Salah seorang guru terbaik untuk penangkaran berbagai jenis burung jalak adalah Drs Sukardi, pemilik Kere Ayem Bird Farm di kawasan Cileungsi, Bogor. Tidak heran jika pria kelahiran Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, itu dipercaya sebagai ketua Paguyuban Penangkar Jalak Bali (PPJB). Om Sukardi tak hanya piawai menangkar jalak bali, tetapi juga jalak putih, jalak suren, juga cucakrowo dan murai batu. Bahkan kini dia sedang mengembangkan jalak suren albino yang jarang dimiliki orang.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Baik penangkaran jalak bali maupun jalak putih memang memerlukan persyaratan ketat, terutama harus memiliki izin resmi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di masing-masing provinsi. Pasalnya, kedua spesies ini termasuk dalam daftar burung dilindungi di Indonesia.
Meski demikian, Om Sukardi tetap setia membimbing calon penangkar jalak bali maupun jalak putih yang membeli anakan, burung muda, calon pasangan, maupun pasangan induk siap produksi di Kere Ayem BF Cileungsi, Bogor.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Saat ini, kata dia, sedang terjadi pergeseran tren. Sekitar 2-3 tahun lalu, permintaan jalak bali masih mengungguli jalak putih. Kini kondisinya terbalik, di mana jalak putih justru makin diminati.
Itu sebabnya, dia menambah koleksi jalak putihnya sehingga sekarang berjumlah 20-an pasangan induk. Namun jumlah indukan jalak bali masih lebih banyak, yaitu sekitar 30 pasangan.
Secara ekonomi, beternak jalak bali dan jalak putih sama-sama menguntungkan. Harga anakan jalak putih saat ini Rp 2 juta – Rp 2,5 juta per pasang. Bahkan, anakan jalak bali punya banderol lebih menggiurkan, sekitar Rp 9 juta / pasang.
“Selain menguntungkan secara ekonomi, usaha penangkaran jalak bali dan jalak putih juga sangat membantu konservasi. Keberadaan para penangkar bisa menekan perburuan liar terhadap kedua spesies burung itu, yang populasinya di alam liar masih terancam,” kata Om Sukardi.
Kabar terbaru dari Kere Ayem Bird Farm adalah kehadiran pasangan induk jalak suren albino. Ya, Om Sukardi memang sedang merintis pengembangan jalak suren albino yang jarang dimiliki orang. “Sekarang sudah mulai produksi,” jelas lelaki yang sehari-hari berdinas di Taman Wisata Buah Mekarsari ini.
Dari performa suara, jalak suren albino tentu tidak berbeda dari jalak suren biasa, yaitu sangat gacor, volumenya keras, dan pintar meniru berbagai suara burung lain, sehingga bagus dijadikan masteran untuk berbagai jenis burung kicauan.
Namun, dari sisi penampilan, burung ini terlihat unik dan berbeda. Sebab tidak ada lagi warna hitam pada bulu-bulu tubuhnya, karena burung sudah tak memiliki eumelanin atau
pigmen yang bertanggung jawab terhadap warna hitam. Matanya pun merah, khas burung albino.
“Jadi, prospeknya cukup cerah. Selain bisa dijadikan burung penyanyi di rumah, untuk masteran, sekaligus menjadi burung hias, terutama bagi kolektor burung langka,” tambah Om Sukardi.
Prinsip dasar penangkaran burung jalak
Jika Anda bisa menangkar jalak suren, kemungkinan besar akan mampu pula menangkar jenis burung jalak lainnya. Begitu pula jika Anda bisa menangkar jalak bali, biasanya tak akan kesulitan menangkar jalak suren, jalak bali, dan jenis jalak lainnya.
“Sebab prinsip dasar penangkaran burung jalak, apapun jenisnya, sama saja,” jelas Om Sukardi. Dalam artikel inilah, dia ingin berbagi pengalaman dalam beternak burung jalak.
Secara umum, beternak burung jalak relatif mudah. Sebab burung-burung dari keluarga jalak dikenal mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar, mudah berproduksi, dan tak begitu sensitif terhadap situasi dan kondisi lingkungannya.
Kendala utama memang terletak pada sexing, atau membedakan jenis kelamin burung. Sebab penampilannya hampir mirip, sehingga tak mudah bagi penangkar pemula untuk membedakan mana jantan dan betina. Dibutuhkan waktu dan pengalaman untuk dapat membedakannya, tetapi ini hanya soal waktu dan jam terbang saja.
Berikut ini beberapa tahapan dalam penangkaran burung jalak :
1. Kontruksi kandang penangkaran
Ukuran kandang penangkaran bersifat relatif, sebab tergantung ketersediaan lahan. Tetapi idealnya, kandang berukuran panjang 2 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 2,25 meter.
“Jalak memang menyukai suasana kandang yang tinggi. Tetapi jika lahan tak mencukupi, boleh juga menggunakan kandang mini dengan ukuran 1 x 1 m2 dan tinggi 1 meter,” kata Om Sukardi.
Sama seperti kandang murai batu dan cucakrowo, dinding bagian belang serta samping kiri dan kanan bersifat tertutup. Anda bisa menggunakan batu bata atau batako sebagai dindingnya, dan sebaiknya tidak perlu diplester semen agar kelembaban kandang terjaga.
Fungsi dinding-dinding ini untuk mencegah pasangan induk melihat pasangan lain di sisi kiri dan kanan. Sebab, ini akan mengganggu proses reproduksinya.
Adapun dinding depan bersifat terbuka, yang tertutup kawar ram. Bagian atasnya juga dibiarkan separo terbuka. Separo bagian ditutup asbes / seng, separo lagi ditutup kawat ram.
Lantai kandang cukup dari tanah agar mudah menyerap kotoran, sekaligus menjaga agar suasana kandang tetap lembab.
Sediakan tangkringan sebagai kelengkapan utama bagi burung-burung petenggar. Dalam hal ini, Om Sukardi menyarankan penggunaan tangkringan dari balok kayu (persegi), bukan yang bulat. Sebab tangkringan persegi lebih mudah dicengkeram.
Bak mandi sebagai sarana mandi juga wajib disediakan. Sarang terbuat dari kayu atau tripleks, berbentuk boks, dengan ukuran 25 x 25 x 35 cm2, yang ditempatkan di bagian atas.
Untuk memudahkan panen anakan, kotak sarang bisa ditempatkan di luar, namun pintu sarang menghadap ke dalam kandang. “Jadi, dari luar kita bisa melihat telur dan anakan yang baru menetas,” ujarnya.
2. Seleksi calon induk
Jika kandang sudah ada, kita bisa memulai penangkaran dengan menyeleksi calon induk jantan dan betina. Usahakan umur di atas 1-2 tahun, sebab burung sudah dalam kondisi siap kawin. Pilih calon induk yang berkarakter jinak / tidak liar, karena sangat membantu proses penjodohan dan perawatan selanjutnya.
3. Proses penjodohan
Proses penjodohan diawali dari perkenalan antara burung jantan dan betina. Masukkan keduanya ke dalam sangkar terpisah, namun dalam posisi didempetkan. Ya, proses ini tak berbeda dari pra-penjodohan burung kicauan lainnya.
Jika sudah saling mengenal, akan terlihat tanda-tanda di mana kedua burung selalu ingin berdekatan. Itulah saatnya kedua burung dimasukkan ke kandang penangkaran yang telah disiapkan sebelumnya.
4. Masa reproduksi / berkembang biak
Untuk memenuhi kebutuhan pakan indukan, Anda bisa menyediakan voer sebagai pakan utama. Adapun extra fooding (EF) berupa jangkrik, ulat hongkong, dan pisang kepok. Dengan kebutuhan pakan seperti ini, pasangan induk akan cepat berproduksi.
Induk betina akan bertelur sekitar 1 minggu setelah berjodoh. Selanjutnya dia mengerami telur sampai menetas. Begitu menetas, anakan tetap dibiarkan bersama induknya selama 1 bulan.
5. Perawatan anakan burung jalak
“Anakan yang sudah berumur 1 minggu bisa dipanen dan dipindahkan ke boks inkubator. Selama berada dalam boks inkubator, burung ditempatkan pada besek masing-masing. Bagian atas ditutup menggunakan bahan dari rotan, agar anakan burung bisa beristirahat.
Pakan lolohan untuk anakan jalak berupa adonan voer, atau voer yang sudah dilembutkan dan diberi sedikit air hangat agar bisa dicerna organ pencernaannya yang masih primitif.
Jarak waktu pemberian adonan voer adalah 1 jam sekali, dan secara bertahap dikurangi menjadi 2 jam sekali, 3 jam sekali, dan seterusnya. Hal ini dilakukan sampai anakan jalak berumur 1 bulan lebih, atau sudah bisa makan sendiri.
Setelah anakan bisa makan sendiri, jangkrik kecil bisa diberikan diberikan 3 kali sehari: pagi, siang, dan sore hari. Porsi setiap pemberian 5 ekor. Sebelum diberikan, bersihkan dulu kaki-kaki jangkrik.
Umur 1,5 bulan – 2 bulan, anakan jalak sudah bisa dipasarkan. Seperti dijelaskan di atas, harga anakan jalak bali saat ini mencapai Rp 9 juta / pasang, dan jalak putih Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta per pasang.
Bagaimana, tertarik untuk menangkarnya? Jika Anda kesulitan memperoleh calon induk, silakan kontak Om Sukardi dengan alamat seperti di bagian bawah artikel ini. Selamat beternak. (d’one)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.