Cendet Tusuk Jarum dan kenari Saprol nyeri di WMP Cup

Dibanjiri peserta, sejumlah kelas terlihat full gantangan dalam even WMP Cup di Stadion Triyoko Klaten, Minggu (8/12). Pertarungan pun terlihat makin sengit, khususnya di kelas murai batu, kacer, dan kenari. Alhasil, hanya ada dua burung yang mampu menjuarai lebih dari kelas, yaitu cendet Tusuk Jarum milik Sonny Lie dari Mystic Team Semarang dan kenari Saprol milik Starnova (AB-K Jogja). Keduanya meraih double winner alias nyeri juara pertama.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

—-

Sejumlah pemain datang dari berbagai daerah, antara lain Pekalongan, Cilacap, Semarang, Jepara, Kudus, Pati, Magetan, Nganjuk, Kediri, Ponorogo, Ngawi, Cirebon, Magelang, Muntilan, Purworejo, Kebumen, serta tentu dari kawasan Solo Raya dan DIY.

Sonny Lie kembali berjaya di kelas cendet, melalui Tusuk Jarum, yang memborong dua gelar juara satu pada dua kelas yang dibuka panitia, yaitu Kusumo dan Raja Muda. Gaconya mampu mengalahkan Alexis, cendet jawara milik Naswa Mobil yang kali ini membela Duta Black Jazz.

—-

Alexis harus puas dua kali menjadi juara 3. Posisi runner-up Kelas Kusumo ditempati Slank, gaco andalan Rudy Cilegon (Jogja). Adapun juara kedua Kelas Raja Muda diraih Serina milik Benny AP (Surabaya).

Sonny Lie boleh dibilang menjadi pengorbit cendet jawara terbaik di Indonesia saat ini. Pasalnya, dalam setiap even, dia sering menurunkan gaco cendet yang berbeda, dan selalu menjadi juara. Banyak cendet koleksinya yang moncer di lapangan, antara lain Siluman, No Name, Safir, Alay, Lebay, Jablay, dan Tusuk Jarum.

Tusuk Jarum merupakan gaco yang dimiliknya sejak awal tahun lalu. Volumenya dahsyat, speed rapat, dan variasi ngerol-nembaknya bertumpuk-tumpuk, hingga membuatnya tak terkalahkan.

—-

Mystic Team tak hanya diperkuat Sonny Lie. Agus Nasa yang menggantang burung-burung jawara milik Drs Suprodjo WS juga bergabung dalam tim ini, bahkan sukses pula menjuarai kelas anis merah melalui Samudra, serta kelas cucak hijau melalui Mustika.

Selain cendet Tusuk Jarum, satu burung lagi yang berhasi nyeri juara pertama adalah kenari Saprol milik Starnova dari AB-K Jogja. Burung ini menjuarai Kelas Standar Raja Muda dan Kenari Bebas Kusumo.

Yang mengejutkan lagi, di Kelas Kusumo, Saprol mampu mengalahkan jawara Jayakarta Cup 2013, Raja Melody milik Om Likin dari Solusindo Canary Team. Raja Melody menduduki urutan kedua dan juara 3 ditempati Rainbow milik Tya / Surya dari Sakti Semarang.

—-

Adapun di Kelas Raja Muda, Saprol mengalahkan Lexus milik H Tara Samarinda, yang sehari-hari diurus Yoko dari Mbego Jogja. Lexus harus puas di posisi runner-up, diikuti Salwa milik Taufik Mayong (Jepara).

Dua kelas murai batu full peserta

—-

Pertarungan sengit terjadi pada dua kelas murai batu (Kaila dan Raja Muda) yang sama-sama full peserta (60 gantangan). Pada sesi pertama, Kelas Raja Muda, murai batu Apollo milik Ronny Stiga tampil sebagai yang terbaik. Juara 2 dan 3 masing-masing diraih Marques milik Drs Suprodjo WS (Mystic Team) dan Sadewa milik H Hakim dari Putra Merapi KM.

Pada sesi kedua, Kelas Kaila, murai batu Black Horse milik Mr Hardiyanto (Wonogiri) tampil luar biasa. Burung yang sehari-hari diurus Mr Konde Semarang ini menjadi juara pertama. Black Horse sebelumnya nyeri di even Kere Hore Salatiga (24/11).

—-

Apollo kali ini harus puas menjadi juara kedua. Juara 3 dan 4 ditempati Ring XX Fire milik Mulyadi (Cawas Klaten) dan Terminator milik MS Kholid dari Pipo Londo Jogja.

Meski hanya mendapatkan dua bendera koncer C, dan meraih juara 4, penampilan Terminator di Kelas Kaila mendapat apresiasi luar biasa dari para peserta.

Kelas lovebird juga sangat seru. Banyak gaco yang tampil mumpuni, rajin, dan panjang-panjang. Hal ini membuat juri harus bekerja keras untuk memutuskan sang juara.

—-

Di Kelas Kaila, nama-nama seperti Hello Kitty 3, Boombastic, dan Salah Asuhan patut mendapat acungan jempol. Demikian pula penampilan Star Melinda, Kinanti 45, dan Baraong di Kelas Raja Muda. Semuanya  tampil sangat mempesona. Bisa dikatakan selisih antara juara 1, 2, dan 3 cukup tipis.

Kelas Kaila akhirnya menghasilkan tiga burung terbaik. Juara 1 diraih Hello Kitty 3 milik Arif FC (Merah Putih Solo), yang sebelumnya juga menjuarai Nasrullah Cup Kudus, 1 Desember lalu. Juara 2 dan 3 ditempati Boombastic milik Agus KD (Solo) dan Salah Asuhan milik kicaumania kawakan asal Nganjuk, Budi Bogem.

Adapun Kelas Raja Muda dimenangi Star Melinda milik Mr Winoto dari Mystic Team Semarang, disusul Kinanti 45 milik Hohok (Luwes BC Solo) dan Barong, lovebird hasil breeding Wahyu WS BF yang kali ini memperkuat AB-K Jogja. Barong juga menjadi juara 6 Kelas Kaila.

Kelas kacer berlangsung menegangkan

Kelas kacer cukup menegangkan. Maklum, selain peserta penuh, yang bertarung adalah jagoan-jagoan papan atas. Pada sesi pertama (Kelas Raja Muda), awalnya Solo Berrick milik Halley WS (Jogja) sempat diunggulkan. Namun menjelang menit-menit akhir, burung ini mbagong.

Akhirnya, kacer Teves milik Heru Mulya dari Juwana Pati ketiban sampur memperoleh koncer A, diikuti Ninja milik Taufik Mayong (Jepara).

Solo Berrick sebenarnya merupakan salah satu kacer berprestasi di Indonesia. Namun dalam beberapa even terakhir, burung ini sering mbagong di tengah lomba. Sebelumnya, Solo Berrick juga mbagong saat tampil dalam kontes Magetan The Beauty of Java di Telaga Sarangan, 27 Oktober lalu, yang membuat lomba sempat “ricuh”.

Ini sekadar menunjukkan bahwa kacer jawara pun bisa mbagong, termasuk saat lomba. Namun, kru Halley WS boleh dibilang cekatan dalam menangani kasus ini. Artinya, ketika dilombakan pada sesi lain, Solo Berrick kembali tampil stabil. Ini dibuktikannya di Telaga Sarangan, dan kembali terulang pada even WMP Cup.

Pada sesi berikutnya, Kelas Kaila yang justru merupakan kelas utama, Solo Berrick berhasil tampil tanpa cacat, dan meraih posisi pertama. Juara kedua dan ketiga ditempati Dakota milik Idris Salim dari Kembar BC Salatiga dan Yaris milik Mr Gino dari Pajeksan Jogja.

—-

Kacer Yaris perlu mendapatkan catatan tersendiri. Burung ini sering dilombakan di berbagai ajang, mulai dari even lokal sekelas latpres hingga kontes cukup besar, selalu masuk nominasi juara. Pada even 1st Anniversary TKKM Jogja, 17 November lalu, kacer Yaris juga berhasil menjadi juara kedua.

—-

Menurut Mr Gino, ketika berada di posisi kedua atau ketiga, di bawah burung-burung yang sudah punya nama besar, dirinya mengaku cukup senang. Yang penting sudah dilihat banyak orang bagaimana kinerja burung, atau bagaimana kualitas materinya.

“Terkadang burung memang tampil kurang maksimal, tetapi sering juga akibat faktor kalah nama besar. Ya tidak apa-apa, saya tetap hobi burung, dan akan terus melombakannya,” tutur Mr Gino yang dikenal sebagai pengorbit kacer jawara. Sebuah sikap sportif yang patut dicontoh kicaumania lainnya.

Lomba molor akibat antre tiket cancel

—-

Sejak awal panitia yang dikomandani Sigit WMP ingin memulai lomba tepat waktu, pukul 10.00. Namun, akibat banyak peserta yang belum kebagian tiket dan harus antre menunggu keputusan panitia untuk membongkar pesanan yang tidak diambil, lomba baru bisa dimulai satu jam kemudian.

Di sisi lain, ada beberapa peserta yang sudah pesan tiket, tetapi baru mengurus pada pagi hari, sehingga belum rampung saat lomba seharusnya dimulai. Untuk kejadian ini, Om Sigit sudah meminta maaf.

“Tapi saya gembira dan puas melihat antusias para peserta yang luar biasa. Sebelumnya, melihat aliran pesanan tiket menjelang lomba, saya sudah tahu even ini bakal ramai. Namun saya tak membayangkan bisa seramai ini,” tutur Om Sigit.

Secara umum, tim juri juga bekerja cukup baik. Memang da beberapa yang meleset, tetapi tidak terlalu fatal karena tidak menyangkut juara pertama. “Saya pun sudah minta maaf secara langsung kepada para pemilik burung, dan mereka bisa menerima dan memakluminya,” imbuhnya.

Tidak mengherankan apabila seusai lomba, ucapan selamat mengalir ke Om Sigit. Ada yang disampaikan secara langsung, ada pula yang melalui telepon, SMS, BBM, atau jejaring facebook.

“Sekali lagi, terima kasih atas dukungan semua pihak dalam bentuk apa pun, termasuk kepada Om Kicau yang telah mempublikasikan even ini sejak awal hingga akhir. Mohon maaf jika ada kekurangnyamanan sebelum, selama, dan setelah lomba selesai,” kata Om Sigit lagi.  (Waca)

—-

—-

—-

Hasil Lomba WMP Cup, Klaten (Minggu, 8 Desember 2013)

—-

—-

Selamat kepada para pemenang, tetap semangat untuk peserta lainnya.

—-

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.