Minggu (3/11) lalu. Sebelumnya, kenari yang sehari-hari diurus Om Likin dari Solusindo Canary Klaten ini juga juara 1 dalam kontes Papburi Klaten (20/10) dan Papburi Jogja (27/11). Jadi, tiga pekan berturut-turut, burung ini menjadi jawara dalam even di tiga kota. Mau tahu seperti apa video kenari Raja Melodi?
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
—-
Nah, sebelum melihat dan / atau mengunduh videonya, ada cerita menarik yang bisa menjadi retrospeksi kita bersama, khususnya para pemain yang sering melombakan burungnya.
Saat menjuarai Papburi Jogja di Dalem Suryowijayan Jogja, 27 Oktober lalu, kemenangannya sempat diprotes Helmy Asalvo. Helmy merupakan pemilik kenari Detonator, yang dalam kontes tersebut menjadi runner-up di bawah Raja Melodi. Menurut dia, Raja Melodi sempat menabrak jeruji sangkar.
“Saya mengakui, lagu Raja Melodi sangat bagus. Tetapi lagu Detonator juga bagus, barangkali hanya kalah satu setrip di bawahnya. Tetapi dalam kontes Papburi Jogja, itu bukan penampilan terbaik Raja Melodi. Sedangkan Detonator sedang bagus-bagusnya nampil,” kata Helmy Asalvo.
Menurut Helmy, penampilan Raja Melodi saat menjuarai Papburi Klaten justru sangat bagus. “Kalau waktu di Klaten, saya akui Raja Melodi memang tampil sebagai burung terbaik,” tambah Helmy lagi.
Fokus siapkan Raja Melodi ke Jayakarta Cup
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Bagaimana komentar Om Likin menanggapi komplain Helmy?
Secara spesifik, dia tak mau membalas komentar sesama pengorbit kenari jawara tersebut. Soal kalah atau menang dalam lomba, itu sudah biasa, dan penentu semuanya adalah tim juri. Karena itu, Om Likin tak mau terjebak dalam arus yang bisa menggerogoti iktikat awal seseorang terjun di hobi burung.
“Siapapun peserta lomba, siapa kalau tidak puas dengan hasil penilaian juri, berhak untuk komplain. Silakan komplain ke tim juri, yang penting jangan menunjuk-nunjuk burung orang lain. Sebab sesama peserta, sesama kawan pemain kenari, pasti akan sering bertemu. Jadi, biar hubungan antar-pemain bisa enak, bisa seperti sahabat atau saudara sendiri,” kata Om Likin datar.
Karena itu, dia tidak mau memperpanjang masalah. Dia tetap fokus pada burungnya sendiri. Apalagi waktu itu Om Likon sedang menyiapkan Raja Melodi ke even Jayakarta Cup, turun di kelas semi-isian yang hanya satu sesi. Sebagai perbandingan, panitia membuka dua kelas kenari standar.
“Peserta di kelas semi-isian memang tak seramai kelas standar yang bisa sampai penuh (70 peserta). Peserta kelas semi-isian hanya separonya. Namun burung yang bertarung adalah kenar-kenari papan atas tingkat nasional. Auranya jelas berbeda dari kontes Papburi yang hanya melawan sembilan ekor burung,” tuturnya.
Dengan nada merendah, Om Likin mengatakan, dalam even Jayakarta Cup, dia merasa seperti orang dari antah berantah, tidak mengenal siapapun, baik panitia maupun juri. Tim juri Jayakarta Cup, yang berasal dari BnR, juga sama sekali tidak pernah mengenal siapa itu Om Likin.
Tetapi seperti flash banner yang kerap dimunculkan Om Kicau saat membagikan aneka brosur lomba burung, “Yang berkicau harus burung, bukan peserta dan penonton”. Raja Melodi pun menjalankan titahnya sebagai burung lomba, yang wajib berkicau sebaik mungkin, di mana pun even digelar: tidak peduli di Klaten, Jogja, maupun Jakarta.
Hasilnya, seperti yang sudah dipublikasikan di website ini, Raja Melodi tampil sebagai juara pertama. Bukan hanya itu, ada satu kenari andalan Solusindo Canary yang diturunkan di even tersebut, yaitu New York, dan menjadi juara 4.
Raja Melodi telah menjawab keraguan peserta lain saat memenangi kontes di Papburi Jogja, melalui bukti nyata dan pasti: juara 1 dalam even nasional dan sangat prestisius bernama Jayakarta Cup.
Deretan prestasi Raja Melodi sepertinya belum akan berakhir hanya sampai di sini. Rencananya, Om Likin akan kembali menurunkannya dalam kontes Papburi Solo (10/11), dilanjutkan ke 1st Anniversary TKKM Jogja (17/11).
Video kenari Raja Melodi
Untuk memahami seperti apa Raja Melodi, Om Kicau akan share video mengenai penampilan serta lagu isian dari kenari tersebut. Rekaman dibuat sepulang dari Jakarta, tepatnya Rabu (6/11) lalu, di rumah Om Likin di Klaten.
Namun, sebagaimana video-video yang diambil di rumah, tanpa sparring partner, tentu akan sangat berbeda ketika burung tampil dalam lomba. “Apalagi Raja Melodi termasuk burung penakut, bahkan pemalu. Sangat susah untuk bunyi kalau didekati orang lain,” kata Om Likin.
Persoalannya, apabila kita syuting aksi burung saat lomba, bisa dipastikan suara seekor burung tidak akan pernah bisa didengar dengan jelas, karena tenggelam dalam keriuhan suara musuh-musuhnya. Itu sebabnya, Om Kicau tidak pernah share video burung jawara saat tampil dalam lomba.
Oke, berikut ini video dan audio kenari Raja Melodi.