Awal tahun ini, Trisakti Bird Farm Jakarta mendatangkan ratusan ekor kenari yorkshire dari Turki. Lho, kok Turki. Mengapa tidak yorkshire dari Belgia, Belanda, atau Inggris? “Ada beberapa alasan mengapa saya mendatangkannya dari Turki,” kata Arif, pemilik Trisakti BF. Karena merupakan negara mediterania (perbatasan Eropa – Asia), adaptasi YS dari Turki terhadap iklim Indonesia lebih cepat daripada YS dari negara-negara Eropa lainnya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
—
Alasan lainnya, saat ini Eropa sedang memasuki musim dingin. Burung biasanya susah berkembang biak pada musim seperti ini. Bahkan sebagian besar burung migran di alam liar biasanya bermigrasi ke wilayah selatan, termasuk Indonesia, pada musim dingin.
Meski demikian, Trisakti BF masih memiliki stok kenari YS dari Eropa, baik dengan ring kode IOA (Inggris), NB (Belanda), maupun AOB (Belgia). YS dari ketiga negara inilah yang selama ini dijadikan indukan bagi para penangkar kenari di Indonesia, baik untuk mencetak YS lokal maupun F1 dan F2 YS.
“Namun, dibandingkan dengan kenari YS dari Inggris, Belanda, dan Belgia, sebenarnya yorkshire dari Turki lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan di negara kita. YS dari Turki memiliki ring kode TKF,” tambah Om Arif.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Ratusan ekor YS dari Turki kini membanjiri galeri Trisakti BF di Jalan Dwijaya 4, Radio Dalam, Jakarta Selatan. Burung yang didatangkan sudah gacor semua, bahkan sudah siap diternak pula.
“Paling muda berumur satu tahun, bahkan beberapa di antaranya berumur lebih dari satu setengah tahun,” jelasnya.
Selain YS, Trisakti juga menyediakan aneka jenis kenari lainnya, mulai dari border, scot fancy, spanish timbrado, roller, american singer, phaeo, grey canary, gloster, lizard, black red, red intensive, dan lancaster, hingga burung finch seperti blackthroat, brimstone, dan sebagainya.
Saat ini, dia memang lebih fokus ke yorkshire, karena permintaan pasar yang meningkat akhir-akhir ini, baik untuk burung lomba, burung rumahan, atau burung siap diternak.
“Pembeli terbanyak umumnya penangkar dan calon penangkar kenari yorkshire. Ini yang membuat permintaan pasar meningkat drastis,” jelas Arif.
Harga YS di tempatnya bervariasi, tergantung kualitas dan kondisi burung, namun dalam kisaran Rp 5,5 juta – Rp 8 juta per ekor. Pembelian bisa secara eceran, partai kecil, hingga partai besar.
Selain melayani pelanggan di wilayah Jabodetabek, sebagian pelanggan Trisakti BF juga berasal dari luar kota, baik di Jawa maupun luar Jawa. Untuk pelanggan luar Jawa, yang paling banyak wilayah Sumatera Bagian Selatan / Sumbagsel.
Untuk para penangkar, Om Arif selalu memilihkan burung jantan dan betina yang benar-benar dalam kondisi siap diternak. Para pelanggan mengaku burung cepat ngisi, sehingga cepat berproduksi dan cepat balik modal.
Trisakti berencana membangun kemitraan dengan breeder binaannya. Dia menyediakan induk betina dan jantan untuk diternak mitranya. Selanjutnya, anakan dijual di galerinya dengan menggunakan ring kode Trisakti. (d’one)
Om Arif / Trisakti BF
Alamat: Jl Dwijaya 4 RR 12 / RW 01, Radio Dalam, Jakarta Selatan.
Kontak: WA 0815 7435 6889 / 0812 8615 9518 | Pin BB d313ab30
Website: trisakti_birdfarm.com
—