Seorang penangkar burung kenari memiliki puluhan pasangan burung induk, itu sudah biasa. Namun apa yang dilakukan Ibu Derby, warga Ciledug, Tangerang, ini terbilang luar biasa. Karena begitu hobi terhadap kenari, saat ini dia mengoleksi 20 pasangan induk, dan telah menghasilkan ratusan ekor anakan. Sebagian besar, atau sekitar 150 ekor anakan dari berbagai umur, sengaja dibesarkannya untuk dijadikan calon indukan.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Ibu Derby merawat 20 pasang induk dan 150 ekor anakan kenari.

—-

Menarik sekali apa yang dilakukan Ibu Derby. Ia begitu mencintai kenari, tanpa melupakan tugasnya sebagai ibu rumah tangga. Setiap pagi, ia mengantar sendiri anaknya yang sekolah di daerah Tomang (Jakarta Barat). Setelah itu balik ke rumah, mengerjakan apa yang biasa dikerjakan ibu rumah tangga lainnya, sekaligus merawat sekitar 190 ekor kenari di belakang rumah.

Sesekali Ibu Derby mampir ke Pasar Burung Pramuka untuk membeli pakan, sangkar, dan kebutuhan lain bagi burung-burung piaraannya. Siang hari, dia harus kembali ke Tomang, menjemput anaknya.

Sore harinya, dia mulai fokus lagi mengurusi ternaknya. Itu dilakukannya hingga malam sekitar pukul 21.00, sambil mengawasi anaknya belajar.

Ibu Derby sepulang dari membeli sangkar kenari di PB Pramuka.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

—-

“Begitulah rutinitas saya sehari-hari, yang dikerjakan sendiri tanpa seorang pembantu pun. Tetapi ini sudah menjadi konsekuensi saya sebagai penggemar kenari, sekaligus sebagai rintisan untuk menjadi penangkar penari,” ujarnya kepada Om Kicau.

Lho, bukankah memelihara 20 pasangan induk dan 150 ekor anakan kenari itu sudah bisa dikatakan penangkar? Ibu Derby terkekeh. “Kalau dibilang penangkar, nyatanya sampai sekarang saya memang belum pernah menjual anakan kenari,” jawabnya.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Puluhan ekor kenari remaja siap dijadikan calon induk.

—-

Ya, sampai saat ini, Ibu Derby merasa masih nyaman dengan predikatnya sebagai penggemar kenari. Sampai sekarang, dia juga belum mengambil manfaat ekonomi dari memelihara ratusan ekor kenari di rumahnya. Apa yang dilakukannya masih sebatas hobi, sekaligus sedang belajar menangkar kenari.

Itu sudah dilakukannya sekitar 2,5 tahun. Kini, dia merasa sudah punya bekal memadai dalam urusan beternak kenari. Sebagian besar kendala dan rintangan dalam breeding kenari sudah bisa diatasinya, terbukti  dengan kehadiran 150 ekor anakan kenari hasil ternaknya.

Karena sudah mantap, mulai Januari 2014, dia berencana menjadi breeder yang sebenarnya. Artinya, bukan lagi sekadar merawat burung, memperoleh anakan kenari, lalu membesarkan hingga dewasa. Namun, sebagaimana breeder kenari lainnya, dia pun akan menjual anakan kenari sekaligus menjadi sumber penghasilan.

Membersihkan sangkar pun dilakukannya sendiri.

—-

Bekal yang diperolehnya sudah lebih dari cukup. Bahkan, menurut pantauan Om Kicau, justru sudah seperti penangkar berpengalaman. Apalagi dia menguasai seluruh seluk-beluk perawatan dan proses reproduksi kenari, karena semua dikerjakannya sendiri, tanpa bantuan perawat sama sekali.

“Setiap hari ya kasih pakan sendiri, membersihkan sangkar sendiri, beli pakan dan keperluan lain pun sendiri. Kalau pun kelak punya asisten atau perawat, setidaknya saya bisa mengarahkan, atau paling tidak susah dibohongi, he.. he..,” kata Ibu Derby. (Kelana Lana)

.

—-

Ibu Derby Kenari

Jalan Warna Mulya Utama No 58A, Karang Tengah, Ciledug, Tangerang.

Kontak  : Pin BB 752fa00a

—-

Semoga bisa menjadi inspirasi kita bersama.

—-

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.