Ribuan burung kecial kombo dalam beberapa pekan terakhir membanjiri Taman Pasar Burung Depok Solo. Pihak pemasok nampaknya tahu bahwa burung ini sangat digemari di wilayah Solo Raya. Aan alias Klowor, salah seorang pedagang burung di PB Depok, mengaku setiap hari minimal bisa menjual 50 ekor kecial kombo. “Itu kalau sedang sepi. Kalau sedang ramai, bisa terjual seratus hingga seratus lima puluh ekor tiap hari,” ujarnya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Menurut Aan, sebagian pembeli adalah perorangan yang membeli eceran. Tetapi tidak sedikit pula bakul-bakul dari luar kota membeli dalam partai kecil maupun besar. Harga paling murah saat ini Rp 75 ribu per ekor. Namun jika burung yang jadi, alias sudah rajin bunyi, bisa dibanderol hingga Rp 3 juta.
“Saya mendapat kiriman burung kecial kombo ini dari Bali, paling sedikit seribu ekor setiap minggu. Kata pemasok, sekarang sedang musim bunga, sehingga burung kecial mudah didapat. Harganya pun relatif murah untuk bakalan ombyokan,” tutur Aan yang menempati kios di selasar utara, kios 82-83.
Tetapi kalau musim bunga sudah berakhir, burung kecial kombo seperti lenyap di alam. Akibatnya, harga burung bakalan pada saat sedang tidak musim bisa mencapai Rp 250 ribu.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Kepada pengunjung PB Depok yang lewat, Aan dan krunya aktif menawari burung yang masih relatif baru bagi sebagian besar kicaumania di Solo ini. Dia lantas menyetel rekaman video di depan calon pembeli, untuk memperdengarkan suara kecial kombo melalui smartphone, dan dicocokkan dengan dagangan yang digelarnya.
Meski posturnya kecil, kecial kombo memiliki suara yang melengking keras, lebih keras dari burung dengan ukuran yang sama, seperti prenjak, ciblek, dan pleci.
Kecial kombo disebutnya sebagai burung cerdas, karena mudah menirukan suara burung lain. “Kalau sudah jadi, cocok untuk dijadikkan burung master, atau bisa juga dijadikan burung ocehan di rumah. Bahkan, kalau mau, bisa dilombakan di kelas campuran lokal, karena kecial kombol juga bisa fight,” jelas Aan. (Waca)
Catatan Om Kicau
- Booming kecial kombo, alias cucak kombo, ini seperti mengulang tren serupa di Surabaya beberapa waktu lalu (silakan cek di sini).
- Kecial kombo / indonesian honeyeater (Lichmera limbata) merupakan jenis burung isapmadu (honeyeater), anggota keluarga Nectariniidae. Semua spesies burung dari keluarga Nectariniidae, termasuk burung-madu / sunbird (sering disalahfahami sebagai “kolibri”), termasuk burung dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 7 / Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
- Penetapan burung-burung dari keluarga Nectariniidae bukan disebabkan populasinya di alam liar menipis, tetapi lebih didasari dampaknya terhadap kelestarian ekosistem di areal hutan dan perkebunan. Burung isapmadu serta burung-madu memiliki peran penting dalam penyerbukan tanaman secara alami di kawasan hutan dan perkebunan. Artinya, penangkapan besar-besaran bisa menghambat regenerasi tanaman di alam liar, dan menjadi salah satu biang tanah longsor.
- Karena perdagangan kecial kombo sudah terlanjur terjadi, dan sejauh ini belum ada tindakan dari aparat terkait, Om Kicau sekadar mengingatkan: burung yang sudah dibeli sebaiknya perlu ditangkar pula. Jadi, kalau membeli, belilah sepasang burung jantan dan betina.
- Yuk, kita budayakan hobi burung secara bermartabat dan tidak melanggar aturan.
—