Meski tak dijumpai di Indonesia, burung berkecet leher-merah / siberian rubythroat  (Luscinia calliope) memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan berkecet siberia / siberian blue robin (Luscinia cyane) yang setiap musim dingin selalu bermigrasi ke Indonesia. Jalur migrasi berkecet leher-merah memang hanya sampai di wilayah utara Kalimantan, yang merupakan wilayah administratif Malaysia dan Brunei Darussalam. Mengingat suaranya yang merdu, tak ada salahnya Om Kicau membagikan suara kicauan burung berkecet leher-merah ini.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Burung berkecet leher-merah / siberian rubythroat.

Burung berkecet leher-merah berukuran sedang, dengan warna tubuh bagian atas cokelat-zaitun. Sesuai dengan namanya, ciri khas burung ini adalah bagian tenggorokan atau lehernya yang berwarna merah terang.

Warna merah ini terlihat kontras, karena bagian dada berwarna abu-abu dan perut putih. Pada bagian atas kepala dan bawah mata terdapat garis putih. Pakan utama serangga dan cacing, meski menyukai pula buah-buahan.

Burung jantan memiliki warna bulu lebih cerah dan tegas, sedangkan betina memiliki warna yang cenderung lebih terang dan kusam. Perbedaan paling mencolok adalah warna merah di bagian leher / tenggorokan, karena hanya dimiliki burung jantan.

Burung berkecet leher-merah jantan (kiri) dan betina.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Berkecet leher-merah termasuk salah satu favorit kicaumania di China, Vietnam, dan kawasan Indochina lainnya, karena suara kicauannya yan merdu dan lantang. Mereka lebih sering menyebutnya sebagai siberian ruby, yang banyak ditemukan di pasar burung-pasar burung yang ada di China dan sekitarnya.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Siberian ruby yang dipajang di pasar burung di China.

Karena kemerduan dan kegacorannya, berkecet leher-merah kerap dijuluki sebagai “red-throated nightingale” alias nightingale leher merah. Silakan lihat aksinya dalam video berikut ini, yang bersumber dari ibc.lynxeds: