Wrentit (Chamaea fasciata) memang tak akan pernah bisa dijumpai di Indonesia, bahkan di belahan dunia lainnya, kecuali di Amerika Utara. Burung ini termasuk anggota keluarga Sylviidae yang dikenal sebagai burung pengicau kecil dan bersuara merdu. Jadi, wrentit masih sekeluarga dengan perenjak, cinenen, cici, cikrak, kecici, cicakoreng, ceret, serta tesia yang ada di Indonesia. Meski tidak mungkin bisa memeliharanya, Om Kicau menyediakan audio (dan video) kicayan wrentit, yang dapat dijadikan masteran alternatif untuk sebagian besar burung kicauan.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
—-
Selama ini, wrentit menjadi bahan perdebatan di kalangan ahli burung: apakah masuk dalam burung warbler atau wren. Berdasarkan taksonominya, spesies ini termasuk keluarga Sylviidae. Tetapi nama wrentit mengingatkan kita pada burung wren (keluarga Troglodytidae). Wrentit adalah satu-satunya spesies yang ada dalam genus Chamaea.
Secara fisik, burung ini tidaklah cantik. Panjang tubuh sekitar 14-15 cm, dengan bobot 13-16 gram. Warna bulu didominasi zaitun kusam, cokelat, atau keabu-abuan.
Postur tubuhnya kurang proporsional, karena sayapnya pendek, namun ekornya cukup panjang, dan sering terangkat ke atas. Paruhnya juga pendek, sedangkan iris matanya pucat.
Berikut ini video burung wrentit di alam liar, yang bersumber dari ibc.lynxeds :
—-
Lima ras dan wilayah persebaran
—-
Wrentit terdiri atas lima subspesies (ras) dengan wilayah persebaran sebagai berikut:
Chamaea fasciata phaea (Osgood, 1899) – wilayah barat AS, mulai dari Oregon Barat ke selatan, hingga sepanjang sabuk pantai-lembab di perbatasan California.
Chamaea fasciata margra (Browning, 1992): habitat di pedalaman selatan Oregon.
Chamaea fasciatarufula (Ridgway, 1903): habitat di pantai California Bararlaut, mulai dari selatan Oregon hingga San Francisco Bay.
Chamaea fasciatafasciata (Gambel, 1845): habitat di pesisir California Tengah, mulai dari barat Monterey County ke selatan menuju wilayah tengah San Luis Obispo County.
Chamaea fasciatahenshawi (Ridgway, 1882): habitat di pedalaman dan kawasan pesisir selatan California, hingga baratlaut Meksiko.
Habitat, perilaku, dan perkembangbiakan
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
—-
Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...
Wrentit biasa mendiami kawasan hutan oak di wilayah pedalaman, semak belukar, serta kawasan pesisir barat Amerika Utara. Spesies ini dikenal sebagai burung penetap (non-migran). Makanannya berupa serangga, terutama kumbang, ulat, dan semut. Tetapi wrentit juga menyukai buah-buahan dan biji-bijian kecil.
Wrentit memiliki tingkat perkembangbiakan yang cepat. Biasanya burung-burung berumur 5 bulan sudah memiliki pasangan, kawin, dan bertelur.
Burung jantan dan burung betina sama-sama mempertahankan wilayahnya sepanjang tahun. Selama dua minggu, pasangan ini akan membuat sarang secara bersama-sama. Sarangnya dibangun di atas semak-semak dengan ketinggian sekitar 1 meter.
Setelah itu, burung betina bertelur sebanyak 3-4 butir, yang berwarna biru kehijauan. Induk jantan dan betina secara begantian mengerami telur selama 14 hari.
Ketika menetas, anakan wrentit diasuh kedua induknya sampai lepas sapih (umur 40 hari). Tetapi anakan sudah bisa belajar terbang pada umur 15 hari. Di alam liar, burung ini bisa bertahan hidup selama 12 tahun.
Di balik rupanya yang biasa-biasa saja, suara kicauan wrentit terbilang merdu, dengan volume yang sangat keras. Para ahli burung menggambarkan suaranya seperti suara bola pingpong yang jatuh di atas meja: “trr… trrrrr.. trrrrrrr….”
Sebagian ahli lainnya menggambarkan suaranya seperti bunyi peluit dengan speed rapat, dan sering diawali dulu dengan siulan “tit.. tit…tit…”.
Baik burung jantan maupun betina bisa berkicau. Namun kicauan wrentit jantan memiliki irama yang lebih cepat daripada burung betina.
—-
Berikut ini beberapa variasi suara kicauan dan panggilan burung wrentit, yang dapat dijadikan bahan masteran alternatif untuk sebagian besar jenis burung kicauan di rumah.
Notice: Undefined variable: taglink in /home/omkicau.com/public_html/wp-content/plugins/amp-newspaper-theme/template/single.php on line 277 BURUNG
Notice: Undefined variable: taglink in /home/omkicau.com/public_html/wp-content/plugins/amp-newspaper-theme/template/single.php on line 277 Chamaea fasciata
Notice: Undefined variable: taglink in /home/omkicau.com/public_html/wp-content/plugins/amp-newspaper-theme/template/single.php on line 277 download suara masteran burung 2014 terbaru
Notice: Undefined variable: taglink in /home/omkicau.com/public_html/wp-content/plugins/amp-newspaper-theme/template/single.php on line 277 perenjak Amerika
Notice: Undefined variable: taglink in /home/omkicau.com/public_html/wp-content/plugins/amp-newspaper-theme/template/single.php on line 277 suara burung wrentit
Notice: Undefined variable: taglink in /home/omkicau.com/public_html/wp-content/plugins/amp-newspaper-theme/template/single.php on line 277 suara mirip peluit
Notice: Undefined variable: taglink in /home/omkicau.com/public_html/wp-content/plugins/amp-newspaper-theme/template/single.php on line 277 wrentit