Lomba Burung Berkicau Jaga Praya di Arena MBCC Menganti, Cilacap, Minggu (19/1), diwarna pertarungan seru antara kacer Embun Sakti milik Abah Awo dan Buldozer milik Rendi, kicaumania cilik dari Pesona BC. Buldozer sukses menjuarai Kelas A, dan memaksa Embun Sakti di posisi runner-up. Tetapi Abah Awo masih bisa tersenyum, lantaran gaconya mampu menjuarai Kelas B.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Even Jaga Praya perlu dijadikan salah satu acuan terbaik dari sistem penilaian lomba burung berkicau di Indonesia. Meski hanya even kecil, tetapi selalu meyedot animo ratusan kicaumania di Cilacap dan sekitarnya seperti Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen.
Berbeda dari sebagian besar event organizer (EO) lomba burung lainnya, Jaga Praya berusaha untuk menjadikan lomba yang enak dan nyaman ditonton, sekaligus tetap fokus pada penilaian secara fair. Itu sebabnya, pihak panitia hanya membatasi jumlah peserta di setiap sesi maksimal 24 gantangan.
Konsep gantangan minimalis sebenarnya lazim diterapkan di beberapa negara, seperti Singapura dan Malaysia (rata-rata 35 gantangan per sesi) dan Belanda (kelas murai batu biasanya 25 gantangan per sesi). Konsep ini dimaksudkan agar juri bisa bekerja lebih optimal, dan tidak dibebani terlalu banyak burung yang harus dinilai.
Untuk meningkatkan kualitas penilaian, Jaga Praya mendapat support penuh dari Toni Black, pemilik SapuRegel Bird Contest System, yang menjadi daya tarik tersendiri lantaran menggunakan teknologi informasi dalam proses pendaftaran calon peserta hingga rekapitulasi hasil lomba.
Tidak heran kalau even Jaga Praya kerap dikunjungi peserta dari berbagai blok di Jawa, termasuk Om Tomy Baladewa (Bandung). Selain berlomba, dia juga ingin melihat bagaimana software ini bekerja, terutama dalam sistem penilaian lomba.
“Saya amati, setiap gelaran Jaga Praya mengalami peningkatan secara signifikan. Meski dikelola oleh anak-anak muda, even ini dapat menjadi sebuah contoh atau tolak ukur sebuah even berkualitas dan menjunjung tinggi sportivitas,” kata H Syahrul Anwar (Pesona BC), yang diamini Mr John, kicaumania senior di Cilacap.
Pertarungan seru di kelas kacer
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Kontes Minggu (19/1) kemarin juga berlangsung ramai. Beberapa kelas full gantangan, seperti kacer (A-B), murai batu (A-B), cucak hijau (A-B), lovebird, cucak jenggot, dan kenari.
Yang paling ramai dan seru memang kelas kacer, terutama pertarungan Buldozer dan Embun Sakti di kelas utama, Kacer A. Buldozer yang sering bermain di Jaga Praya berhasil menjuarai kelas ini, diikuti Embun Sakti dan Batu Marmer milik A Bonex’s dari Pesona BC.
Di Kelas B, penampilan Embun Sakti terlihat jauh lebih baik dan berhasil menjadi juara pertama. Batu Marmer menjadi runner-up, diikuti Ronggolawe milik Mr Krisna (Pesona BC) sebagai juara ketiga.
Sama seperti kacer Embun Sakti, cucak hijau Green Baret milik Mr John juga mengoleksi gelar juara 1 dan runner-up.
Di Kelas A, Green Baret yang bulan lalu juga menjuarai even Jaga Praya, harus puas di urutan kedua di bawah Buli Buli milik Mr JJ.
Tetapi di Kelas B, Green Baret sukses menjadi juara satu, adapun Buli Buli menjadi juara 4.
—
Gelar juara di kelas murai batu juga dibagi rata untuk Pendekar Jawa milik Nundu (RBC Purbalingga) dan Kian Santang besutan duet Ary Setiyadi / Qiding. Pendekar Jawa monder di Kelas B, sedangkan Kian Santang menjuarai Kelas A.
Pendekar Jawa, yang baru ditransfer Nundu dari Mr Hasbulloh (Purwokerto), menunjukkan performa apik, dengan irama negrol-nembak, diiringi gaya ngereli di tangkringan atas secara terus-menerus.
Mr Agus TJ mendominasi kelas cucak jenggot melalui dua gaconya, yaitu Mutiara dan Tupai. Muriara berhasil menjadi juara pertama, sementara Tupai yang masih meretas prestasi menjadi juara 6.
Agus TJ memang dikenal sebagai spesialis cucak jenggot. Berpasangan dengan Mr Ady, beberapa kali gaconya menjuarai even besar. “Mutiara dan Tupai merupakan pelapis cucak jenggot Bulan. Ketiga burung ini sedang dipersiapkan untuk mengikuti even Valentine PBI di Jogja, tanggal 16 Februari mendatang,” kata Mr Agus TJ.
Di kelas kenari, Brama tampil prima dan konsisten. Burung milik Golden Popeye Bird Farm ini layak menjadi juara pertama, Meski dominan standar, durasi kicauan panjangnya menjadi nilai plus.
Kelas lovebird dimenangi Bintang Bintang milik Mr Denggling. Burung ini patut diacungi jempol. Dari awal digantang hingga akhir lomba, burung ini terlihat sangat dominan melalui beberapa tembakan andalannya.
Kelas pleci dimenangi Raja Koplo milik Mr Juhardi, sedangkan kelas ciblek dijuarai Bladzer milik Mr Firman.
“Jaga Praya akan menggelar lomba lagi pada hari Minggu, tanggal 23 Februari 2014, di lokasi dan jam yang sama. Kami akan menjaga dan meningkatkan kualitas sistem lomba, sambil membenahi apabila masih ada kekurangan di sana-sini,” kata Mr Allan Gundul selaku leader Jaga Praya.
Hasil Lengkap Lomba Jaga Praya Cilacap
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.