Burung sikatan (blue flycatcher) dikenal memiliki kicauan merdu. Indonesia menjadi habitat sebagian besar spesies burung sikatan. Namun ada beberapa spesies yang tidak dijumpai di negeri kita, antara lain sikatan blue-throated (Cyornis rubeculoides). Kemerduan suaranya tak kalah dari sikatan cacing / tledekan gunung. Untuk referensi serta koleksi, Om Kicau menyediakan beberapa audio kicauan burung sikatan blue-throated, yang bisa digunakan untuk masteran atau memancing burung sejenis agar mau dan rajin bunyi.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
—-
Sikatan blue-throated, atau dalam literatur internasional dinamakan blue-throated blue flycatcher, berukuran lebih kecil daripada tledekan gunung. Panjang tubuh burung tledekan gunung sekitar 15 cm, adapun sikatan blue-throated hanya 11-12 cm.
Dibandingkan dengan burung sikatan lainnya yang ada di Indonesia, spesies ini lebih mirip sikatan ranting / tickell’s blue flycatcher (Cyornis tickelliae). Sikatan ranting hanya bisa dijumpai di Sumatera, terutama di wilayah timurlaut.
Perbedaan hanya pada warna bulu tenggorokan dan dada. Sesuai dengan namanya, sikatan blue-throated memiliki warna biru pada tenggorokannya. Adapun bagian dada oranye tua, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
—-
Wilayah persebaran dan ras
Sikatan blue- throated banyak ditemukan di Anak Benua India , sepanjang Pegungungan Himalaya , dataran Ghats Barat (India), terutama pada bulan-bulan dingin. Selain itu, persebarannya meluas ke arah timur, seperti Bangladesh, serta Arakan dan Bukit Tenasserim di Myanmar.
- Cyornis rubeculoides rubeculoides (Vigors, 1831): Berkembang biak di kawasan Himalaya, mulai dari timurlaut Pakistan hingga timurlaut India, wilayah selatan China, dan Myanmar. Di luar musim kawin, mereka sering mendiami kawasan selatan India, Bangladesh, Sri Lanka, dan Myanmar.
- Cyornis rubeculoides dialilaemus (Salvadori, 1889): Habitat ras ini hanya di wilayah tenggara dan timur Myanmar, serta wilayah utara dan barat Thailand.
- Cyornis rubeculoides rogersi (Robinson & Kinnear, 1928): Merupakan burung endemik di Myanmar, khususnya di wilayah tengah dan baratdaya.
- Cyornis rubeculoides glaucicomans (Thayer & Bangs, 1909): Berkembang biak di wilayah selatan China (Shaanxi, Hubei, dan Yunnan). Tetapi di luar musim kawin, mereka pindah ke Thailand dan Semenanjung Malaysia.
- Cyornis rubeculoides klossi (Robinson, 1921) – Habitat di wilayah timur Thailand, dan wilayah selatan Laos serta Vietnam.
Dari gambaran di atas bisa dimengerti kalau burung sikatan blue-throated tidak pernah mampir ke Indonesia. Ini berbeda dari sikatan ranting, yang sebagian memang ada di wilayah timurlaut Pulau Sumatera, namun pada musim non-breeding terkadang masih sering kedatangan burung sejenis dari Semenanjung Malaysia, Thailand, dan kawasan Indochina (Myanmar, Vietnam, Laos, dan Kamboja).
Habitat dan perilaku sikatan blue-throated
—-
Berbeda dari jenis sikatan lainnya, burung sikatan blue-throated lebih sering mendiami hutan-hutan yang lebih dalam dan lebih lebat. Itu sebabnya, burung ini banyak dijumpai di Pegunungan Himalaya yang vegetasinya masih sangat lebat.
Mereka sering bergerak dari pohon yang satu ke pohon lain. Posisi yang disukainya adalah nangkring pada cabang yang rendah. Perilaku ini berbeda dari burung leafbird (misalnya cucak hijau dan cucak ranting) yang memilih pucuk pohon tertinggi.
Sesekali mereka turun ke permukaan tanah, semak-semak, atau bebatuan, untuk mencari serangga. Jika sudah kenyang, burung ini akan kembali nangkring pada cabang pohon, duduk tenang, sambil menyanyikan lagu-lagunya yang merdu.
Audio & video kicauan burung sikatan blue-throated
Sebelum mendengar dan mengunduh audionya, berikut ini tayangan video burung sikatan blue-throated yang bersumber dari ibc.lynxeds, untuk menambah pengetahuan kita mengenai burung-burung di alam liar :